eprintid: 21969
rev_number: 8
eprint_status: archive
userid: 3858
dir: disk0/00/02/19/69
datestamp: 2023-04-02 10:46:24
lastmod: 2023-04-02 10:46:24
status_changed: 2023-04-02 10:46:24
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: Ambarwati, Lestari
creators_name: Sherley, Sherley
title: AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI N-HEKSAN, ETIL ASETAT, DAN
AIR DAUN POHPOHAN (Pilea melastomoides (Poir.) Wedd.) TERHADAP
Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus METODE DILUSI
ispublished: pub
subjects: R
subjects: RS
divisions: 48201
abstract: Daun pohpohan (Pilea melastomoides (Poir.) Wedd.) mengandung metabolit
sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan minyak atsiri yang
dapat berfungsi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas antibakteri fraksi n-heksan, etil asetat dan air dari ekstrak etanol 70%
daun pohpohan dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli. Konsentrasi larutan uji yang digunakan yaitu 100, 50, 25,
12,5 dan 6,25%. Metode yang digunakan yaitu dilusi dengan mengukur kekeruhan
untuk menentukan nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) dan Konsentrasi
Bunuh Minimum (KBM). Hasil yang diperoleh pada fraksi etil asetat maupun air
memiliki nilai KHM sebesar 50% terhadap bakteri Staphylococcuss aureus.
Sedangkan pada bakteri Escherichia coli hanya fraksi etil asetat saja yang
memiliki nilai KHM sebesar 50%. Fraksi n-heksan, etil asetat dan air daun
pohpohan tidak memiliki nilai KBM baik pada bakteri Escherichia coli maupun
Staphylococcus aureus yang ditunjukkan dengan terdapatnya kekeruhan pada
media agar. Dapat disimpulkan bahwa fraksi daun pohpohan memiliki aktivitas
dalam menghambat bakteri Staphylococcuss aureus dan Escherichia coli.
Kata Kunci: Pohpohan, Pilea melastomoides (Poir.) Wedd, Antibakteri, Dilusi,
Staphylococcus aureus, Escherichia coli.
date: 2022
date_type: completed
full_text_status: public
institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
department: Fakultas Farmasi dan Sains
thesis_type: bachelor
thesis_name: bphil
referencetext: Agoes, G. (2007). Teknologi Bahan Alam. ITB Press.
Al-Talib, H., Al-Khateeb, A., & Hassan, H. (2015). Antimicrobial Resistance of
Staphylococcus aureus Isolates in Malaysian Tertiary Hospital.
International Medical Journal, 22.
Amalia, A., Sari, I., & Nursanty, R. (2017). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil
Asetat Daun Sembung (Blumea balsamifera (L.) Dc.) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Methicillin Resistant Staphylococcus aureus
(MRSA). Prosiding Seminar Nasional Biotik, 387–391.
Anggraini, W., Nisa, S. C., Ria, R., & Ma’arif, B. (2019). Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol 96 % Buah Blewah (Cucumis melo L. var. cantalupensis)
Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli. Pharmaceutical Journal
of Indonesia, 5(1), 61–66.
Anjaswati, D., Pratimasari, D., & Nirwana, A. P. (2021). Perbandingan Rendemen
Ekstrak Etanol , Fraksi n- Heksana , Etil Asetat , dan Air Daun Bit (Beta
vulgaris L .) Menggunakan Fraksinasi Bertingkat. STIKES, 1(1), 1–6.
Balafif, R., Andayani, Y., & Gunawan, R. (2013). Analisis Senyawa Triterpenoid
Dari Hasil Fraksinasi Ekstrak Air Buah Buncis (Phaseolus vulgaris Linn).
Chemistry Progress, 6(2), 56–61.
Bota, W., Martosupono, M., & Rondonuwu, F. S. (2015). Potensi Senyawa
Minyak Sereh Wangi (Citronella Oil) Dari Tumbuhan Cymbopogon
nardus L. Sebagai Agen Antibakteri. Prosiding Seminar Nasional
Teknologi, 1–8.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/548
Cannell. (1998). Natural Products Isolation Methods in Biotechnology. Humana
Press.
Ciulei, J. (1984). Methodology for Analysis of Vegetables and Drugs. Faculty of
Pharmacy.
Cowan, M. M. (1999). Plant Product as Antimicrobial Agent. Clinical
Microbiology Reviews, 12(4), 205–231.
https://doi.org/10.3109/9781420019919-17
Deby, M., Fatimawali, & Weny, W. (2012). Uji Aktivitas Antibakteri Daun
Mayana (Coleus atropurpureus [L] Benth) Terhadap Staphylococcus
aureus, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa secara in-vitro.
PHARMACON, 1(1), 13–21.
https://doi.org/:https://doi.org/10.35799/pha.1.2012.440
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. 
Depkes RI. (2000). Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan,
Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Pedoman Pelaksanaan Uji
Klinik Obat Tradisional. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Depkes RI. (2002). Buku Panduan Teknologi Ekstrak. Direktorat Jendral
Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI.
Depkes RI. (2008). Farmakope Herbal Indonesia (Edisi I). Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Depkes RI. (2014). Farmakope Indonesia (Edisi V). Departemen Kesehatan RI.
Dey, P. M. (2012). Methods in Plant Biochemistry (Vol I). Academic Press.
Dwidjoseputro, D. (2003). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan.
Fifendy, M. (2017). Mikrobiologi (Edisi Pert). Kencana.
Guntara, A., Lukmayani, Y., & Kodir, R. A. (2016). Identifikasi senyawa
flavonoid pada ekstrak dan fraksi dari daun pohpohan (Pilea trinervia
Wight). 2(2), 749–754.
Hanani, E. (2015). Analisis Fitokimia. Buku Kedokteran EGC.
Hanani, E. (2021). Buku Ajar Farmakognosi. UHAMKA Press.
Harbone. (2006). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. ITB.
Harmita. (2006). Buku Ajar Fisikokimia. Universitas Indonesia.
Hasiholah, A. (2012). Isolasi, Uji Aktivitas Antioksidan dan Karakteristik
Senyawa dari Ekstrak Daun (Garcia hombroniana Pierre).
Hasiholan. (2012). Isolasi Uji Antioksidan dan Karakteristik Senyawa dari
Ekstrak Daun Garcinia hombroniana Pierre. UI Press.
Januari, C., Sudarwanto, M. B., & Purnawarman, T. (2019). Resistensi Antibiotik
pada Escherichia coli yang Diisolasi dari Daging Ayam pada Pasar
Tradisional di Kota Bogor. Jurnal Veteriner, 20(1), 125.
https://doi.org/10.19087/jveteriner.2019.20.1.125
Jawetz, E., Melnick, J. L., & Adelberg, E. A. (2007). Mikrobiologi Kedokteran
Jawetz, Melnick, & Adelberg, Ed.23, Translation of Jawetz, Melnick, and
Adelberg’s Medical Microbiology, 23thEd. Alih bahasa oleh Hartanto, H.,
at al. EGC.
Julianto, T. S. (2016). Minyak Atsiri Bunga Indonesia. Deepublish.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Farmakope Herbal 
Indonesia (Edisi II). Kementerian Kesehatan RI.
https://doi.org/10.1201/b12934-13
Khudry, A., Rahardjo, S. B. B., & Kianto, A. P. (2014). Aktivitas antibakteri
ekstrak daun pohpohan ( Pilea trinervia W .) terhadap Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. Jurnal Biologi, 1–11.
Kumala, S. (2017). Evaluasi Aktivitas Anti-Bakteri dan Anti-Oksidan Ekstrak nHeksan, Etil Asetat dan Metanol Daun Pohpohan (Pilea melastomoides
(Poir.) Wedd.). Jurnal Farmasi Indonesia, 9(2), 295–303.
https://doi.org/https://doi.org/10.35617/jfi.v9i2.574
Kuswiyanto. (2014). Bateriologi 2, Buku Ajar Analisis Kesehatan. Penerbitu
Buku kedokteran EGC
Madduluri, S., Rao, K. B., & Sitaram, B. (2013). In Vitro Evaluation of
Antibacterial Activity of Five Indigenous Plants Extracts against Five
Bacteria Pathogens of Humans. International Journal of Pharmacy and
Pharmaceutical Sciences, 5(4), 679–684.
Maryam, F., Taebe, B., & Toding, D. P. (2020). Pengukuran Parameter Spesifik
Dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Daun Matoa (Pometia pinnata J.R &
G.Forst). Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 6(01), 1–12.
https://doi.org/10.35311/jmpi.v6i01.39
Menon, S., & Satria, A. (2017). Mengkaji aktivitas antibakteri nasturtium
officinale dan ekstrak etanol Pilea melastomoides terhadap escherichia
coli. Farmaka Suplemen, 15(1), 63–69.
Pratiwi. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Erlangga.
Radji, M. (2010). Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi &
Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Rahayu, K. M. (2017). Uji Aktivitas Antibakteri dan Antibiofilm Minyak Atsiri
Daun Pohpohan (Pilea Trinervia Wight.) Terhadap Bakteri
Porphyromonas gingivalis.
Rahayuningsih, N. (2014). Uji Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun
Pohpohan (Pilea trinervia Wight.) Pada Mencit Putih Jantan Galur Swiss
Webster. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas, 12(1), 1–9.
Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi (Edisi VI)
Diterjemahkan oleh Padmawinata. Terjemahan dari The organic
constituents of higherplants, 6th edition. Institut Teknologi Bandung.
Secretariat, G. (2021). Pilea melastomoides (Poir.) Wedd. GBIF Backbone
Taxonomy. https://doi.org/https://doi.org/10.15468/39omei accessed
Senduk, T. W., Montolalu, L., & Dotulong, V. (2020). The rendement of boiled
water extract of mature leaves of mangrove Sonneratia alba. Jurnal
Perikanan Dan Kelautan Tropis, 11(1), 9.
https://doi.org/10.35800/jpkt.11.1.2020.28659
Shaikh, J. R., & Patil, M. (2020). Qualitative tests for preliminary phytochemical
screening: An overview. International Journal of Chemical Studies, 8(2),
603–608. https://doi.org/10.22271/chemi.2020.v8.i2i.8834
Soedarto. (2015). Mikrobiologi Kedokteran. CV. Sagung Seto.
Via Fitria, R. F. A. dan N. K. (2017). Uji Aktivitas Gel Ekstrak Daun Pohpohan
(Pilea trinervia W.) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci
(Oryctolagus cuniculus). KARTIKA: JURNAL ILMIAH FARMASI, 5(2),
75–79. https://doi.org/10.26874/kjif.v5i2.120
Vifta, R. L., & Advistasari, Y. D. (2018). Skrining Fitokimia, Karakterisasi, dan
Penentuan Kadar Flavonoid Total Ekstrak dan Fraksi-Fraksi Buah Parijoto
(Medinilla speciosa B.). Prosiding Seminar Nasional Unimus, 1, 8–14.
Ynalvez, R. A., & Compean, K. L. (2014). Antimicrobial Activity of Plant
Secondary Metabolites: A Review. Reserach of Medical Plant, 8(5), 204–
213.
citation:   Ambarwati, Lestari dan Sherley, Sherley  (2022) AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI N-HEKSAN, ETIL ASETAT, DAN AIR DAUN POHPOHAN (Pilea melastomoides (Poir.) Wedd.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus METODE DILUSI.  Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.   
document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/21969/1/FS03-220451.pdf