%A Nugraha Lingga %A Rindita Rindita %A Landyyun Rahmawan Sjahid %I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA %X Studi etnomedisin merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk medokumentasikan pemanfaatan tumbuhan oleh etnis dengan metode penelitian yang dapat diterima secara ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan berkhasiat obat, bagian yang digunakan, dan cara penggunaan di Desa Pasirhaur, Desa Jayapura, dan Desa Cipanas, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten khususnya untuk mengobati gangguan pencernaan, dan setelah itu dilakukan skrining fitokimia. Penelitian etnomedisin dapat dilakukan dengan survei lapangan, kemudian melakukan pendekatan kepada masyarakat menggunakan metote purposive-snowball sampling, selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis Use Value, Informan Concencus Factor, dan Fidelity Level, kemudian tumbuhan dengan nilai analisis tertinggi dianggap paling penting dan banyak digunakan, selanjutnya dilakukan skrining fitokimia di laboratorium. Sebanyak 21 tumbuhan yang ditemukan digunakan untuk pengobatan gangguan pencernaan. Terdapat 4 tumbuhan dengan nilai analisis tertinggi. Daun jambu biji (UV 0,5; ICF 0,75; FL 86,66%), daun binahong (UV 0,16; ICF 0,58; FL 80%), daun babadotan (UV 0,16; ICF 0,58; FL 80%), dan rimpang kunyit (UV 0,13; ICF 0,58; FL 75%). Daun jambu biji mengandung alkaloid, flavonoid, fenol, saponin, tanin, dan terpenoid. Daun binahong mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin. Daun babadotan mengandung flavonoid, fenol, tanin, steroid, dan terpenoid. Rimpang kunyit mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, steroid, dan terpenoid. Kata Kunci: Banten, Etnomedisin, Gangguan Pencernaan, Skrining Fitokimia. %L repository21798 %D 2021 %T STUDI ETNOMEDISIN DAN SKRINING FITOKIMIA TUMBUHAN OBAT UNTUK GANGGUAN PENCERNAAN DI DESA PASIRHAUR, DESA JAYAPURA, DAN DESA CIPANAS KECAMATAN CIPANAS KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN