eprintid: 20457 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/02/04/57 datestamp: 2023-02-08 08:24:19 lastmod: 2023-02-08 08:24:19 status_changed: 2023-02-08 08:24:19 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Wardani, Farida Oktavia creators_name: Widayanti, Ari creators_name: Priyanto, Priyanto title: UJI DISOLUSI TERBANDING TABLET RANITIDIN HIDROKLORIDA GENERIK DENGAN KOMPARATOR ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Ranitidin hidroklorida adalah salah satu contoh dari golongan obat antagonis reseptor H2 yang efektif menyembuhkan tukak lambung dan duodenum. Ranitidin hidroklorida termasuk Bioclassification Class System (BCS) III sehingga memerlukan uji ekivalensi in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan jumlah terdisolusi (f1) dan profil terdisolusi (f2) terhadap komparatornya. Uji disolusi menggunakan alat tipe 2 (dayung) dengan media dapar HCl pH 1,2, dapar asetat pH 4,5 dan dapar fosfat 6,8 dengan volume 900 ml, kecepatan putaran 50 rpm dan waktu pengambilan sampel pada menit ke 10, 15, 20, 30, 45 dan 60. Hasil penelitian ini berdasarkan nilai (f1) tablet ranitidin HCl generik pada pH 1,2 sebesar 16,07%, pada pH 4,5 sebesar 10,50%, pada pH 6,8 sebesar 7,51. Berdasarkan nilai (f2) tablet ranitidin HCl generik pada pH 1,2 sebesar 40,74%, pada pH 4,5 sebesar 50,19%, dan pada pH 6,8 sebesar 56,77%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tablet ranitidine HCl generik berdasarkan nilai (f1) semuanya ekivalen terhadap komparatornya dan pada hasil nilai (f2) tablet ranitidin HCl generik tidak semua pH ekivalen terhadap obat komparatornya. Kata kunci: Ranitidin HCl, Uji Disolusi Terbanding (UDT), KCKT, Obat Generik, Obat Komparator. date: 2020 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Anief M. 2010. Ilmu Meracik Obat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Hlm 210. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2004. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.00.05.3.1818 tentang Pedoman Uji Bioekivalensi. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm 9-12. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2008. Informatorium Obat Nasional Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.12.11.10217 tentang Obat Wajib Uji Ekivalensi. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm 3. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2015. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. tentang Tata Laksana Uji Bioekivalensi. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Jakarta. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2017. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. tentang Tata Laksana Uji Bioekivalensi. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Jakarta. Hlm 3. Departemen Kesehatan RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. 2014. Farmakope Indonesia. Edisi V. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. (Depkes RI 2014). Hlm 1082, 1535. Gandjar IG, Rohman A. 2013. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Hlm 378-379. Goodman & Gilman. 2008. Dasar Farmakologi Terapi. Edisi 10. Editor Joel. Hardman & Lee E. Limbird, Konsultan Editor Alfred Goodman Gilman, Diterjemahkan oleh Tim Alih Bahasa Sekolah Farmasi ITB. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hlm 981-982 Katzung BG. 1998. Farmakologi dasar dan klinik. Edisi VI. EGC. Jakarta. Hlm 990. Korteja H, Yliperttula M, Dressman JB, Junginger HE, Midha KK, Shah VP, Bareends DM. 2005. Biowaiver Monographs for Immediate Release Solid Oral Dosage Forms: Ranitidine Hydrochloride. Journal Of Pharmaceutical Sciences. 94(8): 1617-1624. Lucida H, Dachriyanus, Elyunaida. 2017. Uji Dissolusi Terbanding Sediaan Padat Gemfibrozil Generik dan Merk Dagang yang Beredar di Indonesia. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. 19(1): 33-38 Kementrian Kesehatan RI. PERMENKES No. 40 Tahun 2012. Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. Hlm 9-10. Shargel L et al. 2005. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan. Edisi II. Airlangga University Press: Surabaya. Siregar CJP. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis. EGC: Jakarta. Hlm 4, 54, 85-86, 98-110. Sukandar EY, Andrajati R, Sigit JI, Adnyana KI, Setiadi AP, Kusnandar. 2008. ISO Farmakoterapi. ISFI: Jakarta. Hlm 412. Pahwa1 R, Sharma1 S, Kumar V, Kohli K. 2016. Ranitidine hydrochloride: An update on analytical, clinical and pharmacological aspects. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research . 8(7):70-78 Rohman A. 2009. Kromatografi Untuk Analisis Obat. Graha Ilmu: Yogyakarta. Hlm 111. Wijaya WW, Ratnaputri PH, Fitriana M. 2017. Uji Disolusi Terbanding Tablet Ofloxacin Berlogo dan Generik Bermerek Terhadap Inovator Dalam Media Dapar HCl pH 4,5. Jurnal Pharmascience. 04(01): 25-33. citation: Wardani, Farida Oktavia dan Widayanti, Ari dan Priyanto, Priyanto (2020) UJI DISOLUSI TERBANDING TABLET RANITIDIN HIDROKLORIDA GENERIK DENGAN KOMPARATOR. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/20457/1/FS03-210022.pdf