eprintid: 16129 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 3859 dir: disk0/00/01/61/29 datestamp: 2022-08-02 04:48:17 lastmod: 2022-08-02 04:48:17 status_changed: 2022-08-02 04:48:17 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Yusrho, Wildati title: Pengaruh Pemberian Jus Putih Telur Terhadap Peningkatan Kadar Albumin Pada Pasien Tuberculosis dengan Hipoalbuminemia ispublished: pub subjects: Q1 divisions: 13211 abstract: Penyakit menular masih menjadi perhatian dunia, salah satunya Tuberculosis. Tuberculosis adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh basil mycobacterium tuberculosis yang dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui udara pernapasan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pemberian jus putih telur terhadap kadar albumin pasien tuberculosis dengan hipoalbuminemia, tempat dan waktu penelitian dilakukan di puskesmas bambu apus pamulang pada bulan Agustus-September 2019. Metode penelitian ini menggunakan one group pre-test post-test membandingkan hasil data responden sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis data yang digunakan adalah analisis bivariat dengan uji pired t-test. Populasi dan sampel menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 34 resonden. Responden diberikan jus putih telur sebanyak 3 kali dalam sehari @250ml di waktu pagi, siang dan sore selama 7 hari berturut-turut dengan 6.3g protein pada telur, 7.3g protein pada kedelai dan 24g pada buah per sajian. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan yang bermakna antara sebelum dan sesudah diberikan jus putih telur (<0,1). Pemberian jus putih telur secara signifikan dapat meningkatkan kadar albumin pada pasien tuberculosis di Puskesmas Bambu Apus Pamulang. date: 2019 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka department: Fakultas Ilmu Kesehatan thesis_type: bachelor thesis_name: other referencetext: Aisiyah, N, W. 2013. Pengaruh Penyakit Infeksi Terhadap Kadar Albumin Anak Gizi Buruk. Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr.Soetomo, Surabaya. Almatsier, S. 2013. Gizi Seimbang dalam Daur Kehidupan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Amin, Z & Bahar, A. 2006. Tuberkulosis Paru. Dalam: Sudoyo, Aru, et al. ed. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Indonesia, pp, 998-1003 Atmosukarto, K. 2000. Pengaruh Lingkungan Pemukiman terhadap penyebaran Tuberkulosis. Dalam : Ruswanto, Bambang. Analisis Spasial Sebaran Kasus Tuberkulosis Paru Ditinjau Dari Lingkungan Dalam dan Luar Rumah Di Kabupaten Pekalongan. Makasar : Prodi Magister Kesehatan Lingkungan Universitas Diponegoro. Arsin, A. 2012. Gambaran Asupan Zat Gizi Dan Status Gizi Penderita TB Paru Di Kota Makassar. Laporan Akhir Penelitian Epidemiologi Kesehatan Masyarakat. Astri, Nurulia. 2017. Pengaruh Status Gizi Terhadap Konversi Sputum BTA Pada Penderita Tuberkulosis yang telah Menjalani Pengobatan Fase Intensif di Puskesmas Panjang. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Lampung Depkes RI. 2006. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta. Edisi 2 Ernawati, K, dkk. 2017. Hubungan Merokok dengan Kejadian Tuberculosis Paru di Provinsi Sulawesi Utara Berdasarkan Data Riskesdas Tahun 2010. Jurnal Kedokteran Yarsi. Ernawati, K, 2016. Hubungan Status Gizi dengan Tuberculosis Paru di Provinsi Sulawesi Utara Berdasarkan Data Riskesdas Tahun 2010. Fahmi Umar, A. 2011. Dasar-dasar Penyakit Berbasis Lingkungan. Edisi ke-1. Hal 18. 70 Falletehan, Ryan Arvisza. 2014. Hubungan Perilaku Merokok dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Balai Besar Kesehatan ParuMasyarakat (BBKPM) Surakarta. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta Frankel, walen et. al . (2012). How to Design and Evaluate Research in Education. US: MGH Garniasih, D, dkk. 2008. Hubungan Antara Kadar Albumin dan Kalsium Serum pada Sindrom Nefrotik Anak. Handayani, Vynna B. 2009. Gambaran Asupan Zat Gizi Makro dan Status Gizi pada Penderita Tuberkulosis Paru Rawat Inap di RSUD Dr. MOEWARDI Surakarta. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Hariwijaya, M & Sutanto. 2007. Buku Panduan Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit Kronis. Jakarta: EDSA Mahkota, pp, 111-124 Herlina, M, L. 2015. Hubungan Kontak Serumah, Luas Ventilasi, dan Suhu Ruangan Dengan Kejadian Tuberculosis Paru Di Desa Wori. Hiswani. 2009. Tuberkulosisi Merupakan Penyakit Infeksi Yang Masih Menjadi Masalah Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara Huda, N, S, dkk. 2015. Pemberian Ekstra Jus Putih Telur terhadap Kadar Albumin dan Hb pada Penderita Hipoalbuminemia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Vol 12. No 2. Irham, M, A. 2013. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Pengetahuan dan Status Gizi dengan Pengobatan Tuberculosis Paru di Puskesmas Tuminting. Manado: Universitas Sam Ratulangi Indah Marlina, dkk. 2018. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Intiyati, Ani, dkk. 2012. Hubungan Status Gizi dengan Kesembuhan Penderita TB Paru di Poli Paru di Rumah Sakit Daerah Sidoarjo. The Indonesian Journal of Health Science, 3, 1 Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI 71 Kementrian Kesehatan. 2015. Profil Kesehatan Indonesia. Kementerian Kesehatan, RI. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis. Jakarta Kementrian Kesehatan RI. 2010. Telur Sumber Makanan Bergizi. Booklet. Korua, E, dkk. 2014. Hubungan Antara Umur, Jenis Kelamin, Dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian TB Paru Pada Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi. Lahabama, J. 2013. Hubungan Kepadatan Hunian Rumah Terhadap Penularan Tuberculosis Paru di Kota Pontianak Tahun 2010-2011. Skripsi. Lazulfa, Rina WA, dkk. 2016. Tingkat Kecukupan Zat Gizi Makro dan Status Gizi Pasien Tuberkulosis dengan Sputum BTA(+) dan Sputum BTA(-). Surabaya: Universitas Airlangga. Mandal, B. K. Et all. 2006. Penyakit Infeksi. Erlangga Medical Seris. Edisi Keenam. Mataram I Komang Agusjaya, dkk. 2015. Dampak Pemberian Putih Telur Terhadap Peningkatan Kadar Albumin Penderita Hipoalbumin di BRSU Tabanan Provinsi Bali. Jurnal Skala Husada Volume 12 No 2. Muaz Fariz. 2014. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Tuberculosis Basil Tahan Asam Positif di Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang Kota Serang Tahun 2014. Skripsi Mungil, Nurul. 2012. Manfaat Putih Telur. Artikel. nurulmungil.com/manfaatputih- telur Nasution, S, D. 2015. Malnutrisi dan Anemia Pada Penderita Tuberculosis Paru. Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung. Naga, S, S. 2012. Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Jogjakarta: Diva Press. Nurkamalasari, dkk. 2013. Hubungan Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru Dengan Hasil Pemeriksaan Dahak Di Kabupaten Ogan Ilir. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, Volume 3 - Nomor 2, Juli 2016 72 Nugroho Alit. Y. 2016. Perbedaan Efektifitas Terapi Albumin Ekstrak Ikan Gabus Murni Dibanding Human Albumin 20% Terhadap Kadar Albumin Dan pH Darah Pada Pasien Hipoalbumibemia Puspita Elsa, dkk. 2016. Gambaran Status Gizi pada Pasien Tuberculosis Paru (TB Paru) yang Menjalani Rawat Jalan Di RSUD Arifin Achmad Pekan Baru. JOM FK Vol 3. No 2 Putu,I. 2009. Manfaat Buah Pisang. Jurnlputu.blogspot.com/2009/08/manfaatbuah- pisang.html Pratomo, I, dkk. 2012. Malnutrisi Dan Tuberculosis. Jurnal Indonesia Medic Association. Agus, Prastowo dkk. 2016. Efektifitas Pemberian Ekstra Putih Telur Terhadap Peningkatan Kadar Albumin dan IL-6 pada Pasien Tuberkulosis dengan Hipoalbumin. Jurnal Kesehatan. Vol 1. No 1. Rasjid Rasmin. 1985. Pedoman Penataan Diagnostik dan Terapi Tuberculosis Paru. Penerbit: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Rusnoto. 2007. Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian TB Paru pada Usia Dewasa. Surabaya, Undip. Samsiatul Nurul Huda, Trisiswati. 2015. Pemberian Ekstra Jus Putih Telur Terhadap Kadar Albumin dan Hb pada Penderita Albuminemia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Vol 12 No 2. Selleca, Caesaria Sarah. 2012. Hubungan Status Ekonomi dan Tingkat Pengetahuan TB dengan Keterlambatan Pasien Dalam Diagnosis Kasus TB Paru. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Simbolan, H, T. 2016. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Albumin pada Pasien Tuberculosis Paru. Jurnal e-Clinic. Vol 4. No 2 Supriasa, I. 2001. Penilaian Status Gizi. Taufiq, A, R. 2009. Status Albumin. S09023fk-Status Albumin-Literatur.pdf – lib@ui Werdhani, R. 2010. Patofiologi, Diagnosis, dan Klasifikasi Tuberculosis. Dapertemen Ilmu Kedokteran Komunitas, FKUI. 73 Wisnugroho, Catur Yunasto. 2014. Hubungan Asupan Makronutrien dan Mikronutrien dengan Status Gizi pada Penderita TB Paru di BBKPM (Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat) Surakarta. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Purwakarta World Healt Organization. 2018. Global Tuberculosis Report. https://nilaigizi.com/gizi/detailproduk/690/nilai-kandungan-gizi-pisangkeopk,- segar https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/gula-batu-atau-guka-pasir citation: Yusrho, Wildati (2019) Pengaruh Pemberian Jus Putih Telur Terhadap Peningkatan Kadar Albumin Pada Pasien Tuberculosis dengan Hipoalbuminemia. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/16129/1/FIKES_GIZI_1505025163_WILDATI%20YUSRHO.pdf