eprintid: 20703 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/02/07/03 datestamp: 2023-02-10 10:55:04 lastmod: 2023-02-10 10:55:04 status_changed: 2023-02-10 10:55:04 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Audina, Rina creators_name: Hayati, hayati creators_name: Sjahid, Landyyun Rahmawan title: PENGARUH VARIASI WAKTU EKSTRAKSI METODE ULTRASONIK TERHADAP KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK ETANOL 70% DAUN NILAM (Pogostemon cablin (Blanco) Benth.) ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Proses ekstraksi menggunakan ultrasonik dipengaruhi oleh lamanya waktu ekstraksi sehingga dilakukan variasi waktu ekstraksi. Daun Nilam (Pogostemon cablin (Blanco) Benth.) merupakan tanaman yang sudah dikenal dalam masyarakat dan digunakan sebagai obat tradisional karena mengandung saponin, flavonoid, fenolik, terpenoid, alkaloid, dan minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu ekstraksi dengan metode ultrasonik terhadap kadar flavonoid total pada ekstrak etanol 70% daun nilam. Daun nilam diekstraksi menggunakan ultrasonik dengan variasi waktu ekstraksi 15, 30, 45, 60, 75 menit. Penentuan kadar flavonoid total pada ekstrak menggunakan metode kolorimetri dengan AlCl3. Hasil kadar flavonoid total ekstrak etanol 70% daun nilam dengan variasi waktu ekstraksi 15, 30, 45, 60, 75 menit berturut-turut adalah sebesar 72,9426 mgQE/g, 96,3988 mgQE/g, 126,255 mgQE/g, 151,1737 mgQE/g, dan 169,7553 mgQE/g. Berdasarkan uji statistik diperoleh bahwa terdapat perbedaan bermakna terhadap variasi waktu ekstraksi dari kelima sampel dapat disimpulkan bahwa kadar flavonoid total waktu terbaik ekstraksi yaitu selama 75 menit. Hal ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu ekstraksi semakin tinggi pula kadar flavonoid total. Kata Kunci: Pogostemon cablin, Variasi Waktu, Flavonoid, Ultrasonik. date: 2020 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Abdjul N, Paputungan M, Duengo S. 2013. Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Pada Tanaman Nilam Hasil Distilasi Uap Air Dengan Menggunakan KG-SM. Dalam: Jurnal Sainstek 07(01): Hlm.1-8. Anggraeny AS dan Pramitaningastuti EN. 2017. Uji Efektivitas Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Srikaya (Annona Squamosa L.) Terhadap Edema Kaki Tikus Putih Jantan Galur Wistar. Dalam: Jurnal Ilmah Farmasi 13(1): 9–14. Azizah DN, Kumolowati E, and Faramayuda F. 2014. Penetapan Kadar Flavonoid Metode AlCl3 Pada Ekstrak Metanol Kulit Buah Kakako (Theobroma Cacao L.). Dalam: Kartika Jurnal Ilmiah Farmasi 2(2): 45–49. Chang CC, Yang MH, Wen HM, and Chern JC. 2002. Estimation of Total Flavonoid Content in Propolis by Two Complementary Colometric Methods. Dalam: Journal of Food dan Drugs Analysis 10(3): 178–182. Chemat F, Rombaut N, Sicaire AG, Meullemiestre A, Fabiano AS, Albert M, Pal M and Chandrashekar K. 2017. Ultrasound Assisted Extraction of Food and Natural Products Mechanisms, Techniques, Combinations, Protocols and Applications. Dalam: Sonochem. 3: 540-560. Dechayont B, Ruamdee P, Poonniaimuang S, Mokmued K, and Chunthorng-Orn. 2017. Antioxidant and Antimicrobial Activities of Pogostemon Cablin (Blanco) Benth. Dalam: Journal of Botany. Volume 2017. 1-7. Departemen Kesehatan RI. 1995. Materia Medika Indonesia Jilid VI. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm. 205. Departemen Kesehatan RI. 1997. Materia Medika Indonesia Jilid VII. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm. 349-350. Departemen Kesehatan RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat Jendral Pengawas Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm. 5, 7, 11-14, 17. Departemen Kesehatan RI. 2000. Buku Panduan Teknologi Ekstrak. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm. 3-7, 11-12. Departemen Kesehatan RI. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 2. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta. Hlm. 287. Departemen Kesehatan RI. 2006. Buku Panduan Teknologi Ekstrak. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm. 17. Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia Jilid I. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm. 169, 165, 171. Endarini LH. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi Farmakognosi dan Fitokimia. Badan Pengembagan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Jakarta. Hlm. 151-154. Ergina, Nuryanti S, Pursitasari ID. 2014. Uji Kualitatif Senyawa Metabolit Sekunder Pada Daun Palado (Agave angustifolia) yang diekstraksi dengan Pelarut Air dan Etanol. Dalam: Jurnal Akademika Kimia 3(3): 165–172. Fauziah L, Wakidah M. 2019. Extraction of Papaya Leaves (Carica Papaya L.) Using Ultrasonic Cleaner. Dalam: Eksakta: Jurnal Ilmu-Ilmu MIPA 19(1): 35–45. Gandjar IG dan Rohman A. 2015. Spektroskopi Molekuler Untuk Analisis Farmasi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hlm. 100-106. Hanani E. 2015. Analisis Fitokimia. EGC. Jakarta. Hlm. 10, 11, 71, 73, 79, 87, 103, 133, 135, 192, 227. Handayani H, Sriherfyna F, Yunianta. 2016. Ekstraksi Antioksidan Daun Sirsak Metode Ultrasonic Bath (Kajian Rasio Bahan : Pelarut Dan Lama Ekstraksi). Dalam: Jurnal Pangan dan Agroindustri 4(1): 262–272. Handayani, A. 2015. Keanekaragaman Lamiaceae Berpotensi Obat Koleksi Taman Tumbuhan Obat Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia. 1(6): 1324-1327. Harborne J. 1987. Metode Fitokimia. Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. ITB. Bandung. Hlm. 147. Jen M. 2018. Pengaruh Jenis Pelarut dan Lama Waktu Ekstraksi Dengan Metode Ultrasonic Bath Terhadap Karakteristik Kimia Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Serta Aplikasinya Dalam Produk Hard Candy. Skripsi. Fakultas Teknologi Pangan. Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Hlm 20-23. Kelly, ND and Gregory S. 2011. Quercetin. Alternative Medicine Review.16(2). Hlm 172-180. Kiranmai M, Kumar CBM, Ibrahim M. 2011. Comparison of Total Flavanoid Content of Azadirachta Indica Root Bark Extracts Prepared by Different Methods of Extraction. Dalam: Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences 2(3): 254–261. Khopkar S. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. Hlm. 274-277. Kumoro AC. 2015. Teknologi Ekstraksi Senyawa Bahan Aktif dari Tanaman Obat. Plantaxia. Yogyakarta. Hlm. 43-48. Kristanti AN. 2008. Buku Ajar Fitokimia. Airlangga University Press. Surabaya. Hlm. 125. Li P, Yin Z, Li SL, Huang XJ, Ye WC, Zhang QW. 2014. Simultaneous Determination of Eight Flavonoids and Pogostone in Pogostemon Cablin by High Performance Liquid Chromatography. Dalam: Journal of Liquid Chromatography and Related Technologies 37(12): 177–184. Novi KA, Aminah NS, Tanjung M, Kurniadi B. 2008. Buku Ajar Fitokimia. Airlangga University Press. Surabaya. Hlm. 19-21. Nuri. 2007. Profil Kromatogram Dan Spektrogram Isolat Antimalaria Dari Ekstrak Diklorometana Kulit Batang Artocarpus Champeden Spreng. Dalam: Jurnal Ilmu Dasar 8(2): 142–147. Pullagummi C, Rao NB, Singh CS, Bheemagani AJ, Kumar P, Venkatesh K, Rani AR. 2014. Comparitive Studies on Antibacterial Activity of Patchouli [Pogostemon cablin (Blanco) Benth] and Geranium (Pelargonium graveolens) Aromatic Medicinal Plants. Dalam: African Journal of Biotechnology 13(23): 2379–2384. Pontis JA, Costa LA. 2014. Color, Phenolic and Flavonoid Content, and Antioxidant Activity of Honey from Roraima, Brazil. Dalam: Food Science and Technology Campinas 34(1). Hlm. 69-73. Robinson T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi ed. VI, Terjemahan: Kosasih Padmawinata. ITB. Bandung. Hlm. 191. Saifudin A, Rahayu V, Teruna HY. 2011. Standardisasi Bahan Obat Alam. Graha Ilmu. Yogyakarta. Hlm.70. Sangi M, Runtuwene MRJ, Simbala HEI, Makang VMA. 2008. Analisis Fitokimia Tumbuhan Obat Di Kabupaten Minahasa Utara. Dalam: Chem. Prog. 1(1): 47–53. Siadi K. 2012. Ekstrak Bungkil Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas) Sebagai Biopestisida Yang Efektif Dengan Penambahan Larutan NaCl. Dalam: Jurnal Matematika dan Ilmu Pegetahuan Alam 35(1): 78–83. Sirait M.2007. Penuntun Fitokimia dalam Farmasi. ITB. Bandung. Hlm. 61,129,191. Swamy MK, and Sinniah UR. 2015. A Comprehensive Review on the Phytochemical Constituents and Pharmacological Activities of Pogostemon cablin Benth.: An Aromatic Medicinal Plant of Industrial Importance. Dalam: Molecules 20(5): 8521–8547. Syafruddin. 2000. Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Memproduksi Daun Tanaman Nilam (Pogostemon Cablin Benth). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hlm. 37. Tahir M, Muflihunna A, Syafrianti. 2017. Penentuan Kadar Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis. Dalam: Jurnal Fitofarmaka Indonesia 4(1): 215– 220. Toledo M. 2011. Operating Instructions Moistrure Analyzer HB43-S. Mettler toledo AG laboratory and weighing technologies. Greifensee, Switzerland. Hlm. 17, 20, 21, 22, 25, 30. Wu J, Lin L, dan Chau F. 2001. Ultrasound-assisted extraction of Ginseng Saponins from Ginseng Roots and Cultured Ginseng Cells. Dalam: Ultrason Sonochem. 8: 347-352. Xu DP, Zheng J, Zhou Y, Li Y, Li S, Li HB. 2017. Ultrasound-Assisted Extraction of Natural Antioxidants From The Flower of Limonium Sinuatum: Optimization and Comparison With Conventional Methods. Dalam: Food Chemistry. 217: 552–559. Yuswi NCR. 2017. Ekstrasi Antioksidan Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia) Dengan Metode Ultrasonic Bath (Kajian Jenis Pelarut Dan Lama Ekstraksi). Dalam: Jurnal Pangan dan Agroindustri 5(1): 71–78. citation: Audina, Rina dan Hayati, hayati dan Sjahid, Landyyun Rahmawan (2020) PENGARUH VARIASI WAKTU EKSTRAKSI METODE ULTRASONIK TERHADAP KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK ETANOL 70% DAUN NILAM (Pogostemon cablin (Blanco) Benth.). Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/20703/1/FS03-210058.pdf