eprintid: 20467 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/02/04/67 datestamp: 2023-02-08 08:24:25 lastmod: 2023-02-08 08:24:25 status_changed: 2023-02-08 08:24:25 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Islamiati, Bymie creators_name: Viviandhari, Daniek creators_name: Syaripuddin, Muhamad title: COST-EFFECTIVENESS ANALYSIS PENGGUNAAN SEFTRIAKSON, SEFIKSIM, DAN KONVERSI SEFTRIAKSON KE SEFIKSIM PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI RSIJ CEMPAKA PUTIH TAHUN 2019 ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Cost-Effectiveness Analysis (CEA) merupakan salah satu teknik analisis farmakoekonomi untuk menilai perbandingan biaya dan outcomes dari dua atau lebih intervensi kesehatan, sehingga pembuat kebijakan dapat memilih diantara alternatif yang ada. Terdapat Salmonella typhi yang Multi Drug Resisten (MDR) terhadap golongan utama pengobatan demam tifoid, maka diperlukan pemilihan antibiotik yang tepat dan biaya tidak terlalu tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis cost effectiveness pengobatan pasien demam tifoid yang menggunakan antibiotik lini kedua, yaitu seftriakson, sefiksim, dan konversi seftriakson ke sefiksim di RSIJ Cempaka Putih pada tahun 2019. Pengambilan data menggunakan pendekatan retrospektif melalui bagian rekam medik, bagian farmasi, dan bagian keuangan Rumah Sakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sefiksim lebih cost effective daripada seftriakson dan konversi seftriakson ke sefiksim dengan biaya rata-rata per pasien Rp 3.042.669,- dan rata-rata lama rawat pasien selama 3,7 hari. Kata kunci: Cost-Effectiveness Analysis, demam tifoid, seftriakson, sefiksim date: 2020 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Andayani TM. 2013. Farmakoekonomi Prinsip dan Metodologi. Yogyakarta. Bursa Ilmu. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). 2020. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Jakarta: Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS. Beatrix KMJ, Citraningtyas G, Sudewi S. 2018. Analisis Efektifitas Biaya Pengobatan Pasien Pediatrik Demam Tifoid menggunakan Cefixime dan cefotaxime di RSU Pancaran Kasih GMIM Manado. Dalam: Jurnal Ilmiah Farmasi-UNSRAT. Vol. 7. ISSN 2302-2493. Brunton LL, Chabner BA, Knollman B. 2011. Goodman & Gilman’s the pharmacological basis of therapeutics, 12th edition. New York. Mc GrawHill Cyriac JM, James E. 2014. Switch over from intravenous to oral therapy: A concise overview. DOI: 10.4103/0976-500X.130042 Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional. 2008. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat bagi Tenaga Kesehatan. Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta Dwipoerwantoro PG. 2012. Tata Laksana Diare Persisten pada Anak. Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM. Jakarta Erviani AE. 2013. Analisis Multidrug Resistensi terhadap Antibiotik pada Salmonella typhi dengan Teknik Multiplex PCR. Dalam: Jurnal Ilmiah Biologi. Biogenesis, Makassar Hanifah HZ, Sari IP, Nuryastuti T. 2018. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Empiris dan Analisis Biaya Demam Tifoid di Sebuah RS Swasta Kota Semarang. Dalam: Jurnal Sains Farmasi & Klinis. Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada. P-ISSN: 2407-7062. Katzung, Bertram G. 2014. Farmakologi dasar & klinik, Terjemahan: Brahm U. EGC. Jakarta. Hlm. 903 & 943-944. Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Balitbang Kemenkes RI. Jakarta Kementerian Kesehatan RI. 2014. Permenkes No. 5 tahun 2014 tentang: Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Balitbang Kemenkes RI. Jakarta Kementerian Kesehatan RI. 2016. Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Balitbang Kemenkes RI. Jakarta Maharani L, Esti D. Utami, Ika Mustikaningtias, Masita W. Suryoputri, Pugud Samodro. 2019. Pengaruh Konversi Antibiotik Intravena ke Rute Per-Oral terhadap Outcome Ekonomi, Klinis dan Humanis pada Pasien Rawat Inap. ISSN: 2252-6218 Mengist HM, Tilahun K. 2017.Diagnostic value of widal test in the diagnosis of typhoid fever: A systematic review. J Med Microb Diagn Musnelina L, Afdhal AF, Gani A, Andayani P. 2004. Analisis Efektivitas Biaya Pengobatan Demam Tifoid Anak menggunakan Kloramfenikol dan Seftriakson di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Tahun 2001-2002. Dalam: MAKARA, KESEHATAN, VOL.8 NO.2 Nurmainah, Syabriyantini S, Susanti R. 2017. Efektivitas Biaya Penggunaan Ampisilin dan Sefotaksim pada Pasien Anak Demam Tifoid. Dalam: Jurnal MKMI. Vol. 13 No. 2 Luciana T, Andrajati R, Rianti A, Khan AH. 2015. Rational antimicrobial use in an Intensive Care Unit in Jakarta. DOI: 10.4314/tjpr.v14i4.21 Pratama KY dan Lestari W. 2015. Efektivitas Tubex sebagai Metode Diagnosis Cepat Demam Tifoid. Dalam: Intisari Sains Medis Riscati KL. 2009. Essential of Pharmacoeconomics. Walters Kluwer Health. Philadelphia Setiawan D, Endarti D, Suwantika A. 2017. Farmakoekonomi Modeling.UM Purwokerto Press, Purwokerto. Setiawan E, Felix H, Setiadi AP. 2017. Analysis of the utilization and cost of antibiotics at an intensive care unit in Surabaya. DOI: 10.12928/pharmaciana.v7i2.6767 Soedarmo, et al. 2008. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Topis. Badan Penerbit IDAI. Jakarta Susono RF, Sudarso, Galistiani GF. 2014. Cost effectiveness Analysis Pengobatan Pasien Demam Tifoid Pediatrik menggunakan Cefotaxime dan Chloramphenicol di Instalasi Rawat Inap RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO. Dalam: PHARMACY. ISSN 1693-3591. Tuloli TS. 2017. Cost-Effectiveness AnalysisTerapi Antibiotik Seftriakson dan Sefotaksim pada Pasien Tifoid di RSUD Dr. M. M Dunda Limboto. Dalam: Jurnal Entropi. Universitas Negeri Gorontalo, Jakarta World Health Organization. 2018. Typhoid and other invasive salmonellosis. Vaccine-Preventable Disease Surveillance Standards. WHO Wulandari AK. 2017. Studi Perbandingan Biaya INA-CBG’s pada Pasien Tifoid Rawat Inap BPJS dengan Biaya Riil di Rumah Sakit Haji Jakarta Periode 2016. Skripsi. Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA, Jakarta citation: Islamiati, Bymie dan Viviandhari, Daniek dan Syaripuddin, Muhamad (2020) COST-EFFECTIVENESS ANALYSIS PENGGUNAAN SEFTRIAKSON, SEFIKSIM, DAN KONVERSI SEFTRIAKSON KE SEFIKSIM PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI RSIJ CEMPAKA PUTIH TAHUN 2019. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/20467/1/FS03-210030.pdf