eprintid: 21624 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/02/16/24 datestamp: 2023-04-02 10:22:40 lastmod: 2023-04-02 10:22:40 status_changed: 2023-04-02 10:22:40 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Jafar, Rahmi creators_name: Efendi, Kriana creators_name: Maharadingga, Maharadingga title: UJI TOKSISITAS SUBAKUT EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR SGPT SGOT DAN HISTOPATOLOGI HATI PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) merupakan salah satu jenis tanaman yang digunakan sebagai salah satu sumber pengobatan tradisional. Tanaman belimbing wuluh mengandung senyawa flavonoid, fenol, alkaloid, tannin dan kumarin. Dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui toksisitas subakut terhadap perubahan kadar SGOT, SGPT dan gambaran histopatologi pada organ hati tikus. Ekstrak daun belimbing wuluh dihasilkan melalui proses maserasi menggunakan etanol 70%. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus jantan dan betina yang terbagi atas 4 kelompok yang terdiri dari normal, 3 kelompok uji yang diberi sediaan ekstrak daun belimbing wuluh dengan dosis 125, 250, dan 500 mg/kgBB. Penelitian ini berlangsung selama 30 hari, pemeriksaan kadar SGOT, SGPT dan histopatologi dilakukan pada hari ke-31. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek toksisitas subakut ekstrak daun belimbing wuluh dan mengamati kerusakan pada organ hati tikus. Hasil toksisitas subakut menunjukan bahwa pemberian ekstrak daun belimbing wuluh dosis 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB tidak menunjukan kematian pada hewan coba. Hasil nilai sig SGOT 0,692, nilai sig SGPT 0,347, dan nilai sig bobot organ hati 0,110 Kata Kunci: Toksisitas Subakut, Averrhoa bilimbi L. SGOT, SGPT, Histopatologi, Hti date: 2021 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Aditya, M.P., Aulia, D dan Wahyuni, A. 2017, Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih Jantan Yang Diinduksi Aloksa, Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2): 263-269. Agoes G. 2009. Teknologi Bahan Alam dan Edisi Revisi dan Perluasan.penerbit ITB. Bandung. Hlm. 14-18, 31-39 Ahmad AR, Juwita, Ratulangi SAD, Malik A. Penetapan kadar fenolik dan Flavonoid total ekstrak methanol buah dan daun patikala (Etlingera elatior (Jack) R.MSM. Pharmaceutical Sciences and Research. 2015:2(1);1-10 Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOMRI). 2013 Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak volume 2. Jakarta: Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM). BPOM RI. 2014.Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo. Badan Pengawasan Makanan Republik Indonesia. Hlm. 7 Bhara, Makna L.A. 2009. Pengaruh Pemberian Kopi Dosis Bertingkat Per Oral 30 Hari terhadap Gambaran Histologi Hati Tikus Wistar.(Skripsi). Semarang:FK Universitas Diponegoro. De Smet, P. A., 1997. The Role of Plant Derived Drugs and Herbal Medicines in Healthcare, Drugs, 54, 108. Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan; Hlm. 1-18 Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Badan Penilitian dan Pengembangan Kesehatan.2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia Jilid 2 Departemen Kesehatan RI. 2002. Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional.Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan Hlm. 3-5 Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal Edisi I. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasa Obat dan Makanan.Hlm.169, 171. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm. 47. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Vademekum Bahan Obat Alam. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hlm. 14-15 30 Department of Medical Biochemistry. 2014. Transaminase Enzim Activities. Semmelweis Univesity. Hungaria. Hal : 39-45 Dipiro, J,T.; Talbert, R.L; Yee, G.C.; Matzke, G.R.; Wells, B.G. dan Posey, L.M. (2008). Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach. New York: The McGraw-Hill Companies. Donatus IA. 2001. Tokaikologi Dasar. Laboratorium Farmakologi dan Tokaikologi, Faklutas Farmasi UGM, Yogyakarta. Dorland W. A. N. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi XXIX. EGC. Jakarta. Evelyn CP, 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 92-94 Hadgson, E. and Cunny. H. 2010. A Textbook of Modern Toxicology 4th Edition Toxicity Testing. Hanani E. 2015. Analisis Fitokimia. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hlm. 10-13,86,112-114,149-159,202 Hadi, S. 2002. Gastroenterology. Penerbit Alumni, Bandung. Hal. 402-420 Harbone JB. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Terjemahan: Padmawinata K, Soediro I. Penerbit ITB Bandung. Hlm. 7-8, 69-157, 234-245. Hasim, Yupi YA, Dimas A, Didah NF. Ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) sebagai antioksidan dan anti inflamasi. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. 2019:8(3);86-93. Heinrich Michael, Joanne Barnes, Simon Gibbson, Elizabeth M. Williamson. 2009. Farmakoknosi dan Fitoterapi. Ahli bahasa Winny R. Syarif, Cucu Aisyah, Ella Elviana, Euis Rachmiyani Fidiasari.Dari:Fundamentalsof Pharmacognosi and Phytoterapy.Buku Kedokteran EGC.Jakarta.Hlm.26. Karon, B., Ibrahim, M., Mahmood, A., Huq, M., Chowdhury, U., Hossain, A., et 2011, Preliminary Antimicrobial, Cytotoxic and Chemical Investigations Of Averrhoa bilimbi Liin.andZyzyphus mauuritiana Lam. Bangladesh Pharmaceutical journal, 14 (2), 127-131 Keputusan Mentri Kesehatan RI 2017. Formularium Ramuan Obat Tradisonal Indonesia Hlm.4. HK.01.07./Menkes/187. Kemenkes RI. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta. Hlm 58-59 Kristanti NA, Aminah S, Tanjung M, Kurniadi B. 2008. Buku Ajar Fitokimia. Cetakan pertama.Airlangga University Press. Surabaya Hlm. 32,53-56 31 Landete JM. Dietary intake of natural antioxidants: vitamins polyphenols. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. 2013:53(7);706-721 Loeb, W. F. and W. F. Quimbi. 1989. The clinical chemistry of Loboratory Animals. Peragamon Pres In. London Novalny D. 2006. Pengaruh Ukuran Rajangan Daun dan Lama Penyulingan Terhadap Rendemen dan Karakteristik Minyak Atsiri (Piper BelteL.) Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor. Hlm Paulsen F, Waschke J. 2010. Sobotta Atlas Anatomi Manusia, Jilid 2. Edisi 23. Jakarta: EGG. Hlm 2-13 Peraturan Mentri Kesehatan RI 2016. Formularium Obat Herbal Asli Indonesia. Hlm. 9. Priyanto. 2015. Toksikologi, mekanisme, terapi antidotum, dan penilaian resiko. Cetakan III. Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi (Leskonfi). Dpok Hlm. 64-65 Putra Y. 2015. Pengaruh rokok terhadap jumlah sel spermatozoa mencit jantan (MusMusculus, Strain Jepang). Jurnal Saintek. 4 (1): 30-42 Redha A. Flavonoid: struktur, sifat antioksidatif dan perannya dalam sistim Biologis. Jurnal Belian. 2010:9(2);196-202 Santoso, S. 2010. Statistik Parametrik. Elexmedia kompetindo. Jakarta. Hlm 45- 70 Sudayo, Aru W. 2009. Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid 2. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing. Suryowiyoto S. 2005. Mengenal Beberapa Tanaman yang digunakan masyarakat Sebagai Antidiabetik untuk Menurunkan Kadar Gula dalam Darah. http://www.pom.go.id/defult.asp. (24 Februari 2010) Suryaningsih, N.M, Dewi, I.A.T, Suksmawati, N.K.A., Putri N.P.R.A., Febrianti, N.M. dan Warditiani, N.K. 2017. Pengaruh Kadar SGPT SGOT dan Marfologi Hepar Tikus Putih Betina Wistar Pada Pemberian Isolat Andrografilid. Bali :Universitas Udayana. Halaman 34-37. Siddique, K. I., Uddin, M. N., Islam, S., Parvin, S., & Shahriar, M. (2013). Phytochemical screenings, thrombolytic activity and antimicrobial properties of the bark extracts of Averrhoa bilimbi. J App Pharm. Sci., 3 (03), 094-096. Sidikin M. 2002. Biokimia Enzim. Widya Medika. Jakarta. Hlm 279-340. Salsa. (2003). in Ardananurdin, A., Winarsih, S., & Widayat, M. (2004). Uji Efektifitas Dekok Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) Sebagai Antimikroba Terhadap Bakteri Salmonella Typhi Secara In Vitro. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 20 (1), 30-34 Setiawati A, Suryatna FD, Gan S. Pengantar Farmakolgi. In: Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi, Elysabeth. 2007. Farmakologi dan Terapi. 5thed. Dapartemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Hlm 1-11. Valsan A, Raphael RK. Pharmacognostic profile of Averrhoa bilimbi Linn. Leaves. South Indian Journal of Biological Science.2016:2(1);75-80 Westendarp H. 2006. Effects of tannins in animal nutrition. Dtsch Tierarztl Wochenschr 113(7): 264-268. Widowati W. 2006. Aktivitas antioksidan dalam menurunkan kadar gula darah. Wahana Medicana Rab Univ 2: 2-12. Yudaniayanti I.S,M.Erfan., dan M. Anwar. 2010. Penggunaan Kombinasi Ketamin-Xylazine dan Ketamin-Midazolam Sebagai Anastesi Umum Terhadap Gambaran Fisiologis Tubuh pada Kelinci Jantan. Journal Veterinaria Medika Vol. 3(1). Fakultas Kedokteran Hewan Unair. Surabaya. Hal 23-30 citation: Jafar, Rahmi dan Efendi, Kriana dan Maharadingga, Maharadingga (2021) UJI TOKSISITAS SUBAKUT EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR SGPT SGOT DAN HISTOPATOLOGI HATI PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/21624/1/FS03-220021.pdf