%I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA %L repository21293 %X Daun boroco merah dapat digunakan sebagai sebagai antioksidan, antidiare, antipiretik, antidiabetes, dan sebagai tonik darah. Pada uji toksisitas akut dengan dosis 2400 mg/kgBB tidak menimbulkan kematian .Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek toksik yang tidak terdeteksi pada uji toksisitas akut. Tikus dibagi menjadi kelompok normal, kelompok ekstrak dosis 200 mg/kgBB, 600 mg/kgBB dan 1800 mg/kgBB. Ekstrak daun boroco merah diberikan secara oral selama 30 hari. Dari data yang didapat diuji secara statistik menggunakana one way (ANOVA). Hasil kadar Serum Glutamic Oxaloacetate Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvate Transaminase (SGPT) menunjukkan bahwa kelompok normal dan 3 kelompok ekstrak dosis tidak terdapat perbedaan bermakna (p > 0.05). melalui pengamatan histopatologi hati ekstrak 96% daun boroco merah tidak menunjukkan adanya efek toksik dan kerusakan organ. Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak etanol 96% daun boroco merah tidak menimbulkan efek toksik. Kata Kunci: Daun Boroco Merah, Histopatologi Hati, SGOT, SGPT, Toksisitas Subakut %A AYU DIAN LESTARI %A Kriana Efendi %A Maharadingga Maharadingga %D 2021 %T UJI TOKSISITAS SUBAKUT EKSTRAK ETANOL 96% DAUN BOROCO MERAH (Celosia argentea L.) TERHADAP KADAR SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) DAN SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) DAN HISTOPATOLOGI HATI PADA TIKUS PUTIH