%0 Thesis %9 Bachelor %A Chenia, Adesi %A Elfiyani, Rahmah %A Amalia, Anisa %B Fakultas Farmasi dan Sains %D 2020 %F repository:19114 %I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA %T PERBANDINGAN LAJU DIFUSI DAN LAJU PENGURAIAN ALLISIN DALAM BENTUK EKSTRAK DAN FITOSOM BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) %U http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/19114/ %X Permasalahan penggunaan bahan alam sebagai bahan aktif dalam suatu bentuk sediaan adalah rendahnya bioavailabilitas. Rendahnya bioavailabilitas disebabkan karena ekstrak sulit berpenetrasi melalui membran biologis dan kemungkinan ekstrak untuk terurai semakin besar sehingga diperlukan satu sistem penghantaran, salah satunya adalah fitosom. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan laju difusi dan laju penguraian allisin dalam ekstrak dan fitosom bawang putih. Ekstrak dan fitosom disimpan selama 8 minggu pada suhu 4oC, 25oC dan 40oC untuk stabilitas kimianya, kemudian dilanjutkan pengujian laju difusi. Pengujian dilakukan menggunakan alat difusi franz termodifikasi selama 300 menit. Hasil laju penguraian allisin dalam ekstrak bawang putih pada suhu 4 0C ; 250C dan 400C adalah 0,2121 ; 0,2728 dan 0,4980 dan laju penguraian allisin dalam fitosom bawang putih pada suhu 40C ; 250C dan 400C adalah 0,0191 ; 0,0185 dan 0,0212. Untuk hasil laju difusi ekstrak adalah 0,429 dan laju difusi fitosom adalah 15,149. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa laju penguraian allisin dalam fitosom lebih lambat dibandingkan allisin dalam ekstrak serta laju difusi allisin dalam fitosom lebih cepat dibandingkan allisin dalam ekstrak. Kata kunci: Ekstrak, Fitosom, Stabilitas Kimia, Laju Penguraian, Laju Difusi.