eprintid: 21893 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/02/18/93 datestamp: 2023-04-02 10:42:13 lastmod: 2023-04-02 10:42:13 status_changed: 2023-04-02 10:42:13 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Rahmawati, Febilia Dwi creators_name: Prisiska, Fahjar creators_name: Gusmayadi, Inding title: VARIASI KONSENTRASI NA CMC, HPMC DAN METIL SELULOSA SEBAGAI BAHAN PENGIKAT PADA FORMULASI TABLET EKSTRAK DAUN MAJA (Aegle marmelos (L.) Correa) SECARA GRANULASI BASAH ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Daun maja merupakan tanaman yang berasal dari suku Rutaceae, memiliki kandungan alkaloid yang dapat berkhasiat sebagai antidiabetes. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi bahan pengikat Na-CMC, HPMC, dan Metil Selulosa pada formula tablet ekstrak daun maja secara granulasi basah yang dapat memenuhi persyaratan secara farmasetika. Pada penelitian ini dibuat 9 formula dengan masing-masing pengikat dibuat 3 konsentrasi yaitu Na-CMC 1%, 3%, 5%, HPMC 2%, 3,5%, 5%, Metil Selulosa 1%, 3% dan 5%. Parameter yang diamati untuk melakukan uji evaluasi tablet meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur tablet. Hasil evaluasi kekerasan tablet dengan pengikat Na-CMC 3,30-5,24 kg, HPMC 3,60-4,88 kg, Metil Selulosa 4,51-5,92 kg. Hasil evaluasi kerapuhan tablet dengan pengikat Na-CMC 0,33-0,73%, HPMC 0,40-0,65%, Metil Selulosa 0,22-0,46%. Sedangkan hasil evaluasi waktu hancur tablet dengan pengikat Na-CMC 4,30-10,22 menit, HPMC 5,25-9,35 menit, Metil Selulosa 8,22- 11,10 menit. Hasil evaluasi dianalisa statistik ANOVA dua arah dengan taraf kepercayaan 95% (=0,05) diperoleh nilai sig sebesar 0,000 <0,05 kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey HSD yang menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pada tiap formulanya. Simpulan penelitian ini bahwa semakin tinggi konsentrasi pengikat yang digunakan maka semakin keras tablet yang dihasilkan, semakin lama waktu hancur tablet maka semakin kecil kerapuhan yang dihasilkan dan akan mempengaruhi sifat fisik tablet. Kata kunci : Daun Maja, Variasi Konsentrasi, Tablet, Na-CMC, HPMC, Metil Selulosa. date: 2021 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Agoes, G. (2008). Pengembangan Sediaan Farmasi. Institut Teknologi Bandung. Agoes, G. (2012). Sediaan Farmasi Padat. Institut Teknologi Bandung. Anwar, E. (2012). Eksipien dalam Sediaan Farmasi Karakterisasi dan Aplikasi. Dian Rakyat. Arawwawala, L. D. A. M. (2017). In vitro antifungal of a extract Aegle ( L .) activity Correa as potential candidate for treatment of diabetes mellitus : A review of Allium m against human vaginal Candida. 6(4), 141–147. BSN (Badan Standarisasi Nasional). (2006). Petunjuk Pengujian Organoleptik atau Sensori. SNI 2346-2006. In BSN (Badan Standarisasi Nasional). Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1995). Materia Medika Indonesia Jilid VI. In Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Departemen Kesehatan RI. (1979). Farmakope Indonesia III. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan RI. (1995). Farmakope Indonesia IV. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan RI. (2014). Farmakope Indonesia V. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Hadisoegwinyo, L., & Fudholi, A. (2013). Sediaan Solida. Pustaka Pelajar. Hadisoegwinyo, L., & Fudholi, A. (2016). Sediaan Solida (Revisi). Pustaka Pelajar. Haryanti, F., Purwantini, I., & Sulaiman, T. N. S. (2012). Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica) Dengan Kombinasi Bahan Pengisi Manitol-Amilum Manihot Lozenges Formulation Of Turmeric Extract (Curcuma domestica) With Combination Of Filler Agents Manitol-Amylum Manihot. 17(3), 47–52. Hidayah, N. (2016). Formulasi Tablet Ekstrak Daun Maja (Aegle marmelos L. Correa) Dengan Metode Granulasi Basah. Journal of Pharmaceutical and Herbal Technology, 1(1), 36–40. Lachman, L. (1994). Teori dan praktek Farmasi Industri (3 jilid 2). UI Press. Lachman, L., Lieberman, herbert A., & Kanig, J. L. (2008). Teori dan Praktek Farmasi Industri edisi ketiga vol 2. UI Press. Murtini, G. (2018). Teknologi Sediaan Solid. Kemenkes RI. Murtini, G., & Elisa, Y. (2018). Teknologi Sediaan Solida. Kemenkes RI. Ningsih, W., Firmansyah, & Jumaynah, N. (2017). Formulasi Tablet Kunyah Kalsium Laktat Dengan Variasi Konsentrasi HPMC Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisiknya. Jurnal Ilmu Farmasi Dan Farmasi Klinik, 1986, 30–36. Rosidah, I., Zainuddin, Z., Agustini, K., Bunga, O., & Pudjiastuti, L. (2020). Standardisasi Ekstrak Etanol 70% Buah Labu Siam (Sechium edule (Jacq.) Sw.). Farmasains : Jurnal Ilmiah Ilmu Kefarmasian, 7(1), 13–20. https://doi.org/10.22236/farmasains.v7i1.4175 Rowe, R. C., Sheskey, P. J., & Quinn, M. E. (2009). Handbook of Pharmaceutical Exipient Sixth Edition. Siregar, C. J. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Siregar, C. J. P., & Wikarsa. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar Dasar Praktis. In Penerbit Buku Kedokteran EGC. Voight, R. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Gajah Mada Universitu Press. Zusfahair, Ningsih, D. R., & Habibah, F. N. (2014). C dan pH 7, sedangkan papain daun pepaya bangkok optimum pada suhu 50. Molekul, 9(1), 44–55. citation: Rahmawati, Febilia Dwi dan Prisiska, Fahjar dan Gusmayadi, Inding (2021) VARIASI KONSENTRASI NA CMC, HPMC DAN METIL SELULOSA SEBAGAI BAHAN PENGIKAT PADA FORMULASI TABLET EKSTRAK DAUN MAJA (Aegle marmelos (L.) Correa) SECARA GRANULASI BASAH. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/21893/1/FS03-220265.pdf