eprintid: 16965 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 3859 dir: disk0/00/01/69/65 datestamp: 2022-09-06 08:10:08 lastmod: 2022-09-06 08:10:08 status_changed: 2022-09-06 08:10:08 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Rahmadhani, Mutiara title: Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Difteri pada Pasien Usia 1--18 Tahun di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2018 ispublished: pub subjects: RA0421 divisions: 13201 abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian difteri pada pasien usia 1--18 tahun di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2018. Adanya satu kasus difteri terkonfirmasi laboratorium secara klinis menjadi dasar suatu daerah dinyatakan sebagai KLB. Awal tahun 2018, kasus difteri dikatakan berakhir pada 85 dari 170 Kabupaten/ Kota (termasuk DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat). Beberapa faktor risiko kejadian difteri yaitu usia, jenis kelamin, pendidikan orang tua, sosial ekonomi, status imunisasi, dan keeratan kontak. Penelitian ini menggunakan desain case control. Sampel penelitian berjumlah 60 sampel, yaitu 20 kasus pasien difteri klinis dan terkonfirmasi laboratorium, serta 40 kontrol pasien tidak difteri. Pengambilan sampel kasus secara purposive sampling, sedangkan kontrol dengan quota sampling. Adapun kriteria inklusi kasus yaitu tercatat sebagai pasien rawat inap atau rawat jalan dan memiliki catatan rekam medis, sedangkan kriteria ekslusi kasus yaitu tidak terdapatnya catatan imunisasi. Data sekunder tentang kasus difteri diperoleh dari data surveilans dan rekam medis tahun 2018. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel status imunisasi berhubungan secara bermakna (p-value = 0.002) dan paling dominan berpengaruh (OR = 5.060) terhadap kejadian difteri pada pasien usia 1--18 tahun di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2018. Variabel konfounding dalam penelitian ini yaitu jenis kelamin (OR = 1.851) dan sosial ekonomi (OR = 1.923). Peneliti berharap agar penyuluhan tentang pentingnya imunisasi lengkap dilakukan secara lebih intensif dengan sasaran individu maupun keluarga. date: 2019 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka department: Fakultas Ilmu Kesehatan thesis_type: bachelor thesis_name: other referencetext: Allam, R.R., dkk. (2016). A Case–control Study of Diphtheria in the High Incidence City of Hyderabad, India. The Pediatric Infectious Disease Journal, 35(3): 253--256. https://sci-hub.se/https://doi.org/10.1097/INF.0000000000001034# Arifin, I.F., & Corie I.P.. (2017). Faktor yang Berhubungan dengan Kasus Difteri Anak di Puskesmas Bangkalan Tahun 2016. Jurnal Berkala Epidemiologi, 5(1): 26--36. https://doi.org/10.20473/jbe.v5i1.2017.26-36 BPJS. (2018). Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Administrasi Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan. https://bpjskesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/36aad6fc380da254f24e31d5af1fe808.pdf Budiyanto, E.. (2002). Sistem Informasi Geografis Menggunakan ARC View GIS (1th ed). Yogyakarta: Andi CDC & Prevention. (2015). Epidemiology and Prevention of Vaccine Preventable Diseases: Diphtheria (13rd ed.). Washington DC: Public Health Foundation. https://www.cdc.gov/vaccines/Pubs/pinkbook/downloads/dip.pdf CDC & Prevention. (2018). Clinicians: Diphtheria. https://www.cdc.gov/diphtheria/clinicians.html Daskalaki, I. (2015). Corynebacterium Diphtheriae. Principles and Practice of Pediatric Infectious Diseases (13rd ed.). https://doi.org/10.1016/B978-1-4377-2702-9.00132-X Dinkes DKI. (2018). Rekapitulasi Penderita Difteri di RSPI Sulianti Saroso Tahun 2018. http://surveilans-dinkesdki.net Effendy, N.. (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat (2th ed). Jakarta: ECG. Fauziah, A., Soekidjo N., & Siti M.. (2018). Determinan Kejadian Difteri di Rumah Sakit Umum (RSU) Kabupaten Tangerang. Jurnal Formil Kesmas Respati, 3(2): 81--88. http://dpm.respati.ac.id/journal_formil/index.php/formil/article/view/175/75 Herlina, Dedet H., & Farah G.A.. (2018, November 21). Surveilans Kasus Difteri Rawat Inap di RSPI Sulianti Saroso tahun 2015-2017. Kementerian Kesehatan. http://yankes.kemkes.go.id/read-surveilans-kasus-difteri-rawat-inap-di-rspi--5878.html Hidayati, R.. (2017). Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Angka Kejadian Penyakit Difteri di Kota Padang. UNES Journal, 2(2): 180--187. http://journal.univ-ekasakti-pdg.ac.id. Husada, D., dkk. (2018). Risk Factors of Diphtheria Carriers in Indonesian Children. Southeast Asian J Trop Med Public Health, 49(4): 660-669. http://www.tm.mahidol.ac.th/seameo/2018-49-4/13-72864-660.pdf Kemenkes RI. (2011a). Keputusan Menteri Kesahatan Republik Indonesia Nomor 1995 Tahun 2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/11/buku-sk-antropometri-2010.pdf Kemenkes RI. (2011b). Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa. http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2011/10/ped-praktis-stat-gizi-dewasa.doc Kemenkes RI. (2016). RSPI Sulianti Saroso Unggulkan Penatalaksanaan Kasus Infeksi Nasional. Depkes.Go.Id, pp. 1--2. http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=16051900001 Kemenkes RI. (2017a). Difteri Akan Dapat Diatasi. Depkes.Go.Id, pp. 1--2. http://www.depkes.go.id/ Kemenkes RI. (2017b). Imunisasi Efektif Cegah difteri. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pp. 2--3. http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=17120500001 Kemenkes RI. (2017c). Menkes: Difteri Menular, Berbahaya dan Mematikan, Namun Bisa Dicegah dengan Imunisasi. Depkes.Go.Id, pp. 1--2. https://doi.org/10.1007/s11235-011-9625-y Kemenkes RI. (2017d). Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Difteri (1st ed.). Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. http://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/buku-pedoman-pencegahan-dan-penanggulangan-difteri.pdf Kemenkes RI. (2017e). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, Kementerian Kesehatan. Indonesia.http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._12_ttg_Penyelenggaraan_Imunisasi_.pdf Kemenkes RI. (2018a). Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun 2017. http://www.kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Buku-Saku-Nasional-PSG-2017_975.pdf Kemenkes RI. (2018b). Pemerintah Optimis KLB Difteri Bisa Teratasi. Depkes.Go.Id, pp. 1--3. http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=18011500004 Lapau, B.. (2015). Metodologi Penelitian Kebidanan: Panduan Penulisan Protokol dan Laporan Hasil Penelitian (1th ed). Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia Lestari, K.S.. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Difteri di Kabupaten Sidoarjo. Tesis. Depok: FKM UI Lingga, D.. (2018). Difteri pada Anak. Universitas Udayana. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/556cc1cdece3f43dd846c90f3ec3bdf4.pdf Mardiana, D.E.. (2018). Pengaruh Imunisasi dan Kepadatan Penduduk Terhadap Prevalensi Penyakit Difteri di Jawa Timur. Jurnal Berkala Epidemiologi, 6(2): 122--129. https://doi.org/10.20473/jbe.V6I22018.122-129 Pracoyo, N.E., dkk. (2015). Daya Lindung Antibodi Anti Difteri pada Anak Usia 1--14 Tahun (Hasil Analisis Lanjut Riskesdas 2007). Media Litbangkes, 25(3): 193--202. https://media.neliti.com/media/publications/20740-ID-daya-lindung-antibodi-anti-difteri-pada-anak-usia-1-14-tahun-hasil-analisis-lanj.pdf Rajab, W.. (2009). Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta: EGC Ramdan, I.M., Rahmi S, Riza H.I., & Reny N.. (2018). Risk Factors for Diphtheria Outbreak in Children Aged 1--10 Years in East Kalimantan Province, Indonesia. F1000 Research, 7(1625): 1--9. https://doi.org/10.12688/f1000research.16433.1 Retnaningsih, E., & Rini R.. (2010). Analisis Faktor Predisposisi yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu dalam Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 pada Bayi di Puskesmas Pembina Kota Palembang. Jurnal Pembangunan Manusia, 4(11): 1--10 Rohmawati, D., Noor A.S., dan Kusuma E.W.. (2014). Hubungan Pengetahuan Sikap dan Sosial Ekonomi dengan Pemilihan Jenis Iuran Keikutsertaan JKN Mandiri pada Wilayah Cakupan JKN Tertinggi di Surakarta. Skripsi. Surakarta: FIK UMS Rusmil, K., dkk. (2011). Wabah Difteri di Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Indonesia. Sari Pediatri, 12(6): 397--403. https://www.researchgate.net/publication/312175863_Wabah_Difteri_di_Kecamatan_Cikalong_Wetan_Kabupaten_Cianjur_Jawa_Barat_Indonesia Saifudin, N., Chatarina U.W., & Santi M.. (2016). Faktor Risiko Kejadian Difteri di Kabupaten Blitar Tahun 2015. Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan, 3(1): 61--66. http://ojs.iik.ac.id/index.php/wiyata/article/view/72/71 Sangal, L., dkk. (2017). Resurgence of Diphtheria in North Kerala, India, 2016: Laboratory Supported Case-Based Surveillance Outcomes. Frontiers in Public Health, 5(218): 1--8. doi: 10.3389/fpubh.2017.00218 Sari, P.M., & Ita M.Z.. (2012). Swara Bhumi e-Journal, 1(2): 1--7. http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/swarabhumi/article/view/880/647 Sariadji, dkk. (2013). Identifikasi Temuan Kontak Positif Kasus Kejadian Luar Biasa Difteria di DKI Jakarta. Media Litbangkes, 23(4): 165--171. https://media.neliti.com/media/publications/20686-ID-identifikasi-temuan-kontak-positif-kasus-kejadian-luar-biasa-difteria-di-dki-jak.pdf Sariadji, dkk. (2016). Epidemiologi Kasus Difteri di Kabupaten Lebak Provinsi Banten Tahun 2014. Media Litbangkes, 26(1): 37--44. https://media.neliti.com/media/publications/20757-ID-epidemiologi-kasus-difteri-di-kabupaten-lebak-provinsi-banten-tahun-2014.pdf Septikasari, M.. (2018). Status Gizi Anak dan Faktor yang Mempengaruhinya (1th ed). Yogyakarta: UNY Press Suhendri, M.R.. (2018). Determinan Munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri di Kota Cirebon Tahun 2016--2018. Karya Tulis Ilmiah. Yogyakarta: FK Universitas Islam Indonesia Sumampouw, O.J., Soemarno, Sri A., & Endang S.. (2017). Diare Balita: Suatu Tinjauan dari Bidang Kesehatan Masyarakat (1th ed). Yogyakarta: Deepublish. Tosepu, R., dkk. (2018). The Outbreak of Diphtheria in Indonesia. Pan African Medical Journal, 31(249): 1--5. doi:10.11604/pamj.2018.31.249.16629 Utama, Feranita, Chatarina U.W., & Santi M.. (2014). Determinan Kejadian Difteri Klinis Pasca Sub Pin Difteri Tahun 2012 di Kabupaten Bangkalan. Jurnal Berkala Epidemiologi, 2(1): 71--82. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-jbe0aa2479ea6full.pdf Wahjudi, P., & Nining S.. (2011). Faktor yang Mempengaruhi TerjadinyaKontak Positif Difteri di Kabupaten Jember. Jurnal IKESMA, 7(2): 102--115. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/IKESMA/article/view/1501/1219 WHO. (2017). Summary of WHO Position Paper on Diphtheria Vaccines. Geneva: World Health Organization. http://www.who.int/immunization/policy/position_papers/diphtheria_summary.pdf WHO. (2018). Immunization, Vaccines and Biologicals: Diptheria. World Health Organization. http://origin.who.int/immunization/diseases/diphtheria/en/ WHO SEARO. (2018). Situasi Difteri di Dunia dan Indonesia. Jakarta: WHO Indonesia.http://www.searo.who.int/indonesia/topics/immunization/Diphteria_situation/en/ citation: Rahmadhani, Mutiara (2019) Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Difteri pada Pasien Usia 1--18 Tahun di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2018. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/16965/1/FIKES_KESMAS_1505015086_MUTIARA%20RAHMADHANI.pdf