%A Putri Hajijah %A Kriana Efendi %A Maharadingga Maharadingga %I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA %X Daun belimbing wuluh memiliki khasiat sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Keamanan penggunaan daun belimbing wuluh sebagai bahan obat alami harus didukung dengan uji toksisitas salah satu caranya dengan uji toksisitas sub akut. Sebelumnya telah dilakukan pengujian toksisitas akut dan memperoleh hasil LD50 sebesar 64,454 mg/kg BB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rentang dosis toksik ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluh serta pengaruhnya terhadap kadar kreatinin dan histopatologi ginjal pada tikus putih jantan dan betina galur wistar. Penelitian ini menggunakan tikus yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu 1 kelompok kontrol normal dan 3 kelompok uji dengan dosis 125, 250 dan 500 mg/kg BB yang diberikan selama 30 hari dan pada hari ke-31 di dlakukan pengambilan darah melalui sinus orbitalis untuk diperiksa kadar kreatinninya. Berdasarkan hasil uji statistik ANOVA menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% daun belimbing wuluh tidak ada pengaruh terhadap kadar kreatinin (p>0,05). Hasil histopatologi ginjal tidak menunjukkan adanya perubahan yang bermakna. namun pada dosis 500 mg/kg BB terlihat adanya pendarahan intertubular. Kata kunci: Averrhoa bilimbi L., toksisitas sub akut, kadar kreatinin, Histopatologi. %L repository21556 %D 2021 %T JI TOKSISITAS SUB AKUT EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR KREATININ DAN HISTOPATOLOGI GINJAL PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR