eprintid: 20225
rev_number: 9
eprint_status: archive
userid: 3858
dir: disk0/00/02/02/25
datestamp: 2023-02-06 07:08:47
lastmod: 2023-02-06 07:08:47
status_changed: 2023-02-06 07:08:47
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: Hendriyani, Genestia
creators_name: Priyanto, Priyanto
creators_name: Hanami, Endang
creators_orcid: 0000-0002-9233-1557
title: UJI AKTIVITAS FRAKSI ETIL ASETAT DAUN CINCAU HIJAU (Premna
oblongifolia Merr.) TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA
PADA HAMSTER HIPERLIPIDEMIA
ispublished: pub
subjects: R
subjects: RS
divisions: 48201
abstract: Berdasarkan penelitian sebelumnya sari daun cincau hijau memiliki potensi
menurunkan kadar hiperlipidemia. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas fraksi etil asetat daun cincau hijau dalam menurunkan kadar trigliserida
pada hamster hiperlipidemia. Sebanyak 24 ekor hewan uji hamster syrian jantan
yang berusia 3-4 bulan dengan berat badan ± 50g dibagi menjadi 6 kelompok.
Kelompok I (kontrol normal), kelompok II (kontrol negatif), kelompok III
(kontrol positif), kelompok IV (dosis 1), kelompok V (dosis 2), kelompok VI
(dosis 3) yang diberikan fraksi etil asetat daun cincau hijau dengan variasi dosis
63mg/gBB, 126 mg/gBB, 252 mg/gBB. Hewan uji diberi pakan tinggi lemak pada
hari ke-1 sampai ke-28 (kecuali kontrol normal). Sediaan uji diberikan pada hari
ke-30 sampai hari ke-36. Pengukuran kadar trigliserida dilakukan pada hari ke-29
dan ke-37, menggunakan fotometer klinikal. Hasil pengukuran kadar trigliserida
di analisa dengan statistik, diperoleh data terdistribusi normalitas dan homogenitas
(P>0,05), kemudian dilanjutkan uji ANOVA satu arah yang terdapat perbedaan.
Hasil uji tukey menunjukan bahwa dosis 1, 2, dan 3 mampu menurunkan kadar
trigliserida pada hamster hiperlipidemia yang diinduksi pakan tinggi lemak. Dosis
3 paling baik dalam menurunkan kadar trigliserida memiliki aktivitas sebanding
dilihat dengan kontrol positif fenofibrat dosis 1,235 mg/100 gBB dengan persen
penurunan sebesar 54,83%.
Kata kunci : Cincau hijau, Premna oblongifolia, hiperlipidemia, trigliserida
date: 2018
date_type: completed
full_text_status: public
institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
department: Fakultas Farmasi dan Sains
thesis_type: bachelor
thesis_name: bphil
referencetext: Abdulla H, Shalita A. 2009. Topical Clindamycin Preparation in The Treatment of
Acne Vulgaris. Expert Rev. Dermatol Vol 4(2). Hlm. 155-162.
American Diabetes Association. 2014. Standards of Medical Care in Diabetes
2014. Diabetes Care. Vol 37(1). Hlm. 14-80.
American Society of Health System Pharmacists. 2011. AHFS Drug Information.
United States of America. Hlm.
Agale SV. 2013. Chronic Leg Ulcers : Epidemiology, Aetiopathogenesis, and
Management. Ulcers. Hlm. 1-9.
Ahmad J. 2015. The Diabetic Foot. Diabetes and Metabolic Syndrome: Clinical
Research and Reviews. Vol 15. Hlm. 30-32.
Alexiadou K, Doupis J. 2012. Management of Diabetic Foot Ulcers. Diabetes
Ther. Vol 3(4). Hlm. 11-13.
Arnadi SW. 2000. Pola Kuman dan uji kepekaannya pada infeksi kaki diabetik di
rumah sakit Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta. Abstrak Kongres Nasional
Nasional PERKENI ke-5 Bandung. Hlm. 25-30.
Aulia NF. 2008. Pola Kuman Aerob dan Sensitivitas pada Gangren Diabetik.
Tesis. Universitas Sumatra Utara, Medan. Hlm. 45-49.
Australian Institute of Health and Welfare. 2008. Diabetes: Australian Facts. Hlm.
43-47.
Bowering K , Embil JM. 2013. Foot Care. Dalam: Canadian Journal of Diabetes.
Hlm. S145-S149.
Bujang AM, Joehaimey J, Anwar H, Kamil MK. 2016. Pattern of Organisms and
Antibiotics Used In Treating Diabetes Foot Infection. Kuala Lumpur. Hlm.
27.
Chopra I, Roberts M. 2001. Tetracycline Antibiotics : Mode of Action,
Applications, Molecular Biology, and Epidemiology of Bacterial
Resistance. Microbiology and Molecular Biology Reviews, Vol 65(2).
Hlm. 232-260.
Clayton W, Elasy TA. 2009. A Review of the Pathophysiology, Classification and
treatment of foot ulcers in diabetic patients. Clin Diabetes. Vol 27. Hlm.
52-58.
Deck DH, Winston LG. 2015. Beta-Lactam and other cell wall- and membrane
active antibiotics, Dalam : BG Katzung, penyunt. Basic and Clinical
Pharmacology. San Fransisco : McGraw-Hill Education. Hlm. 769-786.
Deck DH, Winston LG. 2015. Sulfonamides, Trimethoprim and Quinolones.
Dalam : Basic and Clinical Pharmacology. California, San Fransisco :
McGraw-Hill. Hlm. 807-815.
Dekker RG, Qin C, Ho, BS, Kadakia AR. 2016. The Effect of
CumulativeGlycemic Burden on The Incidence of Diabetic Foot Disease.
Dalam: Journal Orthop Surg Res. 18’11(1): 143
Dessy A. 2014. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
Rawat Inap RSUP Persahabatan Periode Januari – Desehjkmber 2012.
Skripsi. Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA, Jakarta. Hlm. 21,27.
Dinh T. 2011. Global Perspective on Diabetic Foot Ulcerations. Rijeka, Croatia:
Intech. Vol 66(4). Hlm. 7-15.
Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, Posey LM. 2015.
Pharmacotherapy Patophysiologic Approach (Nine Edition). McGraw –
Hill Companies Inc, New York. Hlm. 161.
Dryden M S. 2011. Linezolid pharmacokinetics and pharmacodynamics in clinical
treatment. Triplitt C L, Reasner C A, Isley W L. 2015. Chapter 19 :
Diabetes Mellitus. Dalam : J T Dipiro, penyunt. Pharmacotherapy : A
Pathophysiologic Approach 9th edition. United States of America:
McGraw-Hill Companies, Inc. Hlm. 161-179.
Eclesia Y, Erly, Elmatris. 2014. Pola resistensi bakteri aerob pada ulkus diabetik
terhadap beberapa antibiotika di laboratorium mikrobiologi RSUP Dr. M.
Djamil Padang tahun 2011-2013. Dalam: Jurnal Universitas Andalas.
Padang. Hlm. 165-169.
Fabrega A, Maduraga S, Giralt E. 2009. Mechanism of action of and resistance to
quinolones. Microbial Biotechnology. Vol 2(1). Hlm. 40-61.
Fortuna S. 2016. Studi Penggunaan Antibiotika Pada Pasien Diabetes Melitus
Dengan Ulkus dan Gangren. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas
Airlangga, Surabaya. Hlm. 60-61.
Gardner SE, Frantz RA. 2008. Wound Bioburden and Infection-Related
Complications in Diabetic Foot Ulcers. Biol Res Nurs.Vol 10(1). Hlm. 44-
53.
Hajma L P A. 2016. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Penderita Diabetes
Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Ulkus/Gangren Di Instalasi Rawat
Inap RSUD DR Moewardi Surakarta Tahun 2015. Skripsi. Fakultas
Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Hlm. 1.
International Diabetes Federation. 2015. Diabetes Atlas. Brussels, Belgium,
International Diabetes Federation. Hlm. 50. 
Iversen MSN, Marjolein M, Grethe S, Ruse T, Hanastad B R. 2009. History of
Foot Ulcer Increases Mortality Among Individuals With Diabetes. Dalam :
Diabetes Journals. Vol 32(12). Hlm 2193.
Kalaivani V. 2014. Evaluation of Diabetic Foot Complications According to Amit
Jain’s Classification. Journal of Clinical and Diagnostic Research. Vol
8(12). Hlm. 7-9.
Kang H K and Party Y. 2015. Glycopeptide Antibiotics : Structure and
Mechanisms of Action. Journal of Bacteriology and Virology, Vol 45(2).
Hlm. 67-78.
Kannan I, Premavathy KR, Sambandam C. 2014. Isolation and antibiotic
susceptibility of bacteria from foot infection. Int J Res Med Sci. Vol 2(2).
Hlm. 457-461.
Kartika R W. 2017. Pengelolaan Gangren Kaki Diabetik. Dalam : Continuing
Medical Education. Fakultas Kedokteran Kristen Krida Wacana. Jakarta.
Hlm. 18-19.
Katulanda p, Priyanga R, Ranil J, Gidwin RC, Rezvi S, David RM. 2012. The
Prevalance Patterns and Predictors of Diabetic Peripheral Neuropathy in a
Developing Country. Diabetology and Metabolic Syndrome Vol 4. Hlm.
21-29.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (KEMENKES). 2014. Situasi dan
Analisis Diabetes. Dalam : Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI. INFODATIN, Jakarta. Hlm. 6.
Konaklieva M I. 2014. Molecular Targets of β- Laktam-Based Antimicrobials :
Beyond the Usual Suspects. Antibiotics, Vol 3. Hlm. 128-142.
Leese G, Nathwani D, Young M, Seaton A, Kennon B, Hopkinson H, Stang D,
Lipsky B, Jeffcoate W, Berendt T. 2009. Use of antibiotics in people with
diabetic foot disease : A consensus statement. Journal : The Diabetic
Journal. Vol 12(2). Hlm. 1-10.
Lemone P, Burke. 2008. Medical Surgical Nursing: Critical Thinking In Client
Care (4th ed). Pearson Prentice Hall: New Jersey. Hlm. 90-95.
Lepantalo M. 2011. Chapter V : Diabetic Foot European Journal of Vascular and
Endovascular Surgery. Vol 42. Hlm. 60-74.
Lipsky B A. 2012. Infectious Diseases Society of America Clinical Practice
Guideline for the Diagnosis and Treatment of Diabetic Foot Infections.
Dalam : Oxford University Press on behalf of the Infectious Diseases
Society of America. Vol 54(12). Hlm. 133, 151-152.
Lo Fmark, S Edlund C, Nord C E. 2010. Metronidazol is Still the drug of choice
for Treatment of Anaerobic Infections. CID, Vol 50(1). Hlm. 16-23. 
Malgrange D. 2008. Physiopathology og the diabetic foot. La revue de medecine
interne. Vol 29. Hlm. 231-237.
Misnadiarly. 2006. Diabetes Mellitus Gangren Ulcer Infeksi. Populer obor,
Jakarta. Hlm. 20-24.
National Diabetes Information Cleraringhouse. 2005. Total Prevalence of
Diabetes In The Unites States. http://diabetes.niddk.nih.gov/dm/pubs.htm.
Diakses 5 Februari 2019.
Oktavia YS. 2018. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Ulkus
Diabetikum di Instalasi Rawat Inap (IRNA) Penyakit Dalam Rsup Dr. M.
Djamil Padang. Dalam: Jurnal Sains Farmasi dan Klinis. ISSN, Padang.
Hlm. 102.
Radji M, Putri CS, Fauziyah S. 2014. Antibiotic Therapy for Diabetic Foot
Infections In a Tertiary Care Hospital In Jakarta, Indonesia. Diabetes &
Metabolic Syndrome: Clinical Research & Reviews, Vol 8. Hlm. 221-224.
Rang H P, Dale M M, Ritter J M. 2012. Rang and Dale’s Pharmacology. 7th
penyunt. London: Elsevier Inc. Hlm. 34-37.
Richard JL, Sotto A, Lavigne J. 2011. New Insights In Diabetic Foot Infection.
World J Diabetes. Vol 2(2). Hlm. 24-32.
Rochman W. 2009. Diabetes Mellitus pada Usia Lanjut Jilid III. Edisi V. Jakarta:
Balai Penerbit FK UI; Hlm. 17-20
Rumah Sakit Haji Jakarta. 2009. Standar Pelayanan Medis Jilid 3. Edisi III.
Jakarta. Hlm. 382-384.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi. 2011. Pedoman Penggunaan
Antibiotik Periode 2011-2012. Surakarta. Hlm. 23-24.
Saranya PV, Jahnavi P, Reddy SN, Ranganayakulu D. 2018. Drug Prescribing
Patterns In Diabetic Foot Ulcer Patients. Dalam: Jurnal EC Pharmacology
and Toxicology. India. Hlm. 379.
Scott G. 2013. The Diabetic Foot Examination : A positive Step In The
Prevention Of Diabetic Foot Ulcers And Amputation. Osteopathic Family
Physician. Issue 5. Hlm. 73-78.
Shelly TN. 2009. Profil dan Pola Resistensi Bakteri Dari Kultur Darah Terhadap
Sefalosporin Generasi Tiga Di Laboratorium Mikrobiologi Klinik FKUI
Tahun 2001-2006. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
Jakarta. Hlm.
Sutrisna E. 2012. Penggunaan Antibiotika Secara Rasional, Seminar Ikatan
Dokter Indonesia. Grobogan. Purwodadi. Hlm. 25. 
Wangnoo SK. 2015. Diabetic foot : Clinical presentation and management in
2015. Journal Indian Coll Cardiol. Vol 296. Hlm. 3-6.
Waspadji S. 2014. Kaki Diabetik. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penykit Dalam.
Keenam penyunt. Jakarta: Internal Publising. Hlm. 2367-2394.
Wells B, Dipiro J, Terry L. 2009. Pharmacotherapy Handbook Seventh Edition.
The McgRaw-Hill Companies. Inc New York. Hlm.
Zilliox LA, Ruby SK, Singh S, Zhan M, Russel JW. 2015. Clinical Neuropathy
Scales In Neuropathy Associated with Impaired Glucose Tolerance.
Dalam: Journal of Diabetes and Its Complications. Hlm. 372-377.
citation:   Hendriyani, Genestia dan Priyanto, Priyanto dan Hanami, Endang  (2018) UJI AKTIVITAS FRAKSI ETIL ASETAT DAUN CINCAU HIJAU (Premna oblongifolia Merr.) TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA PADA HAMSTER HIPERLIPIDEMIA.  Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.   
document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/20225/1/S03-190238%20Genestia%20Hendriyani%202018.pdf