eprintid: 21268 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/02/12/68 datestamp: 2023-02-17 07:48:11 lastmod: 2023-02-17 07:48:11 status_changed: 2023-02-17 07:48:11 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: FAUZI, NAUFAL RESTU creators_name: Permanasari, Etin Diah creators_name: Ladeska, Vera title: IDENTIFIKASI ISOLAT MIKROBA ENDOFIT DAUN SALAM (Syzgium polyanthum (Wight.) Walp.) PENGHASIL INHIBITOR XANTIN OKSIDASE MENGGUNAKAN GEN 16S rRNA DAN GEN ITS ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Mikroba Endofit merupakan mikroorganisme hidup di dalam tanaman inang yang terdiri dari bakteri, kapang, khamir yang dapat menghasilkan suatu senyawa metabolit sekunder dan dapat dikembangkan sebagai sumber bahan obat. Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa bakteri dan kapang endofit memiliki aktivitas inhibitor xantin oksidase. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi spesies bakteri dan kapang endofit daun salam (Syzgium polyanthum (Wight.) Walp.) sebagai penghasil inhibitor xantin oksidase dengan menggunakan Gen 16S rRNA pada bakteri dan Gen ITS pada kapang. Hasil isolasi DNA pada bakteri dan kapang endofit daun salam menghasilkan pita DNA di atas 10.000 bp dengan menggunakan kit dari Viogene. Isolat DNA Bakteri dengan kode BDS1 diamplifikasi menggunakan gen 16S rRNA dengan primer 63F dan 1387r. Isolat kapang dengan kode KDS1 diamplifikasi menggunakan gen ITS dengan primer ITS5 dan ITS4. Amplifikasi pada bakteri dan kapang menghasilkan pita DNA sebesar 1500bp dan 600bp. Pada penelitian ini, isolat bakteri dengan kode BDS1 berhasil diidentifikasi secara molekuler dengan memiliki kemiripan terhadap Bacillus aerius strain 24K sebesar 97,65%. Isolat kapang dengan kode KDS1 memiliki kemiripan dengan Colletotrichum asianum ICMP 18580 sebesar 99,47%. Kata Kunci: Mikroba Endofit, Daun Salam (Syzgium polyanthum (Wight.) Walp.) Bakteri, Kapang, Gen 16S rRNA, Gen ITS date: 2021 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Bio-Rad. 2017. Horizontal Electrophoresis Protocol. Bio-Rad Laboratories. United States of America. Hlm. 1. Buwono, Kurniawati N, Iqbal M. 2016. Analisis Perbandingan Metode Isolasi DNA Untuk Deteksi White Spot Syndrome Virus (WSSV) Pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei). Jurnal Perikanan Kelautan. 7(1): 54–65. Chun ML, Chen CS, Chen CT, Liang YC, Lin J. 2002. Molecular modeling of flavonoids that inhibits xanthine oxidase. Annales de Pathologie. (HS1): 167– 172. Clarridge JE. 2004. Impact of 16S rRNA gene sequence analysis for identification of bacteria on clinical microbiology and infectious diseases. Clinical Microbiology Reviews. 17(4): 840–862. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Farmakope Herbal Indonesia Edisi I. Jakarta. Hlm.119. Dianati NA. 2010. Gout and hyperuricemia. Comprehensive Therapy. 3(4): 3–13 Dinata DI. 2009. Bioteknologi Pemanfaatan Mikroorganisme dan Teknologi Bioproses. EGC. Jakarta. Hlm. 91. Dwita D. 2016. Pengaruh Pemberian Air Rebusan Daun Salam (Syzgium polyanthum) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat. Jurnal Ipteks Terapan. 10(2): 117. Fatchiyah, Arumingtyas EL, Widyarti S, Rahayu S. 2011. Biologi Molekular Prinsip Dasar Analisis. Penerbit Erlangga. Jakarta. Hlm. 8-115. Ikhwan HA, Arizal FR, Mukhlishoh SS. 2018. Skrining Fitokimia Ekstrak nHeksan Korteks Batang Salam (Syzygium polyanthum). Journal Chemistry Science. 7(1): 1–4. Iwen PC, Hinrichs SH, Rupp ME. 2002. Utilization of the internal transcribed spacer regions as molecular targets to detect and identify human fungal pathogens. Medical Mycology. 40(1): 88–89. Jollès P. 1984. Review: What’s new in lysozyme research? Molecular and Cellular Biochemistry. 63(2): 165–189. Joshi M, Deshpande JD. 2010. Polymerase Chain Reaction: Methods, Principles and Application. International Journal of Biomedical Research. 2(1): 81-97. Kumala S. 2014. Mikroba Endofit Pemanfaatan Endofit dalam Bidang Farmasi. Edisi I. ISFI. Jakarta. Hlm. 15-109. Legiastuti TS, Aminingsih T. 2012. Identifikasi Cendawan Endofit Menggunakan Teknik Polymerase Chain Reaction. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 2(8): 31– 36. Lin S, Zhang G, Liao Y, Pan J, Gong D. 2015. Dietary Flavonoids as Xanthine Oxidase Inhibitors: Structure-Affinity and Structure-Activity Relationships. Journal of Agricultural and Food Chemistry. 35(63): 1. Maftuchah, Winaya A, Zainudin A. 2014. Teknik Dasar Analisis Biologi Molekuler. Deepublish. Yogyakarta. Hlm. 77. Maheshwari DK. 2017. Endophytes: Biology and Biotechnology. Springer. Hlm. 2- 9. Maksum I, Sriwidodo, Gaffar S, Hasan K, Subroto T., Soemitro S. 2017. Teknik Biologi Molekular. Alqaprint Jatinangor. Bogor. Hlm. 1-47 Misnadiarly. 2014. REMATIK: Asam Urat-Hiperurisemia. Pustaka Obor Populer. Jakarta. Hlm. 9. Muhammad IR, Hariandja EM. 2015. Review : Aktivitas Farmakologis , Senyawa Aktif , dan Mekanisme Kerja Daun Salam ( Syzygium polyanthum ). Perkembangan Terkini Sains Farmasi Dan Klinik. Mursadam, Wildan, Ramdani A. 2017. Bakteri Endofit Kulit Batang Tanaman Cengkeh (Syzygium aromaticum L.) dan Kemampuannya Sebagai Antibakteri. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA). 02(03): 58. Nasrul E, Sofitri S. (2012). Hiperurisemia pada Pra Diabetes. Jurnal Kesehatan Andalas. 1(2): 86–91. Nurhayati B, Darmawati S. 2017. Biologi Sel dan Molekuler. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm. 139-235. Op De Beeck, Lievens B, Busschaert P, Colpaert JV. 2014. Comparison and validation of some ITS primer pairs useful for fungal metabarcoding studies. PLoS ONE. 9(6): 1-11. Pangastuti A. 2006. Definisi Spesies Prokaryota Berdasarkan Urutan Basa Gen Penyandi 16s rRNA dan Gen Penyandi Protein. Biodiversitas. 7(3): 292–296. Pratiwi ST. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga, Jakarta. Hlm. 150-170. Purnamasari MI, Prihatna C, Gunawan AW, Suwanto A. 2012. Isolasi dan Identifikasi secara Molekuler Ganoderma spp. yang Berasosiasi dengan Penyakit Busuk Pangkal Batang di Kepala Sawit. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 8(1): 9-15. Rahayu DA, Nugroho ED. 2015. Biologi Molekuler dalam Perspektif Konservasi.Plantaxia. Yogyakarta. Hlm. 40, 65, 80-81, 87-88, 100-101. Rinanda T. 2011. Analisis Sekuensing 16S rRNA di Bidang Mikrobiologi. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 11(3): 172-177. Shahid M, Srivastava M, Kumar V, Singh A, Sharma A, Pandey S, Rastogi S, Pathak N, Srivastava AK. 2014. Phylogenetic Diversity Analysis of Trichoderma Species Based on Internal Transcribed Spacer (ITS) Marker. African Journal of Biotechnology. 13(3): 450. Soltis DE, Soltis PS, Doyle JJ. 1998. Molecular Systemics of Plants II: DNA Sequencing. Kluwer Academic Publisher. Massachusetts. Hlm.17-28. Triani N. 2020. Isolasi Dna Tanaman Jeruk Dengan Menggunakan Metode Ctab (Cetyl Trimethyl Ammonium Bromide). Jurnal Teknologi Terapan: G-Tech. 3(2): 221–226. USDA. 2020. Clasification of Syzygium polianthum.National Agricultural Library. USA. Hlm. 1 Widowati T, Bustanussalam, Harmastini S, Partomuan S. 2016. Isolasi dan Identifikasi Kapang Endofit dari Tanaman Kunyit (Curcuma longa L.) Sebagai Penghasil Antioksidan. Biopropal Industri.7(1):9-16. Yuwono T. 2005. Biologi Molekular. Penerbit Erlangga. Jakarta.Hlm. 35-77. citation: FAUZI, NAUFAL RESTU dan Permanasari, Etin Diah dan Ladeska, Vera (2021) IDENTIFIKASI ISOLAT MIKROBA ENDOFIT DAUN SALAM (Syzgium polyanthum (Wight.) Walp.) PENGHASIL INHIBITOR XANTIN OKSIDASE MENGGUNAKAN GEN 16S rRNA DAN GEN ITS. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/21268/1/FS03-210359.pdf