eprintid: 18220 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3858 dir: disk0/00/01/82/20 datestamp: 2023-02-01 09:38:04 lastmod: 2023-02-01 09:38:04 status_changed: 2023-02-01 09:38:04 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Agustini, Ngudirahajeng creators_name: Wahyudi, Priyo creators_name: Tegar, Indyaswan title: PENAMBAHAN UREA YANG OPTIMAL PADA MEDIUM LIMBAH CAIR TAHU UNTUK PRODUKSI PROTEIN SEL TUNGGAL MIKROALGA Tetraselmis sp ispublished: pub subjects: R subjects: RS divisions: 48201 abstract: Tetraselmis sp. merupakan mikroalga hijau yang memiliki kandungan protein tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk produksi protein sel tunggal (PST). Kultivasi Tetraselmis sp. dapat dilakukan menggunakan limbah cair tahu (LCT). Untuk meningkatkan PST yang dikultivasi pada LCT dapat dilakukan dengan penambahan sumber nitrogen seperti urea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan urea yang optimal pada medium LCT untuk produksi PST Tetraselmis sp. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan variasi penambahan urea: 0, 50, 100, 150, dan 200 ppm dengan replikasi tiga kali. Perlakuan dilakukan selama 15 hari dan dilakukan pemanenan. Parameter yang diukur adalah kepadatan sel, biomassa kering, dan kadar protein diukur menggunakan metode Bradford. Hasil penelitian ini menunjukkan penambahan urea yang optimal pada medium limbah cair tahu untuk produksi protein sel tunggal mikroalga Tetraselmis sp. adalah sebesar 100 ppm yang menghasilkan puncak kepadatan sel sebesar 673,67 x 104 sel/ml, rerata biomassa 819,47 mg, dan rerata protein sebesar 109,78860 . Kata Kunci: Tetraselmis sp., Protein Sel Tunggal, Limbah Cair Tahu, Urea. date: 2019 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA department: Fakultas farmasi dan sains thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Al-Zuhair S, Ashraf S, Hisaindee S, Al-Darmaki N, Battah S, Svistunenko D, Reeder B, Stanway G, Chaudhary A. 2016. Enzimatic Pre-Treatment of Microalgae Cells for Enhanced Extraction of Protein. Engineering in Life Science. 00: Hlm 1-11. Amanatin DR, Nurhidayati T. 2013. Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Media Ekstrak. Tauge (MET) dengan Pupuk Urea Terhadap Kadar Protein Spirulina sp. Jurnal Sains Seni Pomits. 2(2):182-185. Armini S dan Sugiyono. 2011. Kandungan Minyak Mikroalga Jenis Tetraselmis sp. dan Chlorella sp. Berdasarkan Umur Pertumbuhannya. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. 1133-1138. Atma Y. 2018. Prinsip Analisis Komponen Pangan Makro dan Mikro Nutrien. Deepublish. Yogyakarta. Hlm 57. Bintang M. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Erlangga, Jakarta. Hlm 103. Buckle KA, Edwards RA, Fleet GH, Wootton M. 1983. Ilmu Pangan. Terjemahan: Purnomo H, Adiono. UI Press. Jakarta. Hlm 107-108. Bradford MM. 1976. A Rapid and Sensitive Method for the Quantitation of Microorganism Quantities of Protein in Utilizing the Principle of ProteinDye Binding. Analitycal Biochemistry.72:248-254. Dianursanti, Rizkytata BT, Gumelar MT, Abdullah TH. 2014. Industrial Tofu Wastewater as a Cultivation Medium of Microalgae Chlorella vulgaris. Energy Procedia. 47:56-61. Effendi H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. Hlm 168-169. Erlania. 2009. Prospek Pemanfaatan Mikroalga sebagai Sumber Pangan Alternatif dan Bahan Fortifikasi Pangan. Pusat Riset Perikanan Budidaya. Hlm 65. Gaman PM, Sherrington KB. 1981. Ilmu Pangan: Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi, dan Mikrobiologi. Terjemahan: Gardjito M, Naruki S, Murdiati A, Sardjono. Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Hlm 88. Guillard RR, Ryther JH. 1962. Studies on Marine Planktonic Diatoms I. Cyclotella nana Hustedt and Detonula confervacea (Cleve) Gran. Canadian Journal of Microbiology. 8:229-239. Hadiyanto, Azim M. 2012. Mikroalga Sumber Pangan dan Energi Masa Depan. UPT UNDIP Press. Semarang. Hlm 9, 15-17. Hidayat N. 2016. Bioproses Limbah Cair. Andi Offset. Hlm 32. Isnansetyo A, Kurniastuty. 1995. Teknik Kultur Fitoplankton dan Zooplankton. Kanisius. Yogyakarta. Hlm 116. Kawaroe M, Prartono T, Sunuddin A, Sari DW, Augustine D. 2010. Mikroalga Potensi dan Pemanfaatannya untuk Produksi Bio Bahan Bakar. ITB Press. Bandung. Hlm 37-38, 51. Lutama D, Winarso S, Setiawan TC. 2015. Uji Efektifitas Pertumbuhan Spirulina sp. Pada Limbah Cair Tahu yang di Perkaya Urea dan Super Phospat 36 (SP36). Jurnal Berkala Ilmu Pertanian. 2(4):82-85. Marx JL. 1991. Revolusi Bioteknologi. Terjemahan: Yatim W. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Hlm 168. Matakupan J. 2009. Studi Kepadatan Tetraselmis chuii Yang Dikultur Pada Intensitas Cahaya Yang Berbeda. Jurnal TRITON. 5(2): 31-35. Muliadi AS, Dewiyanti I, Nurfadillah N. 2017. Pengaruh Pemberian Limbah Cair Tahu Terhadap Pertumbuhan Tetraselmis sp. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan. 2(2):259-267. Obi KMU. 2016. Single Cell Protein: A Resort to Global Protein Challenge and Waste Management. Journal Microbiol Microb Technol. 1(1): 1-5. Pangabean LMG. 1998. Mikroalgae: Alternate Pangan Dan Bahan Industri Dimasa Mendatang. Jurnal Oseanografi Lipi. 23(1):19-26. Pereira H, Gangadhar KN, Schulze PSC, Santos T, Sousa CBD, Schueler LM, Custodio L, Malcata FX. 2016. Isolation of a Euryhaline Microalgal Strain, Tetraselmis sp. CTP4, as a Robust Feedstock for Biodiesel Production. Journal Scientific Report. 6:1-11. Purwanto MGM. 2014. Perbandingan Analisa Kadar Protein Terlarut dengan Berbagai Metode Spektroskopi Uv-Visible. Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi. 7(2):1-71. Rachmawati F, Urifah N, Wijayati A. 2009. Biologi. Pusat Pembukuan Dapartemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Hlm 157-158. Said NI, Wahjono HD. 1999. Tenologi Pengolahan Air Limbah Tahu-Tempe dengan Proses Biofilter dan Aerob. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Jakarta. Hlm 301-303. Salkind NJ. 2010. Encylopedia of Research Design. Sage, California. Hlm 492, 1325. Sarwono B dan Saragih YP. 2004. Membuat Aneka Tahu. Jakarta: Penebar Swadaya. Hlm 61-63. Setiapermana D. 2006. Siklus Nitrogen Di Laut. Jurnal Oseana. 31(2):19-31. Srividya AR, Vishnuvarthan VJ, Murugappan M, Dahake PG. 2014. Single Cell Protein - A Review. International Journal for Pharmaceutical Research Scholars (IJPRS). 2(4):472-485. Stoscheck CM. 1990. Quantitation of Protein. Methods in Enzymology. 182:50- 69. Sugiharto. 1987. Dasar-dasar pengolahan air limbah. UI Press. Jakarta. Hlm 16. Suryaningtyas IT, Permadi S, Noerjito DR. 2017. Laporan Akhir Tahun 2017 Konservasi dan Pengembangan Koleksi Kultur Mikroalga Laut. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Jakarta. Hlm 10-13. Triyono K. 2004. Telaah Masalah Pupuk Urea, Keamanan Pangan, Kesehatan, dan Lingkungan. Jurnal Inovasi pertanian. 3(1):22-31. Vonshak A. 1988. Phorphydium: Microalga Biotechnology. Cambridge University Press. Cambridge. Hlm 122-134. Warono D, Syamsudin. 2013. Unjuk Kerja Spektrofotometer untuk Analisa Zat Aktif Ketoprofen. Konversi. 2(2):57-65. Winarno, FG. 1984. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hlm 50. Yanuartono, Nururrozi A, Indarjulianto S, Purnamaningsih H, Rahardjo S. 2017. Urea: Manfaat pada ruminansia. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 28(1):10– 34 Yanuhar U. 2016. Mikroalga Laut Nannochloropsis oculata. UB Press. Malang. Hlm 3. citation: Agustini, Ngudirahajeng dan Wahyudi, Priyo dan Tegar, Indyaswan (2019) PENAMBAHAN UREA YANG OPTIMAL PADA MEDIUM LIMBAH CAIR TAHU UNTUK PRODUKSI PROTEIN SEL TUNGGAL MIKROALGA Tetraselmis sp. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/18220/1/S03-200070.pdf