eprintid: 17323 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3856 dir: disk0/00/01/73/23 datestamp: 2023-05-03 01:49:56 lastmod: 2023-05-03 01:49:56 status_changed: 2023-05-03 01:49:56 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Yunita, Fani creators_name: Setyaningsih, Maryanti creators_name: Safahi, Luthpi creators_id: *Correspondence email: agus.pambudi@uhamka.ac.id creators_id: luthpi_safahi@uhamka.ac.id creators_orcid: 0000-0002-9233-1557 title: Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas X Pada Materi Keanekaragaman Hayati ispublished: pub subjects: QH301 divisions: sch_bio abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miskonsepsi siswa pada materi keanekaragaman hayati kelas X SMAN 34 Jakarta. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA di SMAN 34 Jakarta. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X MIPA yang berjumlah 33 siswa yang diambil menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2019. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode Certainty of Response Index (CRI). Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen soal tes diagnostik keanekaragaman hayati sebanyak 30 butir soal dan angket sebanyak 40 butir pertanyaan. Penyajian analisis hasil tes dikategorikan paham konsep sebesar 64.2%, tidak paham konsep sebesar 18.6%, dan miskonsepsi sebesar 17.2%. Miskonsepsi tertinggi terjadi pada sub materi keanekaragaman ekosistem (29.70%), dan keanekaragaman gen (21.21%). Jika dilihat dari tanggapan siswa mengenai faktor penyebab miskonsepsi terjadi karena materi keanekaragaman hayati tingkat ekosistem sulit dipahami memiliki persentase sebesar 52.1%, dan siswa kurang menguasai ciri-ciri keanekaragaman hayati tingkat ekosistem memiliki persentase sebesar 49.7%. Sedangkan pada keanekaragaman hayati tingkat gen siswa sulit memahami karena keanekaragaman hayati tingkat spesies berkaitan dengan gen memiliki persentase sebesar 51.5%. Faktor lain yang dapat menyebabkan miskonsepsi yaitu guru (68.4%), siswa (59.5%), metode mengajar (56.6%), konteks (55.2%), dan buku teks (46.7%). Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami miskonsepsi pada sub materi keanekaragaman tingkat ekosistem dan keanekaragaman tingkat gen. date: 2019-08-29 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Prof.Dr. Hamka department: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan thesis_type: bachelor thesis_name: bphil referencetext: Anjarsari, P. (2018). The Common Science Misconceptions In Indonesia Junior High School Students. JSER, 2(1), 21-24. Arikunto, S. (2018). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Aswita, D. (2015). Identifikasi Masalah yang Dihadapi Guru Biologi dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pada Materi Ekosistem. Jurnal Biotik, 3(1), 63-68. Dahar, W. R. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Dewi, R. S., Kurniaitun, T. C., dan Abubakar. (2018). Kemampuan Profesional Guru dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Sekolah Dasar. Jurnal Administrasi Pendidikan, 2(1), 150-158. Emriyuni, S., Ardi, dan Rahmi, L. Y. (2018). Identifikasi Miskonsepsi Materi Transpor Zat pada Mahasiswa Tahun Pertama MenggunakanTeknik Certainty of Response Index (CRI) di Program Studi Pendidikan Biologi UNP. Bioeducation Journal, 2(1), 41-50. Handoko, R. dan Sipahutar, H. (2016). Analisis Miskonsepsi Pada Buku Teks Biologi SMA Kelas X Berbasis Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 dan Kurikulum 2013 Di Kota Tebing Tinggi. Jurnal Pelita Pendidikan, 4(1), 39-47. Hasibuan, H. H., dan Harahap, F. (2016). Identifikasi Miskonsepsi Dan Peran Tutor Sebaya Untuk Meminimalisasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Sel Di Sma Yayasan Pendidikan Mulia Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jurnal Pelita Pendidikan, 4(1), 145-152. Irnaningtyas. (2013). Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Khairaty, N. I. (2018). Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Materi Sistem Peredaran Darah Dengan Menggunakan Three-Tier Test Di Kelas Xi Ipa 1 Sma Negeri 1 Bontonompo. Jurnal Nalar Pendidikan, 6(1), 7-13. Kuniasih, D. M. (2017). Analisis Miskonsepsi Mahasiswa dengan menggunakan Certainty of Response Index (CRI) Pada Materi Anatomi Tubuh Manusia. Jurnal Pendidikan Sains & Matematika, 5(1), 1-11. Liliawati, W., dan Taufik, R.R. (2008). Identifikasi Miskonsepsi Materi IPBA di SMA dengan Menggunakan CRI (Certainty of Response Index) dalam Upaya Perbaikan Urutan Pemberian Materi IPBA Pada KTSP. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 8(1). 58 Mualim, K. (2017). Gagasan Pemikiran Humanistik dalam Pendidikan (Perbandingan Pemikiran Naquib Al-Attas dengan Paulo Freire). Journal of Basic Education, 1(2), 1-18. Mustami K. M. (2016). Identifying the Misconceptions in Students’ Biology Departement on Genetics Concept with CRI Method. Medwell Journals, 11(13), 3348-3351. Mustika, A. A., Hala, Y., & Arsal, A. F. (2014). Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Biologi Universitas Negeri Makassar pada Konsep Genetika dengan Metode CRI. Jurnal Sainsmat, 3(2), 122-129. Nehm, H. R. & Reilly, L. (2007). Biology Majors’ Knowledge and Misconceptions of Natural Selection. Journal BioSience, 57(3), 263-272. Purwanto, N. (2013). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ramadhani R. H., dan Aisah, M.D. 2016. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA SMA Unggul Ali Hasjmy Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi, 1(1), 1-9. Rusman. (2011). Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pres. Sagala, S. (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Saleem, H., D. Bagayoko, & Kelley, E.L. (1999). Misconceptions and The Certainty of Response Index (CRI). Phys. Educ, 34(5), 294-299. Tersedia di http://iopscience.iop.org (diakses 08-05-2019). Slameto. (2013). Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjiono, A. (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suparno, P. (2013). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: Grasindo. Suwardi, R. D. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Kompetensi Dasar Ayat Jurnal Penyesuaian Mata Pelajaran Akuntansi 59 Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bae Kudus. Economic Education Analysis Journal, 1(2), 1-7. Tendrita, M., Safilu dan Parakkasi. (2016). Peningkatan Aktivitas Belajar dan Pemahaman Konsep Biologi dengan Strategi Survey, Question, Read, Recite, Review (Sq3r) Pada Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 5 Kendari. Varia Pendidikan, 28(2), 213-224. Utami, N. L. (2013). Identifikasi Minat Siswa SMP Negeri 21 Semarang Terhadap Pembelajaran IPA – Fisika Bilingual. Unnes Physics Education Journal, 2(2), 66-70. Wijiningsih, T. A. (2016). Analisis Miskonsepsi Materi Struktur-Fungsi Jaringan Hewan Dalam Buku Biologi Sma Kelas XI. Jurnal Pendidikan Biologi, 5(7), 70-79. Yuyu R. Tayubi. 2005. Identifikasi Miskonsepsi pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI). Jurnal Pendidikan Universitas Indonesia, 24. citation: Yunita, Fani dan Setyaningsih, Maryanti dan Safahi, Luthpi (2019) Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas X Pada Materi Keanekaragaman Hayati. Bachelor thesis, Universitas Prof.Dr. Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/17323/1/FANI%20YUNITA.pdf