eprintid: 20393 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/02/03/93 datestamp: 2023-02-08 03:12:30 lastmod: 2023-02-08 03:12:30 status_changed: 2023-02-08 03:12:30 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Rachmawati, Dewi Murni creators_name: Efendi, Kriana creators_name: Dwitiyanti, Dwitiyanti title: UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL 70% BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lam.) PADA MENCIT (Mus musculus) ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) merupakan obat tradisional yang dapat berkembang menjadi obat herbal terstandar. Pembuktian secara ilmiah mengenai keamanannya penting untuk diketahui, salah satu caranya melalui uji toksisitas akut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai toksisitas akut (LD50), tingkat keamanan ekstrak etanol biji nangka, kadar SGOT dan SGPT, dan gejala klinis yang ditimbulkannya. Hasil orientasi sampai dosis terbesar yaitu 2000 mg/kgBB tidak menimbulkan kematian, kemudian pengamatan dilanjutkan selama 15 hari untuk dilihat fungsi hati dengan mengukur kadar SGOT dan SGPT. Pengukuran kadar SGOT dan SGPT dilakukan pada hari ke-15 setelah perlakuan. Hasil data pengamatan kadar SGOT dan SGPT diolah dengan ANOVA satu arah dengan nilai sig 0,188 dan 0,158 menunjukkan tidak ada pengaruh perlakuan terhadap peningkatan kadar SGOT dan SGPT. Kata Kunci: Ekstrak etanol 70%, Artocarpus heterophyllus Lam., biji nangka, toksisitas akut date: 2018 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Asmarawati RA. 2016. Karakteristik Amilum Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus Lam.) dan Uji Aktivitas Antioksidan Secara In-vitro. Skripsi. Fakultas Ilmu-Ilmu Keseshatan Universitas Esa Unggul. Chadha PV. 1995. Catatan Kuliah Ilmu Forensik dan Toksikologi Bahasa. Widya Medika. Jakarta. Hlm. 217 Departement of Medical Biochemistry. 2014. Transminase Enzym Activities. (http://semmelweis.hu/biokemia/files/2014/01/EN_lab_TRANSAMINAS E.pdf) diakses pada tangga 19 Februari 2018: Jam 10.00 Depkes RI. 1986. Sediaan Galenik. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hlm. 6, 10, 16 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1997. Materia Medika. Edisi VII. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI. 2000. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid I. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hlm 13-14. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi I. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. Hlm. 171, 174, 175. Ghosh MN. 1971. Fundamental of Experimental Pharmacology. Scientific Book Agency. Calcutta. Hlm. 84-90 Hamzah. H, Fatimawali, Paulina. V, Yamlean, Jeane Mongi, 2013. Formulasi Salep Ekstrak Etanol Daun Nangka Artocarpus heterophyllus Lam. dan Uji Efektivitas Terhadap Penyembuhan Luka Terbuka Pada Kelinci. Jurnal Ilmiah Farmasi. FMIPA UNSRAT. Manado Kemenkes RI. 2011. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Jakarta. Hlm 58-59 Kusumawati D. 2016. Bersahabat Dengan Hewan Coba. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hlm 7. Lu FC. 1995. Toksikologi Dasar Asas, Organ Sasaran dan Penilaian Risiko, Terjemahan: Nugroho E. UI Press. Jakarta. Hlm. 85-93, 206-216 Mitruka BM. Rawnsley HM. 1981. Clinical biochemistry and Hematological Reference values in Normal Experimental Animals and Normal Human. Chicago. Year Book Medical Publication.37; 81-83; 125. Moura LB, Silva CB, Rondon NJ, Silva LM, Andrade SF, Miguel OG, Dias JFG, Miguel MD. 2018. Acute and subacute (28 days) toxicity, hemolytic and cytotoxic effect of Artocarpus heterophyllus seed extracts. Toxicology Reports. Brazil. Mukhriani. 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif. Dalam: Jurnal Kesehatan.7(2). Makassar: Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin. Plantamor. 2018. “Informasi Spesies: Artocarpus Heterophyllus Lam” [online] (http://www.plantamor.com) diakses pada tangga 18 Februari 2018: Jam 14.00 Price, Sylvia A, Lorraine MW. 2005. Patofosioologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyaki, Edisi 6, vol 1. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Hlm. 472-475 Priyanto. 2009. Toksikologi, Mekanisme, Terapi Antidotum, dan Penilaian Resiko. Depok. Leskonfi. Hlm. 151-157 Rosandy FT. 2015. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Batang Nangka (Artocarpus heterophyllus Lmk.) Terhadap Lama Hidup Mencit (Mus musculus) Yang Diinfeksi Toxoplasma gondii. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya. Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Graha Ilmu, Yogyakarta. Hlm. 77-81 Shanmugapriya KPS, Saravana H, Payal SP, Mohammed W, Binnie. 2011. Antioxidant activity, total phenolic and flavonoid contents of Artocarpus heterophyllus and Manilkara zapota seeds and its reduction potential. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences. 3 (5): 256-260. Soelistijo AS, Novida H, Rudijanto A, Soewondo P, Suastika K, Manaf A, Sanusi H, Lindarto D, Shahab A, Pramono B, Langi YA, Purnamasari DA, Soetedjo NN, Saraswati MR, Dwipayana MP, Yuwono A, Sasiarini L, Sugiarto, , Sucipto KW, Zufry H. 2015. Konsensus PERKENI Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB PERKENI Sloane E. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. EGC, Jakarta. Hlm. 318- 329 Sudiana I Ketut. 2004. Teknologi Ilmu Jaringan dan Imunohistokimia. Surabaya. Sagung Seto Sudoyo, Aru W. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Edisi V. Jakarta: Interna Publishing Suhono B. 2010. Ensiklopedia Flora. Jakarta. PT Kharisma Ilmu. Hlm. 51-57 Swantara MD, Ida BGD, Ni KAKD, 2011. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Kulit Batang Nangka. Skripsi. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana. Bukit Jimbaran. Bali citation: Rachmawati, Dewi Murni dan Efendi, Kriana dan Dwitiyanti, Dwitiyanti (2018) UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL 70% BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lam.) PADA MENCIT (Mus musculus). Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/20393/1/S03-190262%20Dewi%20Murni%20Rachmawati%202018.pdf