eprintid: 21035 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 3868 dir: disk0/00/02/10/35 datestamp: 2023-02-13 07:16:06 lastmod: 2023-02-13 07:16:06 status_changed: 2023-02-13 07:16:06 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Usmawati, Rahma creators_name: Harmani, Nanny title: Analisis Kemampuan Predator Ikan Cupang Hias (Betta splendens crown tail) dan Ikan Guppy (Poecilia reticulata) terhadap Kematian Lava Instar III dan IV Nyamuk Aedes aegypti ispublished: pub subjects: RA0421 divisions: 13201 abstract: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Pengendalian DBD dilakukan dengan memanfaatkan ikan seperti ikan cupang hias dan ikan guppy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan predator ikan cupang hias (Betta splendens crown tail) dan ikan guppy (Poecilia reticulata) terhadap kematian larva instar III dan IV nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah eskperimental semu bersifat rancangan acak kelompok. Subjek penelitian adalah larva nyamuk Aedes aegypti instar III dan IV, ikan cupang hias dan ikan guppy masing-masing 4 ekor. Setiap waktu pengamatan menggunakan larva instar III dan IV sebanyak 25 ekor dan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan dilakukan selama 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 jam. Analisis data menggunakan independent sampels T-tes. Hasil Ikan guppy instar III mendapatkan nilai mean 17,67 ekor, ikan guppy instar IV mendapatkan nilai mean 24,67 ekor, sedangkan ikan cupang hias instar III dan IV mendapatkan nilai mean 25,00 ekor. Simpulan ikan cupang hias (Betta splendens crown tail) lebih banyak dalam memangsa yang dikarenakan ikan cupang hias mempunyai ketangkasan dan kecepatan dalam memangsa larva instar III dan IV dibandingkan dengan ikan guppy. Perlu dilakukan penelitian lebih mendalam terhadap ikan cupang hias dan ikan guppy seperti membedakan jenis kelamin, menambah jumlah ikan cupang dan ikan guppy, memperpanjang waktu pengamatan, menggunakan metode yang berbeda, dan menggunakan sampel penelitian yang berbeda. date: 2018 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA department: Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan thesis_type: bachelor thesis_name: other referencetext: Adifian, dkk. (2013). Kemampuan adaptasi nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albipictus dalam berkembang biak berdasarkan jenis air. Artikel Karya Ilmiah. Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat. Makassar: Universitas Hasanudin. Aradilla, Ashry Sikka. (2009). Uji efektivitas larvasida ekstrak ethanol daun mimba (Azadirachta indica) terhadap larva Aedes aegypti. Skripsi. Semarang: Universitas Dipinegoro Chakraborty, Somnath, Swaha Bhattacharya, Sajal Bhattacharya, 2008, Control of Mosquitoes by The Use of Fish In Asia with Special Reference to India: Retrospects And Prospects, India, Kolkata University, Journal of Human and Enviroment, Vol 15, No 3, November 2008; 147-156. Chooi Kim, Phon. (2007). Biomanics of Aedes aegypti and Aedes albopictus in relation to dengue incidence on penang islang and the application of sequential sampling in the control of dengue vectors. Tesis. Malaysia: Universitas Sains Malaysia. CDC (2016). Mosquito Life Cycle. USA: USA.gov.Maret 27, 2017. Depkes RI. 2010. Penemuan Dan Tata Laksana Penderita Demam Berdarah Dengue dan Filariasis Japanese enchepalitis. Ditjen P2PL Depkes R.I, Jakarta. Depkes RI. 2010. Perilaku Hidup Nyamuk Aedes aegypti Sangat Penting Diketahui Dalam Melakukan Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk Termasuk Pemantauan Jentik Berkala. Dirjen PPM. Jakarta Dit. Jen. PPM&PLP, RI, 1987. Pemberantasan Vektor dan Cara Evaluasinya. Jakarta, hal 4-6. Ester, Monica. 1992. Demam Berdarah Dengue : Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan Dan Pengendalian : Edisi 2, Jakarta : Perpustakaan Nasional. Gama ZP., dkk. (2010). Strategi pemberantasan nyamuk aman lingkungan: potensi Bacillus Thuringiensis Isolat Madura sebagai musuh alami nyamuk Aedes aegypti. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. Gandahusada, S. 2008. Parasitologi Kedokteran. EGC. Jakarta Hermawan, Arif, 2012. Hubungan Salinitas terhadap Persebaran Ikan Medaka Kepala Timah (Aplocheilus Panchax) di Sungai Opak Daerah Istimewa Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. Hoedoyo, 1993. Vektor DBD Dan Upaya Penanggulangan. Maj. Parasitologi, Ind. 6 (1) : hal, 31-45. Iskandar, Adang et al, 1985. Pemberantasan Serangga Dan Binatang Pengganggu. Pendidikan Tenaga Depkes, RI, Jakarta, hal 52-64. Kemenkes RI, 2010, Buletin Jendela Epidemiologi, Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kementerian RI, 2016, Profil Kesehatan Indonesia 2015, Jakarta, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Mashoedi, Imam D. (2007). Hubungan antara distribusi serotip virus dengue dari isolat nyamu Aedes sp dengan tingkat endemisitas demam berdarah dengue. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro Nixon dan Sitanggang M. 2008. Penggunaan ikan pemakan jentik Poecilia reticulata di sawah untuk memebrantas vektor malaria anopheles aconitus. (Laporan Penelitian). Badan Litbangkes Kesehatan. Jakarta. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor : 374/MENKES/PER/III/2010. Tentang Pengendalian Vektor. Safar, Rosdiana, 2009. Parasitologi Kedokteran: Protozologi, entomologi, helmintologi. Yrama Widya : Bandung Safaruddin, dkk. 2015. Uji Efektifitas Ekstrak Sereh (Cymbopogon nardus L) sebagai Lotion Anti Nyamuk Demam Berdarah (Aedes Aegypti). Makasar: Universitas Hasanudin. Seng, Chang Moh, To Setha, Joshua Nealon, Doung Socheat, Ngan Cahntha, and Michael B Nathan, 2008, Commubity-based use of the larvivorous fish Poecilia reticulata to control the dengue vektor Aedes aegypti in domestic water storage containers in rural Cambodia, Journal of Vektor Ecology Vol. 33, no. 1. Sidharta, Enggan Priguna & Maloedyn sitanggang. Mencetak Cupang Jawara Kontes. Jakarta; 2011 Staf Pengajar Departemen Parasatologi FKUI, Buku Ajar Parasitologi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Edisi Keempat Jakarta, 2008. Sucipto, M Patrio Gondo., dkk. (2015). Influence of Garlic (Allrum sativum L) extract as the larvacides of Aedes aegypti larva, vol. 4 No. 2. Review Penelitian. Lampung: Universitas Lampung. Februari 19, 2017. Sugandy, Irwan, 2001. Budi daya Ikan Cupang Hias. Penerbit Agro Media Pustaka, Jakarta, hal 21-22. Tarihoran, H.W. 2009. Perbedaan Ikan Cupang Bias (Betta Splendens Crown Tail) Dan Ikan Hias Maanvis (Pterophyllum Altum) Sebagai Predator Jentik Nyamuk. Diakses 12 Juli 2015. Taviv, Y. 2007. Efektifitas Ikan Cupang (Ctenops vittatus) dalam Pengendalian Larva dan Daya Tahannya terhadap Temephos (Uji Laboratorium dan Lapangan). Jurnal Ekologi Kesehatan Badan Litbang Depkes RI Vol: 6, No.2 Litbangkes Jakarta. Diakses 21 Februari 2015. Taviv, Y. 2011. Pengendalian DBD Melalui Pemanfaatan Pemantau Jentik Dan Ikan Cupang Di Kota Palembang. Health Science Journals: Indonesia. Diakses tanggal 2 Mei 2015. Veriswan, Ivan. (2006). Perbandingan efektifitas abate dengan papain dalam menghambat pertumbuhan larva Aedes aegypti. Skripsi. Semarang: Unuversitas Diponegoro. Wasiah, Ardillah. (2014). Uji efikasi ekstrak daun iler (Coleus Scutellarioides Linn. Bent) sebagai plant-based repellent terhadap Aedes aegypti. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Widoyono, dkk. 2008. Penyakit Tropis; Epidemiologi, Penularan, Pencegahan & Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga. World Health Organization. (2005). Guidelines for laboratory and field testing of mosquito larvicides. Geneva: WHO Press Yulanda Zukri, 2015. Pengendalian Biologis Menggunakan Ikan Cupang (Betta splendens) sebagai Predator Jentik Nyamuk Aedes aegypti. Padang : Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang. Yogyana, L. 2013. Hubungan karakteristik lingkungan kimia dan biologi dengan keberadaan larva aedes aegypti diwilayan endemis DBD di Kelurahan Kassi-Kassi Kecamatan Rappocini Kota Makassar tahun 2013 citation: Usmawati, Rahma dan Harmani, Nanny (2018) Analisis Kemampuan Predator Ikan Cupang Hias (Betta splendens crown tail) dan Ikan Guppy (Poecilia reticulata) terhadap Kematian Lava Instar III dan IV Nyamuk Aedes aegypti. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/21035/1/FIKES_KESMAS_1405015119_RAHMA%20USMAWATI.pdf