@phdthesis{repository20954,
          school = {Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA},
           title = {COST-EFFECTIVENESS ANALYSIS (CEA) OBAT ANTIHIPERTENSI
CANDESARTAN DIBANDINGKAN DENGAN KOMBINASI
CANDESARTAN-BISOPROLOL PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT
JALAN DI RSIJ CEMPAKA PUTIH},
            year = {2020},
             url = {http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/20954/},
        abstract = {Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah arteri yang meningkat secara
persisten. Prevalensi hipertensi di daerah Jakarta yaitu sebesar {$\ge$} 30\%. Oleh karena
itu, perlu dilakukan Cost-Effectiveness Analysis untuk memperoleh terapi obat
yang paling efektif dan menggunakan biaya yang lebih sedikit. Tujuan dari
penelitian ini yaitu mengetahui hasil studi Cost-Effectiveness Analysis dari
Candesartan dengan kombinasi Candesartan-Bisoprolol pada pasien hipertensi
rawat jalan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Penelitian ini merupakan
penelitian retrospektif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik
pengambilan data dilakukan secara retrospektif didapatkan sampel sebanyak 107
pasien, yaitu pasien dengan terapi Candesartan sebanyak 56 orang dan terapi
kombinasi Candesartan-Bisoprolol sebanyak 51 orang. Analasis data
menggunakan analisis farmakoekonomi berupa nilai ACER atau ICER. Hasil
penelitian menunjukan rata-rata biaya terapi Candesartan sebesar
Rp32.418.852,00 dengan efektivitas 21 pasien (37,5\%), Candesartan-Bisoprolol
sebesar Rp31.462.638,00 dengan efektivitas 23 pasien (45,1\%). Hasil ACER
Candesartan Rp1.543.754,00 dan Candesartan-Bisoprolol Rp1.367.940,00.
Perhitungan ICER dilakukan pada Candesartan dibandingkan dengan
Candesartan-Bisoprolol, diperoleh nilai ICER sebanyak Rp-478.107 untuk setiap
peningkatan 1\% efektivitas. Berdasarkan ACER Rp1.367.940 dan ICER Rp478.107 kombinasi Candesartan-Bisoprolol lebih cost-effective daripada
Candesartan.
Kata Kunci: Candesartan, Candesartan-Bisoprolol, Cost-Effectiveness Analysis,
Hipertensi.},
          author = {Aryadi, Ika Chintia Maryam and Wiyati, Tuti and Syaripuddin, Muhamad}
}