eprintid: 20413 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/02/04/13 datestamp: 2023-02-08 03:53:46 lastmod: 2023-02-08 03:53:46 status_changed: 2023-02-08 03:53:46 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Luthfi, Muhammad creators_name: Wahyudi, Priyo creators_name: Latumahina, Anugrah Sitta title: GAMBARAN RESISTENSI Echerichia Coli TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIK PILIHAN TERAPI PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSUD KOJA JAKARTA PERIODE FEBRUARI 2017-FEBRUARI 2018 ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi bakteri yang terjadi di sepanjang saluran kemih. Bakteri yang menginfeksi saluran kemih masih didominasi oleh bakteri Gram negatif seperti E. coli, Klebsiella, P. aeruginosa, dan bakteri Gram positif yaitu Enterococcus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola resistensi bakteri E. coli terhadap beberapa antibiotik pilihan terapi yang diberikan pada pasien infeksi kemih di ruang rawat inap RSUD Koja Jakarta periode Februari 2017-Februari 2018. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data sesuai kriteria inklusi data pasien ISK berdasarkan nomor rekam medik, nama pasien, umur, jenis kelamin, antibiotik yang digunakan, serta data hasil uji sensitivitas bakteri E. coli terhadap beberapa antibiotik pilihan terapi dari spesimen urin pasien ISK dengan alat Vitek 2 Compact. Berdasarkan hasil penelitian gambaran resistensi bakteri E. coli terhadap beberapa antibiotik terapi yang digunakan menunjukkan bahwa seftriakson merupakan antibiotik dengan angka resistensi tertinggi yaitu 50% dan Gentamisin merupakan antibiotik dengan angka sensitif tertinggi yaitu 15%. Kata Kunci: Infeksi Saluran Kemih, Escherichia coli, Resistensi Antibiotik, Vitek 2 Compact date: 2018 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Alimsardjono L, Purwono PB, Endaswari PD, Kusmianingrum D, Mertaniasih NM. 2015. Pemeriksaan Mikrobiolgi pada Penyakit Infeksi. Sagung Seto. Jakarta. Hlm. 121. Brooks GF, Butel JS, Carroll KC, Mietzner TA, Morse SA. 2012. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 25. Terjemahan: Nugroho AW, Ramadhani D, Santasa H, Yesdelita N, Nirmala WK. EGC. Jakarta. Hlm. 239-243. Brooks GF, Butel JS, Morse SA. 2007. Mikrobiologi Kedokteran. Edisi 23. Terjemahan: Hartanto H, Rachman C, Dimanti A, Elferia RN, Ramadhani D, Karolina S, Indriyani F, Rianti SSP, Yulia P. EGC. Jakarta. Hlm. 168- 170. Chambers HF. 2012. Senyawa Antimikroba (Lanjutan): Aminoglikosida. Dalam: Hardman JG, Limbird LE, Gilman AG (Eds). Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi. Edisi 10. Volume 3. Terjemahan: Aisyah C, Elviana E, Syarif WR, Hadinata AH, Manurung J. EGC. Jakarta. Hlm. 1194-1208. Chambers HF. 2007. Senyawa Antimikroba. Dalam: Hardman JG, Limbird LE, Gilman AG (Eds). Goodman & Gillman Dasar Farmakologi Terapi. Edisi 10. Volume 3. Terjemahan: Aisyah C, Elviana E, Syarif WR, Hanif A, Manurung J. EGC. Jakarta. Hlm. 1117-1130,1194-1197. Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI). 2017. Performance Standards for Antimicrobial Suspectibility Testing: Twenty seventh Informational Supplement. Wayne. USA. Hlm. 42-48. Corwin EJ. 2009. Buku saku patofisiologi. Edisi 3. Cetakan 1. Terjemahan: Budhi N, Subekti. EGC. Jakarta. Hlm. 718-722. Darmadi. 2009. Infeksi Nosokomial. Problematika dan Pengendaliannya. Salemba Medika. Jakarta. Hlm. 23-27. Gillespie SH, Bamford KB. 2009. At a Glance Mikrobiologi Medis dan Infeksi. Edisi Ketiga. Terjemahan: Tinia S. Erlangga. Jakarta. Hlm. 24. Gupte S. 1990. Mikrobiologi Dasar. Terjemahan: Suryawidjaja JE. Binarupa Aksara. Jakarta. Hlm. 283. Hadi U. 2014. Resistensi Antibiotik. Dalam: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setyohadi B, Syam AF (Eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Internalpublishing. Jakarta. Hlm. 705-709. Hidayah N. 2016. Gambaran Sensitivitas Antibiotik Terhadap Bakteri Echerichia coli di RSUD Abdul Wahab Syahranie. Samarinda. Mahakam Medical Laboratory Technology Journal. 1(1): 41-50. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman pelayanan kefarmasian untuk Terapi Antibiotik. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm. 27-37. Kuswiyanto. 2016. Bakteriologi 1: Buku Ajar Analis Kesehatan. EGC. Jakarta. Hlm. 90-93. Kumala S, Raisa N, Rahayu L, Kiranasari A. 2009. Uji Kepekaan Bakteri yang Diisolasi dari Urin Penderita Infeksi Saluran Kemih terhadap Beberapa Antibiotik Pada Periode Maret-Juni 2008. Majalah Ilmu Farmasi. 6(2): 45-55. Kuntaman, Mudihardi E, Harsono S, Debora K, Mertaniasih NM. 2011. Aspek Mikrobiologi Pada Infeksi Saluran Kemih. Dalam: Nasronudin (Ed). Penyakit Infeksi di Indonesia dan Solusi Kini Mendatang. UNAIR. Surabaya. Hlm. 266-268. Lampiris HW, Maddix DS. 2013. Penggunaan Klinis Antimikroba. Dalam: Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ (Eds.). Farmakologi Dasar & Klinik. Edisi 12.Volume 2. Terjemahan: Soeharsono R, Heriyanto P, Iskandar M, Octavius H. EGC. Jakarta. Hlm. 1022. Lindayanti, Muzahar, Lubis AR. 2014. Pola Resistensi Antimikroba pada Infeksi Saluran Kemih yang Disebabkan Oleh Bakteri Penghasil ESBL dan NonESBL. Majalah Kedokteran Nusantara. 47(2): 77-81. Lukman Z. 2014. Pemilihan Antibiotik yang Rasional. Medical Review. 27(3): 40- 45. Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia No. 27. 2017. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm. 11-16. Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia No. 2406. 2011. Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm. 29- 38. Petri WA. 2012. Senyawa Antimikroba (Lanjutan): Penisilin, Sefalosforin, dan Antibiotik β-Laktam Lainnya . Dalam: Hardman JG, Limbird LE, Gilman AG (Eds.). Goodman & Gilman Dasar Farmakologi Terapi (3). Edisi 10. Terjemahan: Aisyah C, Elviana E, Syarief WR, Hadinata AH, Manurung J. EGC. Jakarta. Hlm. 1164-1191. Petri WA. 2015. Antibiotika Golongan Sulfonamida, Kotrimoksazol, Kuinolon, dan Antiseptik Untuk Saluran Kemih. Dalam: Hardman JG, Limbird LE, Gilmsn AG (Eds). Goodman and Gilman Dasar Farmakologi Terapi (2). Edisi 10. Terjemahan: Aisyah C, Elviana E, Syarief WR, Hanif A, Manurung J. EGC. Jakarta. Hlm. 1146-1190. Pradani SA. 2016. Pola Kuman dan Resistensi Bakteri Terhadap Antibiotik Pada Penderita Infeksi Saluran Kemih (ISK) Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta Periode Februari-Maret 2016. Skripsi. Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Hlm. 4-10. Pranoto E, Kusumawati A, Hapsari I. 2012. Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Inap RSUD Banyumas Periode Agustus 2009-Juli 2010. Pharmacy. 9(2): 9-18. Pratiwi ST. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta. Hlm.165-170. Priyanto. 2009. Farmakoterapi & Terminologi Medis. Leskonfi. Depok. Hlm. 37. Priyanto. 2010. Farmakologi Dasar Untuk Mahasiswa Farmasi dan Keperawatan. Edisi 2. Leskonfi. Depok. Hlm. 84-85. Radji M. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi: Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran. EGC. Jakarta. Hlm. 57-58, 125-129. Radji M. 2015. Antibiotik dan Kemoterapi. EGC. Jakarta. Hlm. 1-8. Samirah, Darwati, Windarti, Hardjoeno. 2006. Pola dan Sensitivitas Kuman di Penderita Infeksi Saluran Kemih. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory. 12(3): 110-113. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. Hlm. 61-62. Suharto, Utji R. 1993. Infeksi Nosokomial. Dalam: Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (Eds). Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Binarupa Akasara. Jakarta. Hlm. 57. Soedarto. 2015. Mikrobiologi Kedokteran. Sagung Seto. Jakarta. Hlm. 335-340. Sukandar E. 2014. Infeksi Saluran Kemih Pasien Dewasa. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S (Eds.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2. Edisi VI Internapublishing. Jakarta. Hlm. 2129. Sukandar E. 2009. Infeksi Saluran Kemih Pasien Dewasa. Dalam: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadribata M, Setiyohadi B, Syam AF (Eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2. Edisi V. Jakarta. Internal Publishing. Hlm. 1008-1015. Sukandar EY, Andrajati R, Sigit JI, Andyana IK, Setiadi AP, Kusnandar. 2009. ISO Farmakoterapi. Cetakan kedua. PT. ISFI penerbitan. Jakarta. Hlm. 811-814. Tandari AD. 2016. Pola Resistensi Bakteri Terhadap Antibiotik Pada Penderita Infeksi Saluran Kemih (ISK) Di Rumah Sakit X Periode Januari 2013- September 2015. Skripsi. Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Hlm.1- 16. Thomas K, Ling W, Tam PC, Liu ZK, Cheng AF. 2001. Evaluation of Vitek 2 Rapid Identification and Susceptibility Testing System against GramNegative Clinical Isolates. Journal Of Clinical Microbiology. 39(8): 2964- 2966. Tjay TH, Rahardja K. 2007. Obat-Obat penting (Khasiat Penggunaan dan Efek Sampingnya). Edisi 6. Elex Media Komputindo. Jakarta. Hlm. 83- 88. Useng A. 2014. Analisis Penggunaan Antibiotik Pada Penyakit Infeksi Saluran Kemih Berdasarkan Evidence Based Medicine (EBM) di Rumah Sakit X Periode Januari-Juni 2013. Skripsi. Universitas Muhammadiyah, Surakarta. Yacob T, Endriani R, Hamidy MY, Budiman MA. 2011. Resistensi Antibakteri Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih (ISK) dengan Kateterisasi Urin di Bagian Penyakit Dalam RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. JIK. 5(2). Hlm. 94-100. Yusnita R, Meilina L, Ibrahim A, Rijai L. 2017. Kajian Efektivitas Penggunaan Antibiotik pada Pasien Infeksi Saluran Kemih (ISK) Di Rumah Sakit Samarinda Medika Citra (SMC). Dalam: Proceeding of The 5th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences. Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman, Samarinda. Hlm. 205-222. citation: Luthfi, Muhammad dan Wahyudi, Priyo dan Latumahina, Anugrah Sitta (2018) GAMBARAN RESISTENSI Echerichia Coli TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIK PILIHAN TERAPI PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSUD KOJA JAKARTA PERIODE FEBRUARI 2017-FEBRUARI 2018. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/20413/1/S03-190275%20Muhammad%20Luthfi%202018.pdf