%X Inflamasi merupakan reaksi lokal pada jaringan vaskular terhadap cedera yang ditandai dengan gejala seperti rubor (kemerahan), kalor (panas), dolor (nyeri), dan turgor (pembengkakan). Daun kordia diketahui memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, steroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak diklorometana daun kordia dan waktu efektif yang dapat menghambat udem pada telapak kaki tikus dan telinga tikus. Pengujian antiinflamasi menggunakan metode edema buatan yang diinduksi dengan karagenan 1% pada telapak kaki kanan tikus dan metode edema buatan yang diinduksi dengan xilena pada telinga kanan tikus. Aktivitas antiinflamasi dilihat dengan menggunakan jangka sorong digital dan dihitung secara manual. Subjek penelitian terdiri dari 25 tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif (Na CMC), kontrol positif (kalium diklofenak), dosis 1 (ekstrak kordia dosis 100mg/kgBB), dosis 2 (ekstrak kordia dosis 200 mg/kgBB), dan dosis 3 (ekstrak kordia dosis 400 mg/kgBB). Hasil uji ANOVA terhadap inhibisi udem pada telapak kaki tikus dan telinga tikus diperoleh nilai signifikansi 0.000 < ρ (0,05) hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar perlakuan dan waktu. Hasil uji Tukey pada udem telapak kaki tikus dan telinga tikus menunjukkan bahwa dosis 1 dan dosis 2 memiliki efek antiinflamasi, dosis 3 sebanding dengan kontrol positif. Disimpulkan bahwa dosis terbaik sebagai antiinflamasi adalah dosis 3. Kata kunci : Cordia sebestena, kordia, tikus jantan putih, Antiinflamasi %I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA %A Dina Nurimroatin %A Hadi Sunaryo %A Endang Hanani %T AKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK DIKLOROMETANA DAUN KORDIA (Cordia sebestena L.) MENGGUNAKAN MODEL EDEMA YANG DIINDUKSI KARAGENAN DAN XILENA PADA TIKUS JANTAN PUTIH GALUR WISTAR %L repository19550 %D 2018