%0 Thesis %9 Other %A Arfiani, Zyan %B Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan %D 2022 %F repository:16929 %I Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka %T Determinan yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Berdasarkan Penelitian Terpublikasi %U http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/16929/ %X Stunting (kerdil) adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Berdasarkan 48 artikel yang didapat sekitar 49 variabel independen yang terkait dengan variabel dependen. Balita stunting termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penelitian terpublikasi tentang determinan yang berhubungan dengan kejadian stunting. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah artikel yang diambil berdasarkan kata kunci yaitu faktor risiko stunting. Dari 48 artikel nasional dari tahun 2013-2020, didapat variabel dari beberapa faktor yaitu : konsumsi, karakteristik keluarga, kesehatan balita, karakteristik balita, fasilitas kesehatan, dan faktor lingkungan. Penelitian dilakukan dengan melakukan review dan rekapan data. Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif yang menghasilkan distribusi dan presentase. Berdasarkan hasil review artikel menunjukkan bahwa terdapat variabel yang menyatakan terdapat hubungan yang bermakna dengan kejadian stunting, yaitu pada faktor konsumsi (ASI Eksklusif, tingkat kecukupan energi, protein, zink, vit C, karbohidrat, lemak, zat besi, MP-ASI, MP-ASI dini, IMD, lama pemberian ASI), faktor kesehatan balita (BBLR, riwayat penyakit infeksi, panjang badan lahir), karakteristik keluarga (pendapatan keluarga, pengetahuan ibu, pengetahuan MP-ASI, pengetahuan RF, sikap RF, usia hamil, pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, status pekerjaan ayah, ketahanan pangan keluarga, status gizi ibu saat hamil, kegiatan pertanian ibu, dukungan keluarga, faktor keturunan, pola asuh ibu), karakteristik balita (pola makan), fasilitas Kesehatan (kunjungan posyandu, kelengkapan imunisasi), dan faktor lingkungan (hygiene dan sanitasi lingkungan).