%I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA %L repository20300 %X National Cancer Institute menyebutkan terdapat 3,8% kasus kematian akibat leukemia. Pada penelitian sebelumnya disebutkan bahwa ekstrak biji pinang sirih berpotensi sebagai antikanker leukemia. Biji pinang sirih mengandung senyawa aktif seperti alkaloid, flavonoid dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan fraksi etil asetat biji pinang sirih dalam menghambat pertumbuhan sel kanker leukemia murin P388. Pengujian ini dilakukan secara in vitro dengan metode MTT Assay kemudian dibaca absorbansinya pada ELISA reader dengan panjang gelombang 630 nm. Potensi antikanker fraksi etil asetat biji pinang sirih dan doksorubisin diidentifikasi dengan menentukan nilai IC50 dengan analisa probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat biji pinang sirih memiliki IC50 32,9458 µg/ml dan doksorubisin sebagai pembanding memiliki IC50 8,1021 µg/ml. Fraksi etil asetat biji pinang sirih memiliki aktivitas sitotoksik yang sedang terhadap sel kanker leukemia murin P388. Fraksi etil asetat biji pinang sirih memiliki nilai potensi relatif sebesar 0,2459 kali doksorubisin. Kata kunci: sitotoksik, fraksi etil asetat, Areca catechu L., kanker leukemia murin P388, doksorubisin %A Nurul Adhari %A Kusmardi Kusmardi %A hayati Hayati %D 2019 %T UJI SITOTOKSIK FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK ETANOL 70% BIJI PINANG SIRIH (Areca catechu L.) TERHADAP SEL KANKER LEUKEMIA MURIN P388 SECARA IN VITRO