%X Memahami pola penggunaan obat pada pasien penyakit ginjal kronis sangat penting karena penggunaan obat pada penyakit ini adalah jangka panjang atau seumur hidup. Pola penggunaan obat juga dapat mempelajari tren peresepan pada penyakit ginjal kronis pada saat ini, karena untuk memahami hubungan kormobiditas dengan penyakit ginjal kronis. Penggunaan obat pada pasien penyakit ginjal kronis sebagian besar menggunakan antihipertensi sebagai terapi farmakologi utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jenis antihipertensi yang digunakan, golongan antihipertensi yang paling banyak digunakan berdasarkan metode ATC/DDD, dan perubahan pola penggunaan antihipertensi berdasarkan DU 90% pada pasien penyakit ginjal kronis di ruang rawat inap RSUD Kota Bekasi Januari 2019-Juni 2020. Pengambilan data menggunakan pendekatan retrospektif melalui bagian rekam medis. Pada hasil penelitian ini menunjukan bahwa antihipertensi yang digunakan di RSUD Kota Bekasi adalah ACEI (ramipril & captopril), ARB (Candesartan, Valsartan & Telmisartan), CCB (Amlodipin, nifedipine, & nicardipine), Central agonis α2 (clonidine), β-Bloker (bisoprolol), diuretik (furosemid & spironolactone). Golongan antihipertensi yang paling banyak digunakan berdasarkan unit pengukuran DDD adalah golongan diuretik, dengan jenis antihipertensinya adalah furosemid. Dan untuk antihipertensi yang masuk kedalam segmen DU 90% selama periode Januari 2019- Juni 2020 terdiri dari golongan diuretik (furosemid), golongan CCB (amlodipin), golongan ARB (Candesartan dan valsartan) dan golongan ACEI (ramipril). Kata Kunci: Antihipertensi, Penyakit Ginjal Kronis, ATC/DDD, DU 90% %A Uswatun Hasanah %A Nora Wulandari %A Zainul Islam %I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA %L repository21355 %D 2020 %T ANALISIS POLA PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIS DI RSUD BEKASI PERIODE JANUARI 2019-JUNI 2020