eprintid: 16878 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 3859 dir: disk0/00/01/68/78 datestamp: 2022-08-29 07:26:42 lastmod: 2022-08-29 07:26:42 status_changed: 2022-08-29 07:26:42 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Rahman, Humaira Difaura title: Hubungan Asupan Protein, Zat Besi, Vitamin C, Vitamin E, dan Status Gizi dengan Kadar Hemoglobin Pasien Thalasemia Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang ispublished: pub subjects: R1 subjects: RA0421 subjects: Skripsi divisions: 13211 abstract: Thalasemia Merupakan Peyakit Genetik Yang Di Turunkan Dari Orang Tua Ke Anak Melalui DNA Yang Menyebabkan Sel Darah Kekurangan Rantai Globin. Pada Anak-Anak Penderita Thalasemia Mengalami Peningkatan Pengeluaran Energi, Mengalami Kekurangan Vitamin Dan Mineral. Hal Tersebut Yang Menyebabkan Pasien Thalasemia Memiliki Resiko Kekurangan Zat Gizi Makro Dan Zat Gizi Mikro Yang Dibutuhkan Oleh Tubuh, Sehingga Berdampak Pada Keadaan Malnutrisi Yang Akan Berakibat Langsung Pada Tumbuh Kembang Penderita Thalasemia. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Hubungan Asupan Protein, Zat Besi, Vitamin C, Vitamin E, Dan Status Gizi Dengan Kadar Hemoglobin Pasien Thalasemia Di RSU Kabupaten Tangerang. Subjek Penelitian Ini Yaitu Pasien Thalasemia Yang Berjumlah 29 Orang. Metode Penelitian Yang Digunakan Adalah Cross Sectional. Pengambilan Sampel Ini Dengan Teknik Quota Sampling Dengan Uji Korelasi Pearson Moment Product. Data Asupan Protein Responden Rata-Rata 96%, Asupan Zat Besi Rata-Rata 72,5%, Asupan Vitamin C Rata-Rata 79,5%, Asupan Vitamin E 51,1%, Status Gizi Rata-Rata -1,59 SD, Dan Kadar Hemoglobin 8,1 G/Dl. Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Asupan Protein Dan Asupan Vitamin E Berhubungan Dengan Kadar Hemoglobin (P<0,05). Sedangkan Asupan Zat Besi, Asupan Vitamin C, Dan Status Gizi Tidak Berhubungan Dengan Kadar Hemoglobin (P>0,05). Berdasarkan Penelitian Ini Maka Saran Yang Diberikan Yaitu Mengadakan Penyuluhan Non Farmakologis Mengenai Pola Makan Gizi Seimbang Yang Sesuai Dengan Anjuran Pedoman Pelayanan Tatalaksana Thalasemia Agar Asupan, Status Gizi Dan Kadar Hemoglobin Tetap Terkendali. date: 2019 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka department: Fakultas Ilmu Kesehatan thesis_type: bachelor thesis_name: other referencetext: Adhisti, Anyndya. (2011). Hubungan status antropometri dan asupan gizi denga kadar Hb dan Ferritin pada remaja putri. Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro. Agus Fitrianto, Moedrik Tamam, Nyoman Suci Widyastiti, (2014). Vitamin E Supplementation improves erythrocyte fragility and Hb Level. Departement Child Health, Universitas Diponegoro. AKG. (2013). Angka Kecukupan Gizi Energi, Protein, Lemak, Mineral, dan Vitamin yang di Anjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Lampiran Peraturan Menteri Kesehtan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013. Allenfina O.Tadete, dkk, Hubungan Antara Asupan Zat Besi, Protein Dan Vitamin C Dengan Kejadian Anemia Pada Anak Sekolah Dasar Di Kelurahan Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan Kota Manado, (Manado: Bidang Minat Administrasi Kebijakan Kesehtan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado). Intan Yusuf Habibie dkk, 2018. Asupan Vitamin C tidak Berhubungan Dengan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri di SMA Negeri 5 Kota Malang. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Almatsier, S. (2005). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Almatsier, S. (2006). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Amirin, T., (2011) Populasi Dan Sampel Penelitian 4: Ukuran Sampel Rumus Slovin, Erlangga, Jakarta. Andarina, D., & Sumarmi, S. (2006). Hubungan Konsumsi preotein hewani dan zat besi dengan kadar hemoglobin pada balita usia 13-36 bulan. The Indonesian Journal of Public Health. Anggororini,D., Fadlyana, E., and Idjradinata, P. (2011). Correlation Between Serum Feritin Level With Delayed Puberty In Thalassemia Major Children. Journal Of The Indonesia Medical Association;60(10). Anggraini, L. (2014). Status Gizi Vegetarian pada Komunitas Vegetarian di Yogyakarta (Kajian pada Lacto-Ovo Vegetarian dan Vegan terhadapstatus imt, Hemoglobin, ferritin, dan Protein. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada. Surabaya. Arikunto, S. (2002). Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arrifin, S. Mayulu, N. dan Rottie, J. (2013). Hubungan Asupan Zat Gizi dengan Kejadian Anemia Pada Sekolah Dasar di Kabupaten Bolaang Ongondow Utara. Ejournal Keperawatan. Arumsari, E. (2008). Faktor Resiko Anemia Pada Remaja Putri Peserta Program Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Gizi Bes (PPAGB) di Kota Bekasi. Asadi-Pooya, A, A., Karimi, M., &Immanieh, M, H,. (2004). Growth Retardation In Children With Beta Thalassemia Major. Haematolgy Auda, R. (2006). Pengaruh berbagai faktor risiko terhadap gangguan tumbuh dan status gizi pada penderita thalassemia mayor. Bandung: Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Universitas Padjadjaran Bakta, I. M, (2003). Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC. Barragan-ibaneza G, Santoyo-sanchezb , Ramos-Penafiela CO.(2016) Iron Deficiency Anemia. Rev Med Hosp Gen Mex ;79 (2):88-97. Batticaca Fransisca, C. (2008). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta : Salemba. Besumi Angreani, Nurhaedar Jafar, Rahayu Indriasari, (2014). Hubungan Asupan Zat Gizi Pembentuk Sel Darah Merah dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa. Universitas Hasanudin Makasar. Besuni, Angreani. (2013). Hubungan Asupan Zat Gizi Pembentukan Sel Darah Merah dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil di Kabupaten Gowa. Skipsi. Universitas Hasanudin Makassar. Caocci, G., Efficace, F., Ciotti, F., Roncarolo, M.G., Vacca, A., Piras, E., et al. (2012). Health related Quality of Life in Middle Eastern children with beta-thalassemia. BMC Blood Disorders, 12, 6. Caterin Borgna-Pignatti,Renzo Galanello ; Thalassemia and Related Disorders : Quantitative Disorders of Haemoglobin Synthesus, in Wintrobe’s Clinical Haematology, Edit Jhon Greer et all,11 ed, vol I,Lipincott Williams and Wilkins, Philadelphia,2004 2007 : 1319-1352. Creswell Jhon.W. (2014). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dahliah, Rasfayanah, Citra Dewi, dan Yusriani. (2018). Hubungan Antara Lama Menstruasi Dengan Kadar Hemoglobin Pada Mahasiswi Fakultas Kedoktern Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2016. Vol 1. No.1. Data Jumlah Pasien Thalassemia (2017) di RSU Kabupaten Tangerang Data Jumlah Pasien Thalassemia (2018) di RSU Kabupaten Tangerang Debora, M.M. Goni, Nova Kapantow, Ricky Sondakh. (2014) Hubungan antara asupan zat besi (Fe) dengan Kadar Hemoglobin (Hb) pada Anak Usia 1-3 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Ranomut Kota Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi. Dewi Pertiwi, Dyah K, dan Ratih P.(2018). Hubungan asupan protein dan status Gizi dengan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri Anemia. STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. Dewi Syarifurnama, (2009). Karakteristik Thalassemia yang di rawat inap di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. Skripsi. USU Respository. Dharma, K.K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: CV. Trans Info Media Diajeng dian rahana ningsih, dkk. (2018). Hubungan Asupan Protein dan Kebiasaan Makan Pagi Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Anak Usia 9-12 Tahun di Tambaklorok Semarang Utara. Departemen Ilmu Gizi,Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro. Dunphy, C. H., (2010). Molecular Pathology of Hematolymphoid Diseases. Springer. 472. Eckman JR. Leg ulcers in sickle cell disease. Hematol Oncol Gin North Am 1996; 10:1333-44. Editor Prof. Dr. Hardiansyah, Ms & I Dewa Nyoman Supariasa, MPS.(2017). Ilmu Gizi : Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Elmatris, Alioes Y, Almurdi F binti AG. (2010). Efek Pemberian Vitamin E Terhadap Penurunan Kadar Malondialdehid (MDA) Hati Mencit Strain Jepang Akobat Paparan Minya Goreng Berulang. Ermaya, Y.S., Hilmanto. D., & Reniarti, L. (2007). Hubungan kadar hemoglobin sebelum transfusi dan zat pengikat besi dengan kecepatan pertumbuhan penderita thalassemia mayor. Erna Kusuma, dkk. (2015). Tingkat Asupan Zat Gizi Dan Status Gizi Penderita Thalassemia Di Kabupaten Banyumas. Jurnal Kesmasindo, Universitas Jenderal Soedirman. Evelyn CP, (2009). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta. Gramedia. Fatchiyah, E.L., Arumingtyas S., Widyarti, & Rahayu, S. (2011). Biologi molecular prinsip dasar analisis. Jakarta: Penerbit Erlangga. Fatimah, (2011). Pola Konsumsi dan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Kabupaten Maros, Sulawesi. Jurnal Kesehatan vol 5, Fakultas Kesehatan Masyarakat , Universitas Hasanudidin. Makasar. Febrianis, S. (2009). Gambaran Tumbuh Kembang pada Anak Dengan Thalasemia. Pekanbaru. Fransisca D.K. (2010). Usia Produktif Kerja Gallagher, P.G. Wiliam. (2006). Hematologi. New York : Mc Graw Hill. Gandy, W., Madden, a., & Holdsworth, m. (2014). Gizi & Dieteik. Jakarta : EGC. Gatot, D., et al. ( 2007). Pendekatan mutakhir kelasi besi pada thalassemia. Sari Pediatri, Vol. 8, No. 4. h. 78-84 Giardini C, Lucarelli C. Bonne. (1999) Marrow transplantation for beta-thalassemia. Hematol Oncol Clin North Am. Gibson, Rosalind S. (1990). Princples of Nutritional Assesment. New York: Oxford University Press, Inc. Groffer SS.,Smith JL,Groff JL. (2009) Advanced Nutrition and Human Metabolism 5th ed. USA : Wadsworth Cengage Learning. Guyton, A.C., & Hall, J.E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Gyuton, Arthur C. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta; EGC. Handayani WP, Novayelinda R, Jumaini, (2015) Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemi Pada Remaja Putri. Hapzah. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Terhadap Kejadian Anemia Remaja Putri Pada Siswi Kelas III di SMAN 1 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar. STIKES Bina Bngasa, Sulawesi Barat. Hariyatmi. (2004). Kemampuan Vitamin E sebagai Antioksidan Terhadap Radikal Bebas pada Lanjut Usia. Jurnal MIPA vol 14 No.1.Surakarta. UMS. Hastari N. (2015). Gambaran Kejadian Anemia Berdasarkan Lama Menstruasi Pesantren An-Nur Kecamatan Mranggen 2;5. Hastono dan Sabri. (2011). Statistik Kesehatan.Jakarta : Rawajali Pers. Halaman 158160. Herdata, N. H, (2008). Thalasemia Mayor. Welcome & Joining Pediatric Hematology Oncology In Indonesia. Hockenberry, M.J & Wilson, D. (2009). Essential of Pediatric Nursing. St. Louis Missoury: Mosby. Ikhmawati, Yulinar, Dwi Sarbini, Susy Dyah P (2013). Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Anemia Dan Kebiasaan Makan Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di Asrama SMA MTA Surakarta. Indanah. (2010). Analisis faktor yang berhubungan dengan “Self Care Behavior” Pada Anak Usia Sekolah Dengan Thalasemia Mayor di RSUPN, Dr. Cipto Mangun Kusumo Jakarta. Indartanti D, Kartini A, (2014). Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri. Universitas Diponegoro. Indra, Komang .(2014). Hubungan Kebiasaan Makan Makanan Cepat Saji (Fast Food), Aktifitas Fisik dan Pengetahuan Gizi dengan Status Gizi pada Mahasiswa FK UNILA Angkatan 2013.Universitas Lampung. Irawan. D. (2009). Mengenal Dini Thalasemia. Yogyakarta : CV Andi offset. Jannah, F. (2006). Efek Suplementasi Besi-Seng dan Vitamin C terhadap kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar yang Anemia di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak, [M,Gizi Tesis] Semarang : Universitas Diponegoro. Jessri, M., Farmer, A.P., Maximova, K.,Willows, N.D. & Bell, R. C. (2013) Predictors of exclusive breasfeeding: observations from the Alberta pregnancy outcomes and nutrition (APrON) study. BMC Prediatrics, 1377-77. Kalsum Ummi, (2014). Kebiasaan Sarapan Pagi Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja di SMA Negri 8 Muaro Jambi. Skripsi. IKM. Universitas Jambi. Kamiensky M., Keogh J. 2006. Vitamins and Minerals.In: Pharmacology Demystified. Mc.GrawHill Companies Inc, USA.p.137-54. Kemenkes RI, (2014). Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Jakarta : Direktorat Bina Gizi. Kemenkes RI. (2011). Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Direktorat Bina Gizi. Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta : Kemenkes RI. Kemenkes RI. (2018). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Thalasemia. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI, (2018). Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat. Kosasi, L., Oezil, Fadil., Yanis, Amel., (2014). Hubungan Aktivitas Fisik terhadap Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa Anggota UKM Pendekar Universitas Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas.2014; 3(2). Malik, S., Syed, S., & Ahmed, N. (2009). Complictions in transfusion-depoendent patients of β-thalassemia major. Mariani, D. (2011). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Anak Thalasemia Beta Mayor Di RSU Kota Tasikmalaya Dan Ciamis. Skripsi : UI Marurul, Aisy., Tumbelaka, Alan R. (2003). Pola penyakit infeksi pada thalasemia. Sari Pediatri. Vol.5 (1) 27—33. Maylina, L. A. (2010). Hubungan Antara Konsumsi Pangan Sumber Protein, Zat Besi ,D An Vitamin C Dengan Kejadian Anemia Siswa Sekolah Dasar.UMI Moorjani, J.D., & Chinthira, L. (2006). Neurotic manifestation in adolecents with thalassemia major . India J Pediatric. Munthe. (2011) Essential Haematology. 3rd ed. Blackwell Science Ltd. Nafiudin AlhaQ, (2015). Hubungan Kadar Hemoglobin terhadap status gizi pelajar di MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura. Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta : Jakarta. Halaman 47-48. Oktokenia, O, Nuryanto (2016) Hubungan Asupan Protein, Zat Besi, Vitamin C, dan Seng dengan Kadar Hemoglobin pada Balita Stunting. Journal of Nutrition College. Universitas Diponegoro. Orkin, S.H., Nathan, D.G., Ginsburg, D., Look, A.T., Fisher. D.E., & Lux, S.E. (2009). Hematology of infancy and childhood (7th ed.). Philadelphia:Saunder Elsevier. Pfeifer WP, Degasperi GR, Almeida MT, Vercesi AE, Costa ff, Saad ST. (2008). Vitamin E supplementations reduces oxidative stress in beta thalassemia intermedia. Faculty of Medical Sciences, Universitas of Campinas, Brazil. Priyantiningsih R.D, (2010). Pengaruh Deferasirox Terhadap Kadar T4 dan TSH pada Penderita β-Thalassemia Mayor dengan Ferritin yang Tinggi. Tessis : FK Undip Semarang Purwatiningtyas, K. D. (2011). Hubungan Asupan Zat Gizi dan Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMAN 2 Semarang. Tesis, Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang. Rahayu, H. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi performa sekolah pada anak dengan thalasemia yang menjalankan tranfusi di RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo. Rosnia, S. Juniar, E. Darwin, K. (2015). Hubungan Kepatuhan Transfusi dan Konsumsi Kelasi Besi terhadap Pertumbuhan Anak dengan Thalasemia,Vol. 2. No.2. Rubin, R. and Strayer, D.S., (2008). Rubin’s Pathology: Clinicopathologic Foundation of Medicine, 5th ed. Lippincott Williams & Wilkins: Philadelphia. Rund D, Rachmilewitz E (2005). β-Thalassemia.New England Journal of Medicine. Rund D, Rachmilewitz E. β-Thalassemia. New England Journal of Medicine. Shamshirsaz AA, Bekheirnia MR, Kamgar M, et all. (2003) Metabolic and endocrinologic complications in beta-thalassemia major: multicenter study in Tehran. BMC Endocr Disord. Shi Z, Hu X, He K, Yuan B, Garg M. Joint association of magnesium and iron intake with anemia among chinese adults. Nutririon. 2008;24 (10):977-984. Sodikin dan Monika Ester (2009). Buku saku perawatan tali pusat. Jakarta : EGC Soedijanto, S.G. (2015). Hubungan antara Asupan Zat besi dan Protein dengan Kejadian Anemia pada Siswi SMP Negeri 10 Manado. Soetjiningsih. (2007). Tumbuh Kembang Anak. Surabaya: Penerbit Buku Kedokteran. Styne D. (2004). Abnormal Growth. In: Hiscock TY, Wagner NT, Parker EA, editors. Pediatric endocrinology. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins Sukrat B. and Sirichotiyakul S. (2006). The prevalence and causes of anemia during pregnancy in Maharaj Nakorn Chiang Mai Hospital. J. Med. Assoc. Thai 89:S142-146. Suyatno, (2009). Survei Konsumsi Sebagai Indikator Status Gizi. Yogyakarta: Universitas Diponegoro. Tadete, A., Maladona,. N. S. H., Basuki, A. (2013). Hubungan antara Aaupan, Zat Besi, Protein dan Vitamin C dengan Kejadian Anemia pada Anak Sekolah Dasar di Kelurahan Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan Kota Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Manado. Tamam. M, (2009). Pekan Cegah Thalasemia. Thalassemia. (D. 3410-3420). Indonesia. Rotari Internasional. Thalasemia International Federation (TIF). (2010). Guidelines for the clinical management of thalasemia. Thavorncharoensap, M., et al. (2010). Factors affecting health related quality of life in thalassaemia.thai children with thalasemia. Journal BMC Disord, 10(1):1-10 . Tienboon P, Sanguansemsri T, Fuchs GJ. (2006). Malnutrition and growth abnormalitis in children with beta thalassemia mayor. K Trop Med Public Health. Villalpando S, Perez-Exposito AB, Shamah-Levy T, Rivera JA. (2006) Distribution of Anemia Assosiated with Micronutrien Deficiencies Other than Iron in a Probabilistik Sample of Mexican Children.Ann Nutr Metab. Waryana. (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama. WHO. (2014). WHA Global Nutrition Targets 2025 : Low Birth Weight Policy Brief. Switzerland. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG). (2013). Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Willows ND, Barbarich BN, Wang LCH, Olstad DL, Clandium MT. Dietary inadequacy is associated with anemia and suboptimal growth among preschool-aged children in Yunan Province, China. Wiwanitkit, V. (2007). Tropical Anemia Nova Science Publisher, Inc.106. Yazdani, B. O., Yaghoubi, N. M., & Giri, E. S. (2011). Faktor affecting the Empowerment of Employees. Europan Journal of Social Sciences, 20 (2), 267-274. Yuliarti, Nurheti. (2008) Food Supplement: Panduan Mengonsumsi Makanan Tambahan Untuk Kesehatan. Yogyakarta : Banyu Media. Zaki, Nur Zuriana, (2012). Karakteristik Pasien Thalassemia Rawat Inap di RSUP H Adam Malik Medan dari tahun 2009-2010. Sumatera. Zimmermann M.B, Fucharoen S, Winichagoon P, Sirankapracha P, Zeder C, Gowachirapant S, Judprasong K, Tanno T, Miller J.L, and Hurrell R.F. (2010). Iron Metabolism in Heterozygotes for Hemoglobin E (HbE), Alpha Thalassemia 1, or B-Thalassemia and in Compound Heterozygotes for HbE/B Thalassemia. American Journal of Clinical Nutrition. Zimmermann M.B, Fuchroen S, Winichagoon P, Sirankapracha P, Zeder C, Gowachirapant S, Judprasong K, Tanno T, Miller J.L and Hurrell R.F. (2010). Iron Metabolism in Heterozygotes for Hemoglobin E (HbE), Alpha Thalasemmia 1, or B-Thalassemia and in Compound Heterozygotes for HbE/B Thalassemia. American Journal of Clinical Nutrition. Zuffo CRK, Osorio MM , Taconeli CA, Schmidt ST, da Silva BHC, Almeida CCB. (2016). Prevalence Risk Factors of Anemia in Children. Joernal de Pediatrics. citation: Rahman, Humaira Difaura (2019) Hubungan Asupan Protein, Zat Besi, Vitamin C, Vitamin E, dan Status Gizi dengan Kadar Hemoglobin Pasien Thalasemia Di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/16878/1/FIKES_GIZI_150502507_HUMAIRA%20DIFAURA%20RAHMAN.pdf