eprintid: 21446
rev_number: 8
eprint_status: archive
userid: 3858
dir: disk0/00/02/14/46
datestamp: 2023-02-20 08:29:54
lastmod: 2023-02-20 08:29:54
status_changed: 2023-02-20 08:29:54
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: Sari, Amilia Citra
creators_name: Efendi, Kriana
creators_name: Sjahid, Landyyun Rahmawan
title: UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% BIJI KECIPIR (Psophocarpus
tetragonolobus) SEBAGAI PERTUMBUHAN RAMBUT PADA TIKUS
JANTAN ANDROGENETIC ALOPECIA DENGAN PARAMETER
HISTOLOGI
ispublished: pub
subjects: R
subjects: RS
divisions: 48201
abstract: Biji kecipir (Psophocarpus tetragonlobus) merupakan tanaman yang memiliki
senyawa flavonoid tertinggi yaitu isoflavon, dimana memiliki aktivitas sebagai
penghambat enzim 5α-reduktase yang berpengaruh pada pengurangan kerontokan
rambut akibat Androgenetic Alopecia. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji kecipir pada pertumbuhan rambut
tikus jantan Androgenetic Alopecia. Metode ekstraksi yang dilakukan yaitu
maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Kelompok penelitian ini dibagi
menjadi 6 kelompok dengan hewan coba tikus jantan galur Wistar. Terdiri dari
kelompok normal (tanpa perlakuan), kelompok kontrol positif (finasterid 2%),
kelompok negatif (larutan pembawa 2%), kelompok ekstrak biji kecipir (2%),
kelompok ekstrak biji kecipir (4%), dan kelompok ekstrak biji kecipir (8%)
dengan induksi testosteron (1%) pada semua kelompok terkecuali kelompok
normal. Setelah 20 hari dilakukan pengamatan histologi pada kulit punggung
dengan melihat jumlah folikel rambut kemudian data tersebut diuji dengan
ANOVA satu arah lalu dilanjutkan uji Tukey. Nilai rata-rata yang didapatkan
kelompok normal adalah 11,25, kelompok kontrol positif dengan rata-rata 15,25,
kelompok negatif dengan rata-rata 10,35, kelompok ekstrak konsentrasi (2%)
dengan rata-rata 15,4, dan kelompok ekstrak konsentrasi (4%) serta (8%) berturutturut adalah 18,2 ; 15,9. Ekstrak etanol 70% biji kecipir dapat disimpulkan
memiliki kandungan senyawa isoflavon genestein dimana dapat meningkatkan
aktivitas sebagai penumbuh rambut dengan jumlah folikel rambut tertinggi pada
kelompok ekstrak konsentrasi 4% dibandingkan pada kelompok kontrol positif.
Kata Kunci: Androgenetic Alopecia, Biji Kecipir, Pertumbuhan rambut
date: 2020
date_type: completed
full_text_status: public
institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
department: Fakultas Farmasi dan Sains
thesis_type: bachelor
thesis_name: bphil
referencetext: Adegboyega, T. T., Abberton, M. T., AbdelGadir, A. A. H., Dianda, M., MaziyaDixon, B., Oyatomi, O. A., Ofodile, S., & Babalola, O. O. (2019). Nutrient
and Antinutrient Composition of Winged Bean (Psophocarpus
tetragonolobus (L.) DC.) Seeds and Tubers. Journal of Food Quality, 1–8.
Agustina, W., Nurhamidah, & Handayani, D. (2017). Skrining Fitokimia Dan
Aktivitas Antioksidan Beberapa Fraksi Dari Kulit Bantang Jarak (Ricinus
communis L.). Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 1(2), 117–122.
Asmara, A. P. (2017). Uji Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder Dalam Ekstrak
Metanol Bunga Turi Merah (Sesbania grandiflora L. Pers). Al-Kimia, 5(1),
48–59.
Bae, M., Woo, M., Kusuma, I. W., Arung, E. T., Yang, C. H., & Kim, Y. U.
(2012). Inhibitory Effects of Isoflavonoids on Rat Prostate Testosterone 5αReductase. JAMS Journal of Acupuncture and Meridian Studies, 5(6), 319–
322.
Bahtiar, A., Vichitphanb, K., & Han, J. (2017). Leguminous Plants in the
Indonesian Archipelago: Traditional Uses and Secondary Metabolites.
Natural Product Communications, 12(3), 461–472.
BPOM RI. (2012). Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak.
Jakarta: Badan POM RI, 12-13.
César, C. I., Braga, F. C., Vianna-soares, C. D., Nunan, E. D. A., Antônio, G., &
Maria, L. (2008). Quantitation of genistein and genistin in soy dry extracts
by uV-Visible spectrophotometric method. Quim Nova, 31(8), 1933–1936.
Datta, K., Singh, A. T., Mukherjee, A., Bhat, B., Ramesh, B., & Burman, A. C.
(2009). Eclipta alba extract with potential for hair growth promoting activity.
Journal of Ethnopharmacology, 124(3), 450–456.
Departemen Kesehatan RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan
Obat. Jakarta: Depkes RI, 13-17.
Departemen Kesehatan RI. (2004). Buku Panduan Teknologi Ekstrak. Direktorat
Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 3,6,13.
Eroschenko, V. P. (2012). Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional
(12 ed.). Jakarta: EGC, 2,7.
Ganiswara. (2016). Farmakologi dan Terapi, edisi VI. (6 ed.). Jakarta: Badan
Penerbit FKUI, 466-467, 489.
Hanani, E. (2015). Analisis Fitokimia. Jakarta: EGC, 83,112-115,148.
Handayani, T. (2013). Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.), Potensi Lokal
Yang Terpinggirkan. IPTEK Tanaman Sayuran, 1–8.
Harbone, J. B. (1996). Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro.
Bandung: Penerbit ITB, 70-72.
Istiqomah. (2013). Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi Dan Sokletasi
Terhadap Kadar Piperin Buah Cabe Jawa (Piperis Retrofracti Fructus).
UIN Syarif Hidayatullah, 38.
Jaafar, F. M., Osman, C. P., Ismail, N. H., & Awang, K. (2007). Analysis of
essential oils of leaves, stems, flowers and rhizomes of Etlingera elatior
(Jack) R.M.Smith. The Malaysian Journal of Analytical Sciences, 11(1),
267–273. 
Junqueira, L. C., Carneiro, J., Kelley, R. O., & diterjemahkan oleh dr. Jan
Tambajong. Histologi dasar Edisi 8. (2012). Histologi Dasar (8 ed.). Jakarta:
EGC, 364-365.
Kaihena, M., & Samson, E. (2019). Efektivitas Infusa Daun kecipir (
Psophocarpus tetragonolobus ( L .) DC ) Terhadap Tikus Putih (Rattus
norvegicus ) Model Malaria. Rumphius Pattimura biological Journal, 1(1),
26–33.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Acuan Bahan Baku Obat
Tradisional dari Tumbuhan Obat di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI, 682.
Khopkar, S. (diterj. oleh A. S. (2003). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI
Press, 201-205.
Kolarsick, P. A. J., Kolarsick, M. A., & Goodwin, A.-C. C. (2011). Site- Specific
Cancer Series: Skin Cancer. Oncology Nursing Society, 3(4), 1--11.
Krinke, G. J. (2000). The Handbook of Experimental Animals The Laboratory
RatNo Title (G. J. Krinke (Ed.)). London: Academy Press, 295-296.
Kristanti, A. N., Aminah, N. S., Tanjung, M., & Kurniadi, B. (2008). Buku Ajar
Fitokimia. Jakarta: Airlangga University Press, 40-41.
Kusumadewi. (2003). Rambut Anda: masalah, perawatan, dan penataannya.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 34-35.
Lacy, C. F., Armstrong, L. L., Goldman, M. P., & Lance, L. L. (Ed.). (2008).
Drug Information Handbook (17th ed.). NewYork: Lexi Comp Inc, 4023-
4026.
Leeson, T. S., Leeson, C. R., & Paparo, A. A. (1989). Buku Ajar Histologi (S. A.
H. FKUI (Ed.); 5 ed.). Jakarta: EGC, 320.
Marliana, S. D., Suryanti, V., & Suyono. (2005). Skrining Fitokimia dan Analisis
Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium
edule Jacq. Swartz.) dalam Ekstrak Etanol. Biofarmasi Journal of Natural
Product Biochemistry, 3(1), 26–31.
National Institutes of Health. (2019). Your Guide to Understanding Genetics
Condition. https://ghr.nlm.nih.gov/condition/androgenetic-alopecia#, diakses
pada 14 November 2019.
Nurmala, Lestari, F., & Choesrina, R. (2017). Potensi Ekstrak Buah Kecipir
(Psophocarpus Tetragonolobus (L .) Dc .) Sebagai Antiosteoporosis dengan
Parameter Peningkatan Alkalin Fosfatase Pada Tikus Wistar Betina. Jurnal
Ilmiah Farmasi Farmasyifa, 1(1), 18–25.
Orăsan, M. S., Coneac, A., Mihu, C. M., Mare, C., & Muresan, A. (2015).
Minoxidil and neoptide topical application reinforced by low-level laser
therapy on an animal model of alopecia. Studia Universitatis Babes-Bolyai
Chemia, 60(2), 295–308.
Pandit, S., Pharm, M., Chauhan, N. S., Pharm, M., & Dixit, V. K. (2008). Effect
of Cuscuta reflexa Roxb on androgen-induced alopecia. Journal of Cosmetic
Dermatology, 7(3), 199–204.
Patel, S., Nag, M. K., Sharma, V., Chauhan, N. S., & Dixit, V. K. (2014).
ScienceDirect A comparative in vivo and in vitro evaluation of hair growth
potential of extracts and an isolate from petroleum ether extract of Cuscuta
reflexa Roxb. Journal of Basic and Applied Sciences, 3(3), 165–171.
Patel, S., Sharma, V., Chauhan, N. S., Thakur, M., & Kumar, V. (2015).
Evaluation of hair growth promoting activity of Phyllanthus niruri. Avicenna
J Phytomedicine, 5(6), 512–519.
Pechkam, M. (2014). At a Glance Histology diterjemahkan oleh Juwalita
Surapsari. Jakarta: Penerbit Erlangga, 10-13.
Priyatno, D. (2017). Panduan praktis olah data menggunakan SPSS/ Duwi
Priyatno (R. I. Utami (Ed.); 1 ed.). Yogyakarta: Andi Offset, 144.
Rahmah, S. A., Rismawati, E., & Sadiyah, E. R. (2014). Uji Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Buah Kecipir ( Psophocarpus tetragonolobus ( L .) DC .) terhadap
Propionibacterium acnes. Prosiding Farmasi, 487–493.
Reagan Shaw, S., Nihal, M., & Ahmad, N. (2008). Dose translation from animal
to human studies revisited. The FASEB Journal, 22(3), 659–661.
Rossi, A., Cantisani, C., Scarnò, M., Trucchia, A., Fortuna, M. C., & Calvieri, S.
(2011). Finasteride, 1 mg daily administration on male androgenetic alopecia
in different age groups: 10-year follow-up. Dermatologic Therapy, 24(4),
455–461.
Ruma, O. (2016). Phytochemical Screening Of Selected Indigenous Edible Plants
From The Towns Of Isabela, Philippines. Asian Journal of Natural &
Applied Sciences, 5(1), 36–45.
Ruslin, Kasmawati, H., Suryani, Ihsan, S., & Sartina, D. (2019). Activity Assay of
Etanol Extract of Lansau as Antihyperlipidemic. Indonesian Journal of
Pharmaceutical Science and Technology, 6(3), 118–124.
Safitri, V. (2018). Uji Aktivitas Antioksidan Fase n-Heksan, Etil Asetat, Dan Air
Dari Ekstrak Etanol 96% Daun Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus
(L.)). FF UP, 49-51.
Sambudi, H., & Buckle, K. A. (1991). Characteristics of Winged Bean (
Psophocarpus tetragonolobus ) Seeds during Soaking and Boiling. Journal
Sci Food Agric, 57, 585–595.
Sarker, S. D., & Nahar, L. (2009). Kimia untuk Mahasiswa Farmasi Bahan Kimia
Organik, Alam dan Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 102-104.
Sastrohamidjojo, H. (2013). Dasar-Dasar Spektroskopi. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press, 1-4.
Sediarso, Erwin, S., & Kriana, E. (2018). Hepatoprotektor Berdasarkan Kadar
Sgpt , Jantan Yang Diinduksi Ccl4. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 10(2), 181–
189.
Soepardiman, L. (2009). Kelainan Pigmen: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Jakarta: UI Press, 289-300.
Suhartati, T. (2017). Dasar-Dasar Spektrofotometri Uv-vis dan Spektrofotometri
Massa untuk Penentuan Struktur Senyawa Organik. Jakarta: Anugrah Utama
Raharja, 1-11.
Suparjo. (2009). Saponin: Peran dan Pengaruhnya Bagi Ternak Dan Manusia.
Universitas Jambi, 1–4.
Tranggono, R. I., & Latifah, F. (2014). Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetologi. Jakarta: In Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik (II,
hal. 32–34). Sagung Seto.
USDA. (2019). Nutrirional Value of winged beens.
https://plants.usda.gov/core/profile?symbol=PSTE10, diakses pada 20
November 2019.
Wahyuni, S. R. I. (2010). Karakterisasi Senyawa Bioaktif Isoflavon dan Uji
Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Tempe Berbahan Baku Buncis (Phaseolus
Vulgaris) dan Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus). Universitas Sebelas
Maret, 22.
Yunindarwati, E., Ulfa, E. U., Hidayat, M. A., & Puspitasari, E. (2016).
Penentuan Kadar Genistein dan Aktivitas Hambatan Tirosinase Kedelai
(Glycine max) Terfermentasi Aspergillus oryzae. Jurnal Ilmu Kefarmasian
Indonesia, 14(1), 1–7.
Zhu, X. Y., Lin, H. M., Xie, J., Chen, S. S., & Wang, P. (2011). Homogenate
extraction of isoflavones from soybean meal by orthogonal design. Journal
of Scientific and Industrial Research, 70, 455–460.
citation:   Sari, Amilia Citra dan Efendi, Kriana dan Sjahid, Landyyun Rahmawan  (2020) UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL 70% BIJI KECIPIR (Psophocarpus tetragonolobus) SEBAGAI PERTUMBUHAN RAMBUT PADA TIKUS JANTAN ANDROGENETIC ALOPECIA DENGAN PARAMETER HISTOLOGI.  Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.   
document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/21446/1/FS03-210171.pdf