@phdthesis{repository21654, year = {2021}, title = {UJI TOKSISITAS SUBKRONIS EKSTRAK TERTARGET LUNASIN DARI BIJI KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.) DILIHAT DARI HISTOPATOLOGI HATI, KADAR SGOT DAN SGPT PADA TIKUS PUTIH SPRAGUE DAWLEY}, school = {Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA}, abstract = {Ekstrak tertarget Lunasin (ET-Lun) diketahui dapat menurunkan ekspresi COX 2 dan menghambat inflamasi dengan menurunkan ekspresi dari iNOS dan {\ensuremath{\beta}}-catenin. Selain itu, ET-Lun biji kedelai memiliki aktivitas terhadap penghambatan jumlah sel Goblet dan densitas pembuluh darah mikro, meningkatkan apoptosis dengan (p = 0,01) dan dapat menurunkan dysplasia dengan (p = 0,024). Uji toksisitas akut dari ET-Lun tidak menunjukan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas subkronis ET-Lun. Uji toksisitas subkronis menggunakan hewan uji tikus putih Sprague dawley jantan dan betina. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 1 kelompok normal dan 3 kelompok dosis 250 mg/Kg BB, 500 mg/KgBB, dan dosis 750 mg/KgBB. Ekstrak tertarget Lunasin (ET-Lun) diberikan selama 90 hari. Pada hari ke-91 hewan dibedah dan dilakukan pemeriksaan kadar SGOT-SGPT serta histopatologi hati. Hasil pemeriksaan kadar SGOT-SGPT menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dengan kelompok normal (p {\ensuremath{>}} 0.05), pada pengamatan mikroskopis tidak ditemukan adanya perubahan atau kerusakan pada hati tikus disetiap kelompok dosis. Pada pengukuran kuantitatif mikroskopis diameter vena sentralis hati tikus menunjukan nilai p {\ensuremath{>}} 0.05 artinya tidak terdapat perbedaan bermakna antar kelompok uji. Hasil penelitian menunjukan bahwa ET-Lun dari biji kedelai tidak menyebabkan toksisitas terhadap tikus. Kata kunci : Biji Kedelai, ET-Lun, histopatologi hati, kuantitatif mikroskopis, SGOT, SGPT, toksisitas subkronis.}, url = {http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/21654/}, author = {Yuliana, Weri Lia and Rusdi, Numlil Khaira and Kusmardi, Kusmardi} }