eprintid: 16881 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 3859 dir: disk0/00/01/68/81 datestamp: 2022-08-29 07:38:46 lastmod: 2022-08-29 07:38:46 status_changed: 2022-08-29 07:38:46 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Putri, Icha Meisyarani title: Pemanfaatan Tepung Komposit Bekatul (Rice Bran) dan Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Forma Typical) Pada Pembuatan Cookies Tinggi Serat ispublished: pub subjects: R1 subjects: RA0421 subjects: Skripsi divisions: 13211 abstract: Obesitas Merupakan Permasalahan Kesehatan Yang Cukup Besar Terjadi, Pada Anak. Menurut Data Prevalensi, Obesitas Pada Anak Usia 5-12 Tahun Mencapai 18,8% Dengan Presentase Obesitas 8,8% (Riskesdas, 2018). Penderita Obesitas Pada Anak Disarankan Untuk Meningkatkan Asupan Serat. Sumber Serat Pangan Yang Dapat Dimanfaatkan Dalam Produk Makanan Adalah Bekatul Dan Pisang Kepok. Kandungan Serat Dari Bekatul Sebesar 7,0-11,4%. Kandungan Serat Dari Pisang Kepok Sebesar 5,7 G/100 G. Penelitian Dilakukan Dengan Dua Tahap. Tahap Pertama Yaitu Pembuatan Tepung Pisang Kepok Dan Tahap Kedua Yaitu Formulasi Cookies Yang Dikompositkan Dengan Tepung Bekatul Dan Tepung Pisang Kepok. Analisis Yang Dilakukan Adalah Analisis Sensori Yang Meliputi Uji Hedonik Dan Uji Mutu Hedonik Dengan Hasil Skor Terhadap Kesukaan Rasa, Aroma, Dan Tekstur (2,83;2,86;3,13) Dan Terhadap Mutu Rasa, Aroma, Tekstur (2,96;2,50;2,50). Penelitian Ini Menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Komposit Tepung Bekatul Dan Pisang Kepok Terhadap Tepung Terigu Pada Pembuatan Cookies Tinggi Serat, Yaitu F0, (0%), F1 (30%), F2 (40%), F3 (50%) Dengan Perbandingan 1:1. Analisis Kimia Terhadap Cookies Meliputi Pengukuran Kadar Air, Kadar Abu, Karbohidrat, Protein, Lemak, Dan Serat. Analisis Data Menggunakan Uji ANOVA. Bila P Value < 0,05 Dilanjutkan Dengan Duncan’s. Formulasi Terbaik Atau Cookies Terpilih Dengan Nilai Tertinggi Terdapat Pada Formula 2 (40%) Dengan Skor 16,86. Setelah Dianalisis Proksimat, Cookies Tinggi Serat Mempunyai Kandungan Kalori Dan Gizi Dalam 100 Gram Yaitu 476,59 Kkal, Protein 7,47 Gram, Karbohidrat 59,35 Gram, Lemak 23,31 Gram, Dan Serat 7,47 Gram. date: 2019 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka department: Fakultas Ilmu Kesehatan thesis_type: bachelor thesis_name: other referencetext: AACC Report. (2001). The Definition of Dietary Fiber. Report of the Dietary Fiber Definition Committee to the Board of Directors of the American Association of Cereal Chemists. Cereal Foods World. 46(3): 112-126. Agustina, Y. E. 2011. Substitusi Tepung Kacang Merah dalam Pembuatan Sereal yang Kaya akan Serat. Skripsi. Hal.7. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Almatsier, S. (2013). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Cetakan Kesembilan Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal. 230, 233, 236. Amiarso. (2010). Pengaruh Penambahan Daging Ikan Kambing-kambing (Abalistes steilatus) terhadap Mutu Kerupuk Gemblong Khas Kuningan Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor: Bogor. Anggraeni, D. A. dan Endang, L. (2016). Pendugaan Umur Simpan Mie Kering dari Tepung Komposit Terigu, Keladi, dan Ubi jalar. Jurnal Matematika, Saint, dan Teknologi. 17(1): 20-28. Anindita, D. (2016). Pengaruh Jenis Tepung Pisang (Musa paradisiaca) dan Waktu Pemanggangan terhadap Karakteristik Banana Flakes. Skripsi. Bandung: Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan. Astawan, M. (2009). Olahan Sehat dengan Buah. Jakarta: Dian Rakyat. Ayustaningwarno, F. (2014). Teknologi Pangan Teori Praktis dan Aplikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. (2016). Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia nomor 13 Tahun 2016 tentang Pengawasan Klaim pada Label dan Iklan Pangan Olahan. Jakarta: Badan POM RI. ____.(2016). Acuan Label Gizi Pangan Olahan nomor 9 Tahun 2016. Jakarta: Badan POM RI. ____.(2011). Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi pada Label Pangan No. HK.03.1.23.11.11.09605 tahun 2011. Jakata: Badan POM RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI. (2010). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta. Badan Pusat Statistik (BPS). (2009). Statistik Indonesia. Konsumsi Cookies di Indonesia: Jakarta. Badan Standardisasi Nasional. (1992). Mutu dan Cara Uji Biskuit (SNI 01-2973- 1992). Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. ____.(2009). Standar Nasional Indonesia Syarat Mutu Kue Kering (Cookies). SNI 01-2973-1992. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Budimarwanti, C. (2010). Sintesis Senyawa Benzil dari Bahan Awal Vanilin melalui Reaksi Wittig dan Hidrogenasi Katalitik. Yogyakarta: Jurdik Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Centers for Disease Control. (2007). Get Smart: Know When Antibiotics Work : CDC Available from: http://www.cdc.gov/getsmart/anthibiotic-use/antibiotic-resistance-faqs.html. Accesed 11 May 2013. Crowther, P. C. (1979). The Processing of Banana Products for Food Use. London: Tropical Product Iinstitute. Damayanti, E dan Listyorini. (2009). Pemanfaatan Bekatul Rendah Lemak pada Pembuatan Keripik Simulasi. Jurnal Gizi dan Pangan. 1(2): 34-44. Danarti. (2009). Budidaya dan Penanganan Pasca Panen. Jakarta: Penebar Swadaya. Demirel, D dan Turban, M. (2003). Air Drying Behavior of Dwarf Cavendish and Gros Michel Banana Slice. J. Food Eng., 59:1-11. Departemen Kesehatan (1990). Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Jakarta. Fajarningsih, H. (2013). Pengaruh Penggunaan Komposit Tepung Kentang (Solanum tuberosum L.) Terhadap Kualitas Cookies. Semarang: Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Farida, El-Baz. (2009). Impact of Obesity and Body Fat Distribution on Pulmonary Function og Egyptian Children. Egyptian Journal of Bronchology. 3 (1), 49--58. Faridah, Pada, Yulastri, dan Yusuf, L. (2010). Patiseri Jilid I. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Ddasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Fatmawati, W. T. (2012). Pemanfaatan Tepung Sukun Dalam Pembuatan Produk Cookies. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Fauziah, A. (2011). Analisis Potensi dan Gizi Pemanfaatan Bekatul dalam Pembuatan Cookies. Skripsi. Bogor: Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Fellows. (2009). Food Processing Technology. Wood Head Publishing Ltd. New York: Cambridge. Hardinsyah, H dan Napitupulu. (2010). Kecukupan Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat. Departemen Gizi. Jakarta: FKUI. Hastuti, T. (2018). Pemanfaatan Bekatul dan Ampas Kedelai pada Pembuatan Sereal Instan Sumber Serat dan Protein. Skripsi. Ilmu Gizi. Jakarta: Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Hendrikus, N. (2017). Sifat Fisik, Kimia, dan Organoleptik Cookies dengan Penambahan Tepung Pisang Kepok Putih. Seminar Nasional dan Gelar Produk. Malang: Universitas Katolik Widya Karya. Herminingsih, A. (2010). Manfaat Serat. Jurnal Serat dalam Makanan. Jakarta: M. P. diakses 02 Desember 2014. Kementerian Kesehatan RI. (2012). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI. Histifarina, D., Adetiya Rachman, Didit Rahadian, dan Sukmaya. (2012). Teknologi Pengolahan Tepung dari Berbagai Jenis Pisang Menggunakan Cara Pengeringan Matahari dan Mesin Pengering. Agrin Vol. 16. No. 2. Isnawati, N. (2013). Bekatul Limbah Padi yang Sehat Dikonsumsi. http://bbppbinuang.info/news21-bekatul-limbah-padi-yang-sehat-dikonsumsi.html. Diakses pada 25 November 2013: Surakarta. Kartika, B. (2017). Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan dan Gizi. Yogyakarta: UGM PAU Pangan dan Gizi. Kemenkes RI. (2012). Survei Kesehatan Dasar Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kemenkes RI. (2013). Angka Kecukupan Gizi Energi, Protein yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013. Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar. RISKESDAS. Jakarta: Bandung Kemenkes RI. Kemenkes RI. (2017). Data Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ketaren, S. (2009). Peranan Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia. Kusumaningrum, I. (2017). Formulasi Snack Bar Tinggi Kalium dan Tinggi Serat Berbahan Dasar Rumput Laut, Pisang Kepo,, dan Mocaf sebagai Ssnack Alternatif bagi Penderita Hipertensi. Jurnal Publikasi ARGIPA. Jurusan Teknologi Pangan. Fakultas Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka: Jakarta. Koswara, S. (2009). Teknologi Pengolahan Telur (Teori dan Praktek). eBookPangan.com Kusumaningrum A dan Rahayu W.P. (2017). Penambahan Kacang-kacangan dalam Formulasi MPASI Berbahan Dasar Pati Aren. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. Vol XVIII no 2. ISSN 0216-2318. Lestari, A.N., Hartono, Y., dan Purwoko. (2016). Pengaruh Konsentrasi larutan Natrium Metabisulfit (Na2S2O5) dan Lama Perendaman terhadap Karakteristik Tepung Kecambah Kedelai. Jurnal Teknosains Pangan Vol V No. 2. Universitas Sebelas Maret. Mahmud, M. K., Hermana, Zulfianto, A., Apriyantono, R. R., Ngadiarti, I., Hartati, B., et al. (2017). Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Manley D. (2010). Technology of Biscuits, Crackers and Cookies. Third Edition. England: Woodhead Publishing Limited. Marlinawati, M., Yusuf, B., dan Alimuddin, A.. (2015). Pemanfaatan Arang Aktif dari Kulit Durian (Durio zibethinus L.) sebagai Adsorben Ion Logam Cadmium (II). Jurnal Kimia FMIPA Unmul 13 (1): 23-27. Muchtadi, T. R. (2009). Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Mudjajanto E. S dan Yulianti. (2004). Membuat Aneka Roti. Jakarta: Penebar Swadaya. Mukthar. (1982). Biskuit Limbah Tahu. Lomba Karya Ilmiah Inovatif Produktif. Bogor: Departemen Teknologi Hasil Pertanian Fateta IPB. Oktavia, D. A. (2010). Kajian SNI Makanan Ringan Ekstrudat. Jakarta: Pusat Penelitian BSN. Hal. 1-8. Palupi, H. T. (2012). Pengaruh Jenis Pisang dan Bahan Perendam terhadap Karakteristik Tepung Pisang (Musa spp). Jurnal Teknologi Pangan Vol. 4 No. 1. Prabawati, S., Suyanti, dan Setyabudi, D.A. (2009). Teknologi Pascapanen dan Pengolahan Buah Pisang Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian. Bogor: Departemen Badan Litbang Pertanian. Prahasta, A. (2009). Agribisnis Pisang. Bandung: CV Pustaka Grafika. Prosky, L & De Vries, J. W. (1992). Controlling Dietary Fiber in Food Products. New York: Van Nostrand Reinhold. Pratama dan Hendrikus. (2017). Sifat Fisik, Kimia, dan Organoleptik Cookies dengan Penambahan Tepung Pisang Kepok Putih. Jurnal Penelitian. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang. Pratomo, A. (2013). Studi Eksperimen Pembuatan Bolu Kering Substitusi Tepung Pisang Ambon. Program Sarjana Teknologi Jasa dan Produksi Universitas Negeri Semarang. (Skripsi Sarjana Teknik). Priyanto, G. (2015). Model Perubahan Tepung Beras Selama Penyimpanan. Jurusan Teknologi Pertanian. Fakultas Pertanian : Palembang. Universitas Sriwijaya Puspita, F dan Ruth, M. M. (2014). Laporan Praktikum Teknologi Produk Bakery Pembuatan Chocolate Chip_Cookies. http://www.academia.edu/Laporan_Pembuatan_Chocolate_Chip_Cookies_Bakery. Rahmawan, W. S. (2009). Pemanfaatan Potensi Tepung Ubi Jalar (Ipomoea batatas) dan Pati Garut (Maranta arundinaceae L.) sebagai Bahan Substitusi Tepung Terigu dalam Pembuatan Cookies yang diperkaya dengan Isolat Protein Kedelai Untuk Intervensi Gizi. Skripsi. Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga. Bogor: Fakultas Pertanian IPB. Rifki, B., Nurhayati., La. Alio. (2014). Isolasi dan Karakterisasi Alkaloid dari Biji Tumbuhan Sirsak (Annona muricata L). Program Sarjana Pendidikan Kimia Fakultas MIPA UNG, Gorontalo. Santosa. (2010). Pembuatan Roti Tawar Berserat Tinggi dengan Substitusi Tepung Bekatul dan Penambahan Gliserol Monostearat. Skripsi. Jawa Timur: Universitas Pembangunan Nasional. Santoso, A. (2011). Serat Pangan (Dietary Fiber) dan Manfaatnya Bagi Kesehatan. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Unwidha Klaten. Sarastani. (2010). Sifat-Sifat Organoleptik dalam Pengujian Bahan Pangan. Bandung: UGM. Sarbini. (2009). Substitusi Tepung Bekatul Beras Merah terhadap Kadar Protein dan Tingkat Kekerasan Biskuit. Skripsi. Ilmu Gizi. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah. Shinnick, F. L., R, Mathews, dan Ink, S. (1991). Serum Cholesterol Reduction by Oats and Other Fiber Sources. Cereal Foods World 36:815-821. [SNI] Standar Nasional Indonesia. (1995). Syarat Mutu Tepung Pisang (SNI 01-3841-1995). Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Badan Standarisasi Nasional: Jakarta. Sofiah, B. D., dan Achyar, T. S. (2014). Penilaian Indera. Bandung: Jurusan Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran. Speller. (1975). Plant Fibers in Nutrition used for Better Nomenclature. Am J Clin Nutr, 28,675. Suarni. (2009). Prospek Pemanfaatan Tepung Jagung Untuk Kue Kering (Cookies). Jurnal Litbang Pertanian. 28(2), 63--71. Sultan, W. J. (1981). Practical Baking. 3rd ed., revised. The AVI Publishing Company Inc, Westport, Connecticut. Supriyadi, A dan Suyanti, S. (2008). Pisang, Budidaya, Pengolahan, dan Prospek Pasar. Jakarta: Penebar Swadaya. Susiwi. (2014). Handout Penilaian Organoleptik. Bandung: FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Syahraeni, K. (2008). Karakteristik Fisikokimia Pati Aren Asetat. Palu: Universitas Tadulako. Visita, B dan Putri, W. D. (2014). Pengaruh Penambahan Bubuk Mawar Merah (Rosa damascene Mill) dengan Jenis Bahan Pengisi Berbeda pada Cookies. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol. 2 No. 1 p. 39--46. Wahyu. (2009). Pemanfaatan Tepung Sukun dalam Pembuatan Produk Cookies (CHOCO COOKIES, BROWNIE SUKUN DAN FRUIT PUDING BROWNIES). Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta: Yogyakarta. Widowati, S. (2009). Prospek Tepung Sukun Untuk Berbagai Produk Makanan Olahan dalam Upaya Menunjang Diversifikasi Pangan. Bogor: BB Pascapanen. Winarno, F. G. (2014). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Zainal dan Koswara, S. (2010). Teknologi Pengolahan Umbi-Umbian Pengolahan Umbi Garut Tropical Plant Curriculum (TPC) Project. citation: Putri, Icha Meisyarani (2019) Pemanfaatan Tepung Komposit Bekatul (Rice Bran) dan Pisang Kepok (Musa Paradisiaca Forma Typical) Pada Pembuatan Cookies Tinggi Serat. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/16881/1/FIKES_GIZI_1505025071_%20ICHA%20MEISYARANI%20PUTRI.pdf