%0 Thesis %9 Bachelor %A Arifin, Zainal %A Hikmawanti, Ni Putu Ermi %A Fatmawati, Sofia %B Fakultas Farmasi dan Sains %D 2020 %F repository:21122 %I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA %T PENGARUH VARIASI METODE EKSTRAKSI DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr) SEGAR DAN KERING TERHADAP KADAR FENOLIK DAN FLAVONOID TOTAL SERTA AKTIVITAS ANTIOKSIDANNYA %U http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/21122/ %X Perolehan hasil ekstraksi dapat dipengaruhi oleh jenis bahan yang diekstraksi dan pemilihan metode ekstraksinya. Metode ekstraksi dapat berupa ekstraksi panas dan dingin seperti metode sokletasi dan maserasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode ekstraksi maserasi (cara dingin) dan sokletasi (cara panas) dalam menghasilkan ekstrak etanol 70% dari daun katuk segar dan kering terhadap kadar fenolik dan flavonoid serta aktivitas antioksidan. Penetapan kadar fenolik dan flavonoid dengan metode kolorimetri masing-masing dengan reagen Folin Ciocalteau dan AlCl3 menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Pengujian aktivitas antiokasidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH. Data didapat kemudian diolah menggunakan statistik Uji ANOVA satu arah dan Uji Tukey. Hasil yang didapatkan dari ekstrak etanol 70% dari sampel daun segar yang dimaserasi menghasilkan kadar fenolik dan flavonoid yang paling tinggi secara berturut-turut sebesar 33,66 mg GAE/g dan 11,61 mg QE/g. Aktivitas antioksidan paling tinggi pada ekstrak 70% daun katuk segar metode maserasi dengan nilai IC50 terhadap DPPH sebesar 86,84 µg/mL. Kata kunci : Antioksidan, fenolik, flavonoid, katuk, maserasi, sokletasi.