eprintid: 18501 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/01/85/01 datestamp: 2023-02-03 04:26:02 lastmod: 2023-02-03 04:26:02 status_changed: 2023-02-03 04:26:02 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Utami, Fitri creators_name: Efendi, Kriana creators_name: Rindita, Rindita title: UJI TERATOGENITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KELADI TIKUS (Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume) TERHADAP FETUS MENCIT PUTIH (Mus musculus) ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Daun keladi tikus (Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume) mempunyai khasiat antikanker yang dapat memicu timbulnya efek teratogenik, maka perlu dilakukan uji teratogenitas untuk mengkaji keamanan penggunaan obat tradisional pada masa kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol daun keladi tikus terhadap fetus mencit putih. Jumlah hewan yang digunakan sebanyak 20 ekor mencit betina, yang dibagi secara acak dalam 4 kelompok yaitu kelompok I (kontrol normal), kelompok II (dosis 200 mg/kgBB), kelompok III (dosis 400 mg/kgBB) dan kelompok IV (dosis 800 mg/kgBB). Daun keladi tikus diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% dengan metode maserasi. Larutan uji diberikan secara oral pada mencit hamil selama periode organogenesis yaitu pada hari ke 6-15 kehamilan. Mencit dilaparatomi pada hari ke-18 kehamilan kemudian dilakukan pengamatan morfologis terhadap fetus. Pengamatan morfologis yang dilihat berupa kelainan pada telinga, mata, kepala, ekor, jumlah jari kaki depanbelakang. Setelah diamati, fetus difiksasi dengan larutan Bouin selama 14 hari untuk melihat ada tidaknya celah pada langit-langit. Dari ekstraksi didapatkan nilai rendemen sebesar 33,8346%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan ekstrak etanol 70% daun keladi tikus mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid dan fenol. Pada pengamatan morfologis tidak ditemukan adanya kelainan baik kelompok kontrol normal maupun kelompok perlakuan serta tidak ditemukan celah pada langit-langit. Hasil penelitian menunjukkan persentase kecacatan fetus dosis 400 mg/kgBB sebesar 2,5% dan dosis 800 mg/kgBB sebesar 6,67%. Dari ratarata berat badan fetus dan panjang badan fetus dianalisis menggunakan ANOVA satu arah dan diperoleh α = 0,000 (p<0,05). Hasil uji Tukey menunjukkan bahwa kelompok kontrol normal berbeda bermakna dengan kelompok dosis 400 mg/kgBB dan dosis 800 mg/kgBB, sehingga dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol 70% daun keladi tikus menimbulkan efek teratogenik berupa tromboemboli dan kematian fetus. Kata kunci: Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume, uji teratogenitas, fetus mencit putih date: 2019 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas Farmasi dan Sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Airlangga MP. 2017. Diagnosis dan Tata Laksana Tromboemboli pada Kehamilan: Qanun Medika. Vol. I (2). Hlm 1-10. Akbar B. 2010. Tumbuhan Dengan Senyawa Aktif yang Berpotensi Sebagai Bahan Antifertilitas. Adabia Press, Jakarta. Hlm. 10-12. Almahdy A. 2012. Teratologi Eksperimental. Andalas University Press, Padang. Hlm. 1-58. Almahdy A, Yandri M. 2010. Uji Fetotoksisitas Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) pada Mencit Putih: Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. Vol. 15 (1). Hlm 29-33. Amalia PK, Haryoto. 2016. Uji Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol Daun Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme L.), Kemangi (Ocimum sanctum L.), dan Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Sel MCF-7. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/48462 Diakses pada 2 Februari 2019 Anfiandi V. 2013. Uji Teratogenik Infusa Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) urban) pada Mencit Betina (Mus musculus). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol. 2 (1). Hlm. 1-15. Bardi DAA, Khan MAS, Sabri ZS, Kadir FA, Mahmood AA, Zahra AA, Suzy SM, Al-Hanhana N, Al-Magrami A. 2011. Anti-ulcerogenic activity of Typhonium flagelliforme aqueous leaf extract against ethanol-induced gastric mucosal injury in rats: Scientific Research and Essays. Vol. 6 (15). Hlm. 3231-3239. BPOM. 2014. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Pedoman Uji Klinik Obat Herbal. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia CCRC Farmasi UGM. 2014. Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme (Lood) Bl). http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=2356 Diakes pada tanggal 2 Februari 2019. Chodidjah, Dharmana E, Susanto H, Sarjadi. 2013. Typhonium flagelliforme decreases tyrosine kinase and Ki67 expression in mice: Universa Medicina. Vol. 32 (3). Hlm. 146-154. Departemen Kesehatan RI. 1995. Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Hlm. 333-337. Departemen Kesehatan RI. 2000. Buku Panduan Teknologi Ekstrak. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Hlm. 6, 13-14, 18, 39. Departemen Kesehatan RI 2002. Buku Pedoman Teknologi Ekstraksi. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta. Hlm 1-3, 13-14. Departemen Kesehatan RI. 2008. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi 1. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta. Hlm. 174. Efendi K. 2011. Uji Teratogenitas Pemberian Ekstrak Daun Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) pada Mencit Putih Hamil dan Pengaruhnya Terhadap Hematologis, Histopatologi Organ Hati dan Ginjal. Tesis. Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Padang. Hlm. 17. Farida Y, Irpan K, Fithriani L. 2014. Antibacterial and Antioxidant Activity of Keladi Tikus Leaves Extract (Typhonium flagelliforme) (Lodd) Blume: Procedia Chemistry. Vol. 13. Hlm. 209-213. Farida Y, Martati T, Musir A, Edward B. 2010. Uji Aktivitas Sitotoksik dan Antioksidan dari Ekstrak Daun Keladi Tikus (Typhonium divaricatum (L) Decne): Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. Vol. 8 (2). Hlm. 118-124. Hanani E. 2015. Analisis Fitokimia. EGC, Jakarta. Hlm. 69. Harborne JB. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan. ITB, Bandung. Hlm. 147. http://www.tropicos.org/Name/2104570 Diakses 9 Februari 2019 https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_val ue=180366 Diakses 9 Februari 2019 Ifora, Suhatri, Yolandha S. 2016. Uji Efek Teratogen Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L) Terhadap Fetus Mencit Putih: Jurnal Farmasi Higea, Padang. Vol. 8 (1). Hlm. 32-39. Kumalasari E, Sulistyani N. 2011. Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Batang Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steen.) Terhadap Candida albicans Serta Skrining Fitokimia. Dalam: Jurnal Ilmiah Kefarmasian. Vol. 1 (2). Hlm. 51 – 62. Loomis TA, 1987. Toksikologi Dasar. Edisi III. UGM Press, Yogyakarta. Hlm. 242- 227. Mankaran S, Dinesh K, Deepak S, Gurmeet S. 2013. Typhonium flagelliforme: A Multipurpose Plant: International Research Journal of Pharmacy. Vol. 4 (3). Hlm. 45-48. Marliana E, Saleh C. 2011. Uji Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Etanol, Fraksi N-Heksana, Etil Asetat dan Metanol dari Buah Labu Air (Lagenari siceraria (Molina) Standl). Dalam: Jurnal Kimia Mulawarman. Vol. 8 (2). Hlm. 63-69. Nurhasnawati H, Sukarni, Handayani F. 2017. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Sokletasi Terhadap Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Jambu Bol (Syzygium malaccense L.). Jurnal Ilmiah Manuntung. Vol. 3 (1). Hlm. 91-95. Ong AK. 2013. Uji Teratogenik Ekstrak Etanol Daun Alpukat (Persea americana Mill) pada Mencit Betina (Mus musculus) Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Fakultas Farmasi Universitas Surabaya. Hlm. 1-15. Parwati NKF, Napitupulu M, Diah AWM. 2014. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Tenore) Steenis.) dengan 1,1-diphenyl2-Pikrilhidrazil (DPPH) Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Dalam: Jurnal Akademika Kimia. Vol. 3 (4) Hlm. 206-213. Priyanto. 2015. Toksikologi. Lenskonfi, Depok. Hlm. 191-192, 199. Purwaningsih E, Widayanti E, Suciati Y. 2014 Cytotoxicity Assay of Thyphonium flagelliforme Lodd against breast and cervical cancer cells: Universa Medicina. Vol. 33 (2). Hlm. 75-82. Robinson, T. 1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi, Terjemahan: Kosasih Padmawinata. Penerbit ITB. Bandung. Hlm 201. Rowe RC, Sheskey PJ, Quinn ME. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipient. Edisi 6. The Pharmaceutical Press, London. Hlm. 119. Syahid SF. 2007. Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme). Tanaman Obat yang Berpeluang Menyembuhkan Kanker: Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. Vol. 13 (1). Hlm. 20-23. Widowati L, Mudahar H. 2009. Uji aktivitas Ekstrak Etanol 50% Umbi Keladi Tikus (Typhonium flagelliforme (Lood) Bl) Terhadap Sel Kanker Payudara MCF-7 in Vitro: Media Litbang Kesehatan. Vol.19 (1). Hlm. 9-14. citation: Utami, Fitri dan Efendi, Kriana dan Rindita, Rindita (2019) UJI TERATOGENITAS EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KELADI TIKUS (Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume) TERHADAP FETUS MENCIT PUTIH (Mus musculus). Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/18501/1/S03-200105.pdf