%I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA %L repository18844 %X Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antioksidan adalah pepaya (Carica papaya L). Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan adalah biji pepaya. Biji pepaya memiliki aktivitas antioksidan dengan kandungan berupa senyawa fenolik, flavonoid dan vitamin E yang lebih tinggi dibandingkan bagian lain. Berdasarkan penelitian sebelumnya dosis efektif ekstrak biji pepaya cukup besar dan memiliki bioavailabilitas yang rendah sehingga diformulasikan ke dalam sediaan nanosuspensi yang bertujuan untuk meningkatkan luas permukaan, meningkatkan kecepatan pelarutan dan meningkatkan kelarutan senyawa aktif obat dalam air sehingga dapat ditingkatkan bioavailabilitasnya setelah mereduksi ukuran partikelnya menjadi ukuran nanometer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sediaan nanosuspensi mempengaruhi tingkat aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2- diphenyl1-picrylhydrazyl) dan FRAP (Ferric Reducing Antioxidan Power) secara in vitro. Penelitian ini menggunakan vitamin C dan kuersetin sebagai kontrol positif sedangkan sampel yang digunakan adalah ekstrak etanol 70% biji pepaya dan nanosuspensi ekstrak etanol 70% biji pepaya. Dari hasil penelitian bahwa hasil ekstrak etanol 70% biji pepaya memiliki kekuatan antioksidan yang lebih baik dibandingkan dengan nanosuspensi ekstrak etanol 70% biji pepaya. Kata kunci : Nanosuspensi, Antioksidan, DPPH, FRAP, Biji Pepaya %A Nova Febriyanti %A Hariyanti Hariyanti %A Pramulani Mulya Lestari %D 2020 %T PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 70% BIJI PEPAYA (Carica papaya L.) DALAM NANOSUSPENSI DENGAN METODE DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) DAN FRAP (Ferric Reducing Antioxidan Power) SECARA IN VITRO