eprintid: 20715 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/02/07/15 datestamp: 2023-02-10 10:56:29 lastmod: 2023-02-10 10:56:29 status_changed: 2023-02-10 10:56:29 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Azka M, Maulana creators_name: Wahyudi, Priyo creators_name: Dwita, Lusi Putri title: AKTIVITAS ANTIBAKTERI KAPANG SIMBION SALURAN CERNA RAYAP (Macrotermes givus Hagen) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Kapang simbion adalah mikroorganisme yang hidup di dalam jaringan tubuh hewan tanpa membahayakan inangnya. Metabolit sekunder yang dihasilkan diyakini merupakan kemampuan simbiosis mutualisme antara kapang dan inangnya. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah rayap (Macrotermes gilvus Hagen). Rayap merupakan hewan yang secara empiris digunakan oleh masyarakat amerika latin untuk pengobatan asma, bronchitis, dan flu. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengetahui aktivitas antibakteri kapang dari saluran cerna rayap (Macrotermes gilvus Hagen). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara sebar dengan melakukan pengenceran pada sampel rayap yang digunakan. Produksi senyawa mtabolit antibakteri dilakukan dengan metode kultivasi yang selanjutnya di ektraksi. Uji potensi antibakteri dilakukan menggunakan metode agar difusi. Satu isolat kapang simbion diperoleh dari saluran pencernaan Macrotermes gilvus Hagen yang memiliki hasil potensi relatif terhadap Staphylococcus aureus 2, 49 x 10-2 kali kloramfenikol dan terhadap Escherichia coli 2, 40 x 10-2 kali kloramfenikol. Kata kunci: Kapang simbion, Saluran cerna rayap, Macrotermes gilvus Hagen, Antibakteri date: 2019 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Alen Y, Amelia R, Djamaan A. 2018. Profil KLT dan Uji Aktivitas Metabolit Sekunder Aspergillus flavus “In-Habiting” Sarang Ratu Termite Macrotermes gilvus pada Media Diperkaya. Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology. 5(1): 31-42. Alves RRN, Alves HN. 2011. The Faunal Drugstore: Animal-based Remedies Used in Traditional Medicines in Latin America. J Ethnobiol Ethnomed. 7(9): 1- 43. Ariyanto EF, Abadi AL, Djauhari S. 2013. Keanekaragaman Jamur Endofit pada Daun Tanaman Padi (Oryza sativa L.) dengan Sistem Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dan Konvensional di Desa Bayem, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang. Jurnal HPT. 1(2): 40-41. Ayitso AS, Onyango DM, Wagai SO. 2015. Antimicrobial Activities of Microorganisms Obtained from the gut of Macrotermes michaelseni in Maseno, Kenya. Journal of Applied Biology and Biotechnology. 3 (06): 48- 52 Baker S, Satish S. 2012. Endophytes: Natural Warehouse of Bioactive Compounds. Drug Invention Today. 4(11): 548-553. Brooks GF, Butel JS, Morse SA. 2005. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Pertama. Terjemahan: Mudihardi E, Kuntaman, Wasito EB, Mertaniasih NM, Harsono S, Alimsardjono L. Salemba Medika. Jakarta. Hlm. 223-235. Chambers HF. 2012. Senyawa Antimikroba (Lanjutan) Inhibitor Sintesis Protein dan Berbagai Senyawa Antibakteri. Dalam: Hardman JG, Limbird LE, Gilmam AG (Eds.). Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi. Edisi 10. Volume 3. Terjemahan: Aisyah C, Elviana E, Syarief WR, Hadinata AH, Manurung J. EGC. Jakarta. Hlm. 1117-1118, 1221-1225. Depner RFR, Pontin KP, Depner RA, Flores NA, Lucca V, Lovato M. 2016. Action of Antimicrobial Copper on Bacteria and Fungi Isolated from Commercial Poultry Hatcheries. Brazilian Journal of Poultry Science. 2: 95–98. Dinata DI. 2012. Bioteknologi Pemanfaatan Mikroorganisme dan Teknologi Bioproses. EGC. Jakarta. Hlm. 43,196-197. Fallo G, Sine Y. 2016. Isolasi dan Uji Biokimia Bakteri Selulolitik Asal Saluran Pencernaan Rayap Pekerja (Macrotermes spp). Jurnal pendidikan biologi. 1(2): 27-29. Figueirêdo RE, Alexandre V, Iamara SP, Rômulo RNA. 2015. Review: Edible and Medicinal Termites: a Global Overview. Journal of Ethnobiology and Ethnomedicine. 11(29): 1-7. Gandjar I, Sjamsuridzal W, Oetari A. 2006. Mikologi Dasar Terapan. Edisi 1. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Hlm 106-112. Gupte S. 1990. Mikrobiologi Dasar. Edisi Ketiga. Terjemahan: Julius ES. Binarupa Aksara. Jakarta. Hlm 68-73, 186. Harti AS. 2012. Dasar-dasar Mikrobiologi Kesehatan. Nuha Medika. Jakarta. Hlm. 9, 17, 106, 109, 120. Hasiani VV, Ahmad I, Rijai L. 2015. Isolasi Jamur Endofit dan Produksi Metabolit Sekunder Antioksidan dari Daun Pacar (Lawsonia inermis L.). Jurnal Sains dan Kesehatan. 1(4): 146-153. Indria SP, Siti K, Rizalinda. 2013. Jenis-Jenis Jamur Entomopatogen Dalam Usus Rayap Pekerja Coptotermes curvignathus Holmgren. Protobiont. 2 (3): 141 – 145. Irianto K. 2006. Mikrobiologi : Menguak Dunia Mikroorganisme Jilid 1. CV.Yrama Widya. Bandung. Hlm. 256. Jan A, Bhat KM, Bhat SJA, Mir MA, Bhat MA, Imtiyaz A, Wani, Rathe JA. 2013. Surface Sterilization Method for Reducing Microbial Contamination of Field Grown Strawberry Explants Intended for in Vitro Culture. African Journal of Biotechnology. 12(39): 5749-5753. Jawetz E. 1998. Kloramfenikol dan Tetrasiklin. Dalam: Katzung BG (ed). 1998. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 6. Terjemahan: Agoes A, Chaidir J, Munaf S, Tanzil S, Kamaluddin MT, Nattadiputra S, Y Leilani F, Aziz S, Theodorus. EGC. Jakarta. Hlm. 722-723. Johnson AG, Ziegler RJ, Hawley L. 2011. Essential Mikrobiologi dan Imunologi.Edisi kelima. Terjemahan: Surjawidjaja JE. Binarupa Aksara. Jakarta. Hlm. 55. Kumala S, Shanny F, Wahyudi P. 2006. Aktivitas Antimikroba Metabolit Bioaktif Mikroba Endofitik Tanaman Trengguli (Cassia fistula L.). Jurnal Farmasi Indonesia. 3(2): 97-102. Kumala S. 2014. Mikroba Endofit: Pemanfaatan Mikroba Endofit dalam Bidang Farmasi. PT. ISFI Penerbit. Jakarta. Hlm. 12-18, 23-29, 41-50, 62, 64. Kumala S, Pratiwi AA. 2014. Efek Antimikroba dari Kapang Endofit Ranting Tanaman Biduri. Jurnal Farmasi Indonesia. 7(2): 111-120. Kusmiyati, Agustini NWS. 2007. Uji Aktivitas Senyawa Antibakteri dari Mikroalga Porphyridium cruentum. Biodiversitas. 8(1): 48-53. Lamberty M, Zachary D, Lanot R, Bordereau C, Robert A, Hoffmann JA, Bulet P. 2001. Constitutive Expression of a Cysteine-Rich Antifungal and a Linear Antibacterial Peptide in a Termite Insect. The Journal of Biological Chemistry. 276(6): 4085- 4092. Melliawati R. 2009. Escherichia coli Dalam Kehidupan Manusia. Bioscience Trends. 4(1): 10-14. Nandika D, Yudi R, Farah D. 2015. Rayap:Biologi dan Pengendaliannya. Edisi 2. Muhammadiyah Uiversity Press. Surakarta. Hlm. 30, 51-52. Pelczar MJ, Chan ECS. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press. Depok. Hlm. 87, 185-189. Pratiwi ST. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta. Hlm. 151, 154, 188- 190. Radji M. 2005. Peranan Biotekhnologi dan Mikroba Endofit dalam Pengembangan Obat Herbal. Majalah Ilmu Kefarmasian. 2 (3):113-126. Radji M. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi: Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hlm. 68-69. Raho GB, Abouni B. 2015. Escherichia coli and Staphylococcus aureus Most Common Source of Infection. Dalam: Villas AM (ed.). The Battle Against Microbial Pathogens: Basic Science, Technological Advances, and Educational Programs. Formatex Research Center. Badajoz. Hlm. 637. Rante H, Taebe B, Intan S. 2013. Isolasi Fungi Endofit Penghasil Senyawa Antimikroba dari Daun Cabai Katokkon (Capsicum annuum L var. chinensis) dan Profil KLT Bioautografi. Majalah Farmasi dan Farmakologi. 17(2): 39–46. Ravimannan N, Arulanantham R, Pathmanathan S, Niranjan K. 2014. Alternative Culture Media for Fungal Growth Using Different Formulation of Protein Sources. Annals of Biological Research. 5(1): 36-39. Rusdi NK, Sediarso, Fadila SH. 2010. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Etanol 70% dari Ekstrak Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.) terhadap Bakteri Streptococcus mutans. Farmasains. 1(2): 89-94. Schlegel HG, Schmidt K. 1994. Mikrobiologi Umum. Edisi Keenam. Terjemahan: Baskoro T. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hlm. 217, 397. Strobel G, Daisy B. 2003. Bioprospecting for Microbial Endophytes and their Natural Product. Microbiology and Molekular Biology Reviews. 67(4): 49- 502. Volk WA, Wheeler MF. 1990. Mikrobiologi Dasar. Edisi 5. Jilid 2. Terjemahan: Markham. Erlangga. Jakarta. Hlm. 97-99. Widowati T, Bustanussalam, Sukiman H, Simanjuntak P. 2016. Isolasi dan Identifikasi Kapang Endofit dari Tanaman Kunyit (Curcuma longa L.) sebagai Penghasil Antioksidan. Biopropal Industri. 7(1): 9-16. Zakiyah A, Radiastuti N, La Ode S. 2015. Aktivitas Antibakteri Kapang Endofit dari Tanaman Kina (Cinchona calisaya Wedd.). Al-Kauniyah Jurnal Biologi. 8(2): 51-58. citation: Azka M, Maulana dan Wahyudi, Priyo dan Dwita, Lusi Putri (2019) AKTIVITAS ANTIBAKTERI KAPANG SIMBION SALURAN CERNA RAYAP (Macrotermes givus Hagen) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/20715/1/FS03-210064.pdf