eprintid: 21883 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/02/18/83 datestamp: 2023-04-02 10:41:36 lastmod: 2023-04-02 10:41:36 status_changed: 2023-04-02 10:41:36 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Luthfi, Muhammad creators_name: Prisiska, Fahjar creators_name: Gusmayadi, Inding title: VARIASI KONSENTRASI METIL SELULOSA SEBAGAI BAHAN PENGIKAT PADA FORMULASI TABLET DARI ENZIM PAPAIN (Carica Papaya L.) SECARA GRANULASI BASAH ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Enzim papain dapat membantu sistem pencernaan dan merangsang fungsi kekebalan tubuh, untuk mempermudah penggunaan enzim papain maka dibuat menjadi sediaan tablet. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi konsentrasi Mathyl Selulosa sebagai bahan pengikat pada granul enzim papain secara granulasi basah memenuhi syarat secara farmasetika. Penelitian ini dibuat dalam 3 formula (F) uji dengan perbandingan Mathyl Selulosa sebagai bahan pengikat yang terdiri dari F1 (Methyl Selulosa 1%), F2 (Methyl Selulosa 3%), dan F3 (Methyl Selulosa 5%) . Granul dilakukan evaluasi meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur. Hasil evaluasi granul F1-F3 dari kekerasan (4,38- 7,15), dari kerapuhan (0,63-0,44), dan dari waktu hancur (5,32-7,56). Hasil evaluasi tablet dianalisa statistik One-Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% (α=0,05) dan diperoleh nilai signifikasi <0,05 yang menunjukkan perbedaan bermakna sehingga dilanjutkan dengan Uji Tukey HSD. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa semakin meningkat Mathyl Selulosa yang digunakan maka kekerasan tablet semakin besar, kerapuhan yang terbentuk semakin menurun dan waktu hancur tablet semakin meningkat. Kata Kunci : Enzim Papain, Granul, Tablet, Mathyl Selulosa. date: 2022 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Agoes G. 2012. Sediaan Farmasi Padat.Edisi6. ITB. Bandung. Hlm. 288. Agoes G. 2012. Sediaan Farmasi Padat.Edisi6. ITB. Bandung. Hlm. 288. Rowe RC, Paul JS, Marian EQ. 2009.Handbook of Phamaceutical Excipients.Edisi 6. Amerika. Pharmaceutical Press. Hlm. 129-728 Rowe RC, Sheskey PJ, Quinn ME. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients. 6th ed. Pharmaceutical Press. USA. Hlm. 129-132, 691-692, 404-405, 728- 729, 663-664. Siregar CJP. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet. Terjemahan: July M, Nurul A, , Amalia HH. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hlm. 1-11, 102, 143-172. Bintang M. 2018. Biokimia Teknik Penelitian. Edisi 2. Amalia S (Ed.). Erlangga. Jakarta. Hlm. 48-61. Agoes G. 2012. Sediaan Farmasi Padat. Edisi 6. ITB. Bandung. Hlm. 18-21, 286- 289, 293, 321-324. Abreu DC, Katia CF. 2019. Bromelain Separation and Purification. Brazilian Journal of Chemical Engineering, 36 (02), Hlm. 39-1029. Agoes G. 2012. Sediaan Farmasi Padat. Edisi 6. ITB. Bandung. Hlm. 18-21, 286- 289, 293, 321-324. Ansel. 2013. Bentuk Sediaan Farmasetis dan Sistem Penghantaran Obat. Terjemahan: Afifah HN, Ningsih TR. Edisi 9. EGC. Jakarta. Hlm. 243-246. Allen LV, Junior NGP, Ansel HC. 2013. Bentuk Sediaan Farmasetik dan Sistem Penghantaran Obat. Edisi 9. Terjemahan:Hendriati L, Foe K. Buku KedokteranEGC. Jakarta. Hlm. 243. Ansel HC. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan.Edisi 4. Terjemahan: Ibrahim F. UI Press. Jakarta. Hlm. 245 Charles S. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet.Buku Kedokteran EGC Jakarta. Hlm.1-205. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi 3.Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm. 6-8, 338. Ernawati S. 2012. Biokimia Dasar. PT ISFI Penerbitan. Jakarta. Hlm.163- 164. Allen LV, Junior NGP, Ansel HC. 2013. Bentuk Sediaan Farmasetik dan Sistem Penghantaran Obat. Edisi 9. Terjemahan:Hendriati L, Foe K. Buku KedokteranEGC. Jakarta. Hlm. 243. Ansel HC. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan.Edisi 4. Terjemahan: Ibrahim F. UI Press. Jakarta. Hlm. 245 Charles S. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet.Buku Kedokteran EGC Jakarta. Hlm.1-205. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi 3.Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm. 6-8, 338. Ernawati S. 2012. Biokimia Dasar. PT ISFI Penerbitan. Jakarta. Hlm.163- 164. Hadisoewignyo L, Achmad F. 2013. Sediaan Solida. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Hlm. 21-68. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia Edisi 3.Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm.6-8. Lachman L, Herbert CL, Joseph LK. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi 2. Terjemahan: Suyatmi SUniversitas Indonesia. Jakarta. Hlm. Maria B. 2018. BIOKIMIA Teknik Penelitian.Penerbit ErlanggaJakarta. Hlm. Oda, K. 2012. New Families Of Carboxyl Peptidases: Serine-Carboxyl Peptidases And Glutamic Peptidases. Journal of Biochemistry. 151(1). Hlm.13–25. PRowe RC, Paul JS, Marian EQ. 2009.Handbook of Phamaceutical Excipients.Edisi 6. Amerika. Pharmaceutical Press. Hlm. 129-728 Roxas ND, Mario. 2008. The Role of Enzyme Supplementation in Digestive Disorders. Alternative Medicine Review. 13(4). Hlm. 309. Smith JE. 1993. Prinsip Bioteknologi.PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hlm. 143-144. citation: Luthfi, Muhammad dan Prisiska, Fahjar dan Gusmayadi, Inding (2022) VARIASI KONSENTRASI METIL SELULOSA SEBAGAI BAHAN PENGIKAT PADA FORMULASI TABLET DARI ENZIM PAPAIN (Carica Papaya L.) SECARA GRANULASI BASAH. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/21883/1/FS03-220256.pdf