%D 2019 %T Pengaruh Ketidakamanan Kerja dan Stres Kerja terhadap Turnover Intention Karyawan pada PT. Wahana Insani %I Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA %X Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara ketidakamanan kerja dan stres kerja terhadap turnover intention. Kualitas terbaik Sumber Daya Manusia salah satunya dapat dibuktikan dengan rendahnya tingkat turnover intention yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan. Namun diketahui terdapat permasalahan yaitu cukup tingginya tingkat turnover intention karyawan yang disebabkan oleh rasa tertekan atau desakan masalah waktu, beban kerja yang berlebihan, ketidakjelasan pada posisi kerja. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Ketidakamanan Kerja dan Stres Kerja sebagai variabel independen dan variabel turnover intention sebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data berupa penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada pegawai PT. Wahana Insani dan diukur menggunakan skala likert. Variabel yang diteliti adalah ketidakamanan kerja, stres kerja sebagai variabel independen dan turnover intention sebagai variabel dependen. Sampel yang diambil sebanyak 85 responden dengan teknik pengambilan non probability sampling. Teknik pengolahan dengan menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 22. Teknik pengelolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif, regresi linier berganda, uji asumsi klasik, analisis koefisien korelasi parsial,analisis koefisien determinasi, dan uji hipotesis. Hasil Analisis Statistik Deskriptif yaitu Variabel Ketidakamanan Kerja (X1) memiliki jawaban responden rata-rata (mean) sebesar 39,32 dengan standard deviasi sebesar 4,462. Variabel Stres Kerja (X2) memiliki jawaban responden rata-rata (mean) sebesar 39,35 dengan standart deviasi sebesar 5,193. Variabel Turnover Intention (Y) memiliki jawaban responden rata-rata (mean) sebesar 39,02 dengan standart deviasi sebesar 4,763. Hasil model regresi linier berganda yang diperoleh yaitu Ŷ = 0,096+ 0,234 X1+ 0,733X2. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas, tidak terjadi autokolerasi. Nilai koefisien korelasi variabel parsial variabel Ketidakamanan Kerja (X1) Dan Turnover Intention (Y) sebesar 0,474 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat diinterprestasikan bahwa secara parsial terdapat hubungan positif, sangat kuat dan signifikan. Nilai koefisien korelasi parsial variabel Stres Kerja (X2) Dan Turnover Intention (Y) sebesar 0,891 dengan tingkat signifikansisebesar 0,000 < 0,05, maka dapat diinterprestasikan bahwa secara parsial terdapat hubungan positif, kuat dan signifikan. Nilai adjusted R2 pada penelitian memperoleh persentase sebesar 88,9% yang menunjukan bahwa kontribusi pengaruh ketidakamanan kerja dan stres kerja bersama-sama dapat mempengaruhi turnover intention. Sedangkan sisanya 11,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Hasil uji Statistik t variabel Ketidakamanan Kerja (X1) menunjukkan thitung (4,878) > nilai ttabel (1,663), dan nilai signifikan (0.000) < nilai α (0.05). Maka Ketidakamanan Kerja secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Turnover Intention. Selanjutnya variabel Stres Kerja (X2) menunjukkan thitung (17,757) > nilai ttabel (1,663), dan nilai signifikan (0.000) < nilai α (0.05). Maka Stres kerja secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Turnover Intention. Hasil uji F menunjukkan Fhitung sebesar 328,169, sedangkan derajat kebebasan (df) pembilang 2 dan penyebut 83 diperoleh nilai Ftabel sebesar 3.11. Hasil nilai Fhitung > Ftabel (328,169 > 3.11), sehingga dapat diinterprestasikan bahwa Ketidakamanan Kerja (X1) dan Stres Kerja (X2) secara simultan terdapat pengaruh signifikan terhadap Turnover Intention (Y). %A Dewi Marsilla %L repository16103