eprintid: 21202
rev_number: 8
eprint_status: archive
userid: 3858
dir: disk0/00/02/12/02
datestamp: 2023-02-14 08:24:42
lastmod: 2023-02-14 08:24:42
status_changed: 2023-02-14 08:24:42
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: RAHMAWATI, PUTRI YULI
creators_name: Wahyudi, Priyo
creators_name: Hikmawanti, Ni Putu
title: AKTIVITAS METABOLIT SEKUNDER BAKTERI ENDOFIT KULIT
BATANG NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lam.) SEBAGAI
INHIBITOR ENZIM TIROSINASE
ispublished: pub
subjects: R
subjects: RS
divisions: 48201
abstract: Kulit batang nangka mengandung senyawa yang memiliki aktivitas inhibitor
tirosinase. Dalam jaringan pohon nangka terdapat simbion bakteri endofit, yang
diduga menghasilkan metabolit sekunder serupa dengan inangnya. Penelitian
bertujuan mengetahui aktivitas metabolit sekunder bakteri endofit kulit batang
nangka sebagai inhibitor tirosinase. Bakteri endofit diisolasi dari kulit batang
dengan teknik tanam langsung, dilanjutkan pemurnian, kultivasi pada medium F4,
dan skrining aktivitas inhibitor tirosinase untuk mendapatkan isolat bakteri endofit
yang paling potensial. Isolat KBNP.1 terpilih sebagai isolat yang paling potensial,
selanjutnya dikultivasi pada medium F4 selama 3 hari dan supernatan diekstraksi
menggunakan n-heksan, etil asetat, dan n-butanol, untuk diuji aktivitas inhibitor
tirosinase menggunakan microplate reader pada  = 490 nm. Hasil pengujian
aktivitas inhibitor tertinggi adalah isolat KBNP.1 ekstrak air yang dapat
menghambat enzim tirosinase dengan IC50 sebesar 372,391 ppm dan potensi
relatif sebesar 0,154 kali asam kojat dibandingkan ekstrak n-butanol dengan IC50
sebesar 487,528 ppm dan potensi relatif 0,117 kali asam kojat.
Kata Kunci : kulit batang nangka, bakteri endofit, inhibitor tirosinase
date: 2021
date_type: completed
full_text_status: public
institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
department: Fakultas Farmasi dan Sains
thesis_type: bachelor
thesis_name: bphil
referencetext: Batubara I, Darusman LK, Mitsunaga T, Rahminiwati M, Djauhari E. 2010.
Potency of Indonesian Medicinal plants as Tyrosinase Inhibitor and
Antioxidant Agent. Journal of Biological Sciences. 10 (2): 138-144.
Bhore S J, Sathisha G. 2010. Screening of Endophytic Colonizing Bacteria for
Cytokinin-Like Compounds : Crude Cell-Free Broth of Endophytic
Colonizing Bacteria Is Unsuitable in Cucumber Cotyledon Bioassay. World
Journal of Agriculture Sciences. 6 (4): 345-352.
Bisswanger H. 2011. Practical Enzymology. Wiley Blackwell. Tübingen. Hlm.
33-34.
Chandrika UG, Wedage WS, Wickramasinghe SMDN, Fernando WS. 2006.
Hypoglycaemic Action of the Flavonoid Fraction of Artocarpus
heterophyllus leaf. African Journal of Traditional, Complementary and
Alternative Medicines, 3(2), 42–50.
Chang T. 2009. An Updated Review of Tyrosinase Inhibitors. International
Journal of Molecular Sciences, 10, 2440–2475.
Chang T. 2012. Natural Melanogenesis Inhibitors Acting Through the DownRegulation of Tyrosinase Activity. International Journal of Molecular
Sciences. 5, 1661–1685.
Davis EC, Callender VD. 2010. Postinflammatory Hyperpigmentation A Review
of the Epidemiology, Clinical Features, and Treatment Options in Skin of
Color. The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology. 3 (7) 25 : 1-12.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm. 139-140.
Dinata DI. 2011. Bioteknologi: Pemanfaatan Mikroorganisme & Teknologi
Bioproses. EGC. Jakarta. Hlm.58-197.
Ebanks JP, Wickett RR, Boissy RE. 2009. Mechanisms Regulating Skin
Pigmentation: The Rise and Fall of Complexion Coloration. International
Journal of Molecular Sciences, 10 (9), 4066-4087.
Hadietomo RS. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Edisi I. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. Hlm. 55-104.
Hallmann J, Mahaffee WF, Kloepper JW. 2011. Endophytic Bacteria in
Agricultural Crops Bacterial Endophytes in Agricultural Crops. Canadian
Journal of Microbiology. 43 (10) 97-131.
Hanani E. 2016. Analisis Fitokimia. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hlm. 70-72.
Hanifah ND. 2013. Formulasi Krim Ekstrak Batang Nangka (Artocarpus
heterophyllus Lamk.). Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Islam Bandung. Bandung. Hlm 43. 
Harborne J. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Penerjemah Padmawinata K, Soediro I. ITB Press. Bandung.
Hlm. 53-60.
Hashemi SM, Emami S. 2015. Kojic Acid-derived Tyrosinase Inhibitors:
Synthesis and Bioactivity. Pharmaceutical and Biomedical Research. 1 (1),
1–17.
Juwita NK, Djajadisastra J, Azizahwati. 2013. Uji Penghambatan Tirosinase dan
Stabilitas Fisik Sediaan Krim Pemutih Yang Mengandung Ekstrak Kulit
Batang Nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.). Skripsi. Fakultas Farmasi
Universitas Indonesia. Jakarta. Hlm 122.
Kumala S. 2014. Mikroba Endofit Pemanfaatan Endofit Dalam Bidang Farmasi.
1st ed. PT. ISFI Penerbitan. Jakarta. Hlm. 15-109.
Kurniawan FB, Sahli IT. 2017. Bakteriologi: Praktikum Teknologi Laboratorium
Medik. EGC. Jakarta. Hlm. 97-105.
Leba MAU. 2017. Buku Ajar Ekstraksi dan Real Kromatografi. 1st ed. CV Budi
Utama. Yogyakarta. Hlm. 69-83.
Lim TK. 2012. Artocarpus heterophyllus Lamarck. Edible Medicinal And NonMedicinal Plants, 3(4), 318–336.
Marjoni R. 2016. Dasar-Dasar Fitokimia. Trans Info Media. Jakarta. Hlm. 6-19.
Masum MN, Yamauchi K, Mitsunaga T. 2019. Tyrosinase Inhibitors from Natural
and Synthetic Sources as Skin-lightening Agents. Riview Agriculture
Sciences. Hlm 41–58.
Miliute I, Buzaite O, Baniulis D, Stanys V. 2015. Bacterial Endophytes in
Agricultural Crops and Their Role in Stress Rolerance : a Review.
Zemdirbyste-Agriculture. 102(4). 465-478.
Nugroho A. 2017. Teknologi Bahan Alam. Lambung Mangkurat University press.
Banjarmasin. Hlm. 72-89.
Nurcahyo H. 2011. Diktat Bioteknologi. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta. Hlm. 18-22.
Park HY, Yaar M. 2012. Disorders of Melanocytes. Dermatology In General
Medicine. Edisi 8. 765-826. Mc Graw Hill: New York. Hlm. 768-770.
Pelczar MJ, Chan ECS. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerjemah
Hadioetomo RS, Imas TS, Tjitrosomo S, Angka SL. UI Press. Jakarta. Hlm.
131-145.
Putri WS, Supriyanti FT. 2010. Penentuan Aktivitas dan Jenis Inhibisi Ekstrak
Metanol Kulit Batang. Jurnal Sains Dan Teknologi Kimia, 1 (1), 94–99.
Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerjemah 
Padmawinata K. Edisi 1. Penerbit ITB. Bandung. Hlm. 79-80.
Selim AA, El-beih TM, Abdel RA, El-diwany. 2012. Biology of Endophytic
Fungi. Current Research in Enviromental and Apllied Mycology. 2 (1) 31-82.
Siswandono. 2016. Kimia Medisinal 1. Penerbit Airlangga University Press.
Surabaya. Hlm.264-266.
Solano F. 2014. Melanins: Skin Pigments and Much More-Types, Structural
Models, Biological Functions, and Formation Routes. New Journal of
Science. 2014 1–28.
Strobel G, Daisy B. 2003. Bioprospecting for Microbial Endophytes and Their
Natural Products. Microbiology and Moleculer Biology Review, 67(4), 491–
502.
Susanti R, Fibrina F. 2017. Teknologi Enzim. CV Andi Offset. Yogyakarta. Hlm.
57-60.
Sutrisno A. 2017. Teknologi Enzim. Edisi 1. UB Press. Malang. Hlm. 149-160.
Tarwoto, Aryani R, Wartonah. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa
Keperawatan. Trans Info Media. Jakarta. Hlm. 332-335.
Tejesvi MV, Nalini MS, Mahesh B, Prakash HS, Kini KR, Shetty HS, Subbiah V.
2007. New Hopes from Endophytic Fungal Secondary Metabolites. Boletin
de la Sociedad Química de Méico. 1 (1), 19-26.
Yuwono T. 2019. Bioteknologi Pertanian. UGM press. Yogyakarta. Hlm. 112-
113.
Zolghadri S, Bahrami A, Tareq M, Khan H, Saboury AA. 2019. A
Comprehensive Review on Tyrosinase Inhibitors. Journal of Enzyme
Inhibition and Medicinal Chemistry. 34 (1), 279–309.
citation:   RAHMAWATI, PUTRI YULI dan Wahyudi, Priyo dan Hikmawanti, Ni Putu  (2021) AKTIVITAS METABOLIT SEKUNDER BAKTERI ENDOFIT KULIT BATANG NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lam.) SEBAGAI INHIBITOR ENZIM TIROSINASE.  Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.   
document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/21202/1/FS03-210129.pdf