eprintid: 16022 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 3859 dir: disk0/00/01/60/22 datestamp: 2022-08-01 04:00:40 lastmod: 2022-08-01 04:00:40 status_changed: 2022-08-01 04:00:40 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Rahmah, Nurunbaity title: Pembuatan Muffin Tepung Jantung Pisang Komposit Tepung Ampas Kelapa Sebagai Selingan Tinggi Serat Untuk Wanita Obesitas Usia 19-29 Tahun ispublished: pub subjects: RA0421 divisions: 13201 abstract: Prevalensi obesitas pada wanita di Indonesia terus mengalami peningkatan. Peningkatan obesitas dapat disebabkan karena tingginya konsumsi makanan manis dan rendah asupan serat. Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan tepung jantung pisang dan tepung ampas kelapa. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Oktober di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA dan SIG laboratory Bogor. Penelitian dilakukan dengan dua tahap. Tahap penelitian pendahuluan berupa pembuatan tepung dan analisis zat gizi pada tepung; dan tahap penelitian utama berupa penentuan formulasi, pembuatan muffin, uji organoleptik dan analisis zat gizi pada muffin terpilih. Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini akan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan formulasi F0 0%, F1 30%, F2 40% dan F3 50%. Penentuan muffin jantung pisang dan ampas kelapa terbaik menggunakan uji hedonik dengan panelis semi-terlatih sebanyak 30 orang. Analisis data menggunakan uji ANOVA, bila hasil p-value <0,05 maka dilanjutkan dengan menggunakan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung jantung pisang dan tepung ampas kelapa terbaik adalah F1 30%. Hasil uji sidik ragam menunjukkan bahwa penambahan tepung jantung pisang dan tepung ampas kelapa dapat memberikan pengaruh nyata terhadap parameter mutu (rasa, tekstur, warna dan aroma) dan penilaian tingkat kesukaan (hedonik). Formula terbaik adalah muffin dengan F1 30% tepung jantung pisang dan tepung ampas kelapa yang memiliki kandungan energi 165 kkal, protein 4 gram, lemak 6 gram, karbohidrat 25 gram dan serat pangan 6 gram per takaran saji (1 cup=50 gram). Analisis biaya muffin tepung jantung pisang dan ampas kelapa per takaran saji seharga Rp. 6.000. date: 2018 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka department: Fakultas Ilmu Kesehatan thesis_type: bachelor thesis_name: other referencetext: Adi, AC. (Ed) Hardinsyah. 2016. ILMU GIZI Teori & Aplikasi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Aftasari, F. 2003. Sifat Fisikokimia Dan Organoleptik Sponge Cake Yang Ditambah Tepung Bekatul Rendah Lemak. Fakultas Pertanian. IPB Almatsier, S. 2013. PRINSIP DASAR ILMU GIZI. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Angelia, IO. 2016. Analisis Kadar Lemak Pada Tepung Ampas Kelapa. JTech 2016, 4 (1) hal 19-23. Aprilia, P. 2015. Pengaruh Subtitusi Tepung Jantung Pisang Terhadap Kualitas Chiffon Cake. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Ardianto, Jamaluddin dan Mohammad Wijaya. 2017. Perubahan Kadar Air Ubi Kayu Selama Pengeringan Menggunakan Pengering Cabinet. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol 3 (2017): S112-S116. Ariantya, FS. 2016. Kualitas Cookies Dengan Kombinasi Tepung Terigu, Pati Batang Aren (Arenga Pinnata) dan Tepung Jantung Pisang (Musa Paradisiaca). Fakultas Teknobiologi. Universitas Atmajaya Yogyakarta. Asrawaty, 2015. Karakteristik Tepung Kelapa Limbah Usaha Pemarutan Dan Pemerasan Santan Di Pasar Inpres Manonda. Jurnal KIAT Universitas Alkhairaat 7 (1), hal 71-77. ISSN: 0216-7530. Bhaskar JJ, dkk. 2012. Banana (Musa Sp. Var. Elakki Bale) Flower And Pseudostem: Dietary Fiber And Associated Antioxidant Capacity. Journal Of Agricultural And Food Chemistry 60 (1), 427-432. BPOM. 2016. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2016 Tentang Pengawasan Klaim Pada Label Dan Iklan Pangan Olahan. Dhingra, D. Michael, M dan Rajput, H. 2012. Dietary Fibre In Foods: A Review. J Food Sci Technol (May–June 2012) 49(3):255–266 Diana, R. Yuliana, I. Yasmin, G. dan Hardinsyah. 2013. Faktor Risiko Kegemukan Pada Wanita Dewasa Indonesia. Jurnal Pangan dan Gizi, 8 (1), hal 1-8. ISSN: 1978-1059. Farizaldi, 2016. Evaluasi Kandungan Nutrisi Ampas Kelapa Terfermentasi Dengan Ragi Lokal Dan Lama Fermentasi Yang Berbeda. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains, 18 (1), hal 49-55. ISSN: 0852-8349. Fauzan, M. dan Rustanti, N. 2013. Pengaruh Substitusi Tepung Ampas Kelapa Terhadap Kandungan Zat Gizi, Serat dan Volume Pengembangan Roti. Journal Of Nutrition College, Vol 2 (4), hal 630-637. Fitriyanti, S. (Ed) Soegih, R. 2009. Obesitas Permasalahan Dan Terapi Praktis. CV Sugeng Seto. Jakarta. Hanani, NS. 2015. Eksperimen Pembuatan Muffin Bahan Dasar Tepung Terigu Substitusi Tepung Ganyong. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Husna, NL. 2013. Hubungan Antara Body Image dengan Perilaku Diet (Penelitian Pada Wanita Di Sanggar Senam Rita Pati). Development and Clinical Psychology 2 (2), hal 44-49. Iriyanti, Y. Substitusi Tepung Ubi Ungu dalam Pembuatan Roti Manis, Donat dan Cake Bread. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Yogyakarta. KEMENKES RI. 2014. ANGKA KCUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA. Jakarta. Kusnandar. 2010. Mengenal Serat Pangan. Departemen Ilmu Teknologi Pangan- IPB. Naim, IE. 2016. Kajian Substitusi Tepung Terigu dan Tepung Ubi Jalar Ungu Berkadar Pati Resisten Tinggi Terhadap Kualitas Muffin. Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Nilasari, OW. Susanto, WH dan Malingan, JM. 2017. Pengaruh Suhu dan Lama Pemasakan Terhadap Karakteristik Lempok Labu Kuning (Waluh). Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 5 No.3 hal 15-26. Ningrum, MRB. 2012. Pengembangan Produk Cake Dengan Subtitusi Tepung Kacang Merah. Fakultas Teknik. Unversitas Negeri Yogyakarta. Novitasari, A, dkk. 2013. Inovasi Dari Jantung Pisang (Musa spp.). Jurnal KesMaDaSka, hal 96-99. Ole, MBB. 2013 Penggunaan Mikroorganisme Bonggol Pisang (Musa Paradisiaca) Sebagai Dekomposer Sampah Organik. Fakultas Teknobiologi. Universitas Atmaj Orfila, C, Chu, J and Burley, V (2014) Analysis Of Dietary Fibre Of Boiled And Canned Legumes Commonly Consumed In The United Kingdom. Journal Of Food Composition And Analysis, 36 (1-2). 111 - 116 (6). ISSN 1096-0481. Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2009. TABEL KOMPOSISI PANGAN INDONESIA. Media Komputindo. Jakarta. Putri, MF. 2010. Tepung Ampas Kelapa Pada Umur Panen 11-12 Bulan Sebagai Bahan Pangan Sumber Kesehatan. Jurnal Kompetensi Teknik Vol.1, No.2, Hal 97-105. Putri, MF. 2014. Kandungan Gizi Dan Sifat Fisik Tepung Ampas Kelapa sebagai Bahan Pangan Sumber Serat. Jurnal TEKNOBUGA Vol 1, No.1, hal 32-47. Rahayuningtiyas, F. 2012. Hubungan Antara Asupan Serat Dan Faktor Lainnya Dengan Status Gizi Lebih Pada Siswa Smpn 115 Jakarta Selatan Tahun 2012. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Indonesia. Riansyah, A. Supriadi, A. dan Nopianti, R. 2013. Pengaruh Perbedaan Suhu dan Waktu Pengeringan Terhadap Karakteristik Ikan Asin Sepat Siam (Trichogaster Pectoralis) Dengan Menggunakan Oven. Jurnal Fishtech Vol II, No. 1, hal 53-68. RISKESDAS. 2013. Hasil Riset Kesehata Dasar. Santoso, A. 2011. Serat Pangan (Dietary Fiber) dan Manfaatnya Bagi Kesehatan. Magistra No. 75, hal 35-40. ISSN 0215-9511. Setiawati, A. Rahimsyah dan Ulyarti. 2015. Kajian Pembuatan Brownies Kaya Serat Dari Tepung Ampas Kelapa. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. Vol 17, No.1, hal 84-89. Setyaningsih, D., Apriyantono, A dan Sari MP. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Argo. IPB Press. Bogor. Setyanti, F. 2015. Kualitas Muffin Dengan Kombinasi Tepung Sorgum (Sorghum Bicolor) Dan Tepung Terigu (Triticum Aestivum). Fakultas Teknobiologi. Universitas Atmajaya Yogyakarta. Shanti, KM., dkk. 2017. Asupan Serat Dan IMT Wanita Usia Subur Suku Madura Di Kota Malang. Indonesian Journal of Human Nutrition, Volume 4 No 1, hal 1-11. Soewitomo, S. 2011. 30 Menu Untuk 1 Bulan 210 Resep Untuk Sarapan Pagi, Makan Siang, Makan Malam dan Selingan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Standar Nasional Indonesia. 1992. Cara Uji Makanan dan Minuman. Sudirman dan Ninsix, R. 2015. Pengaruh Penambahan Tepung Ampas Kelapa Dengan Tepung Tapioka Terhadap Cookies. Jurnal Teknologi Pertanian Vol.4 No.2, Hal 30-41. Susilowati, E. 2010. Kajian Aktivitas Antioksidan, Serat Pangan Dan Kadar Amilosa Pada Nasi Yang Disubstitusi Dengan Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) Sebagai Bahan Makanan Pokok. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tambunan, BA. Julianti, E., dan Suhaidi, I. 2015. Pembuatan Cake Tanpa Gluten dan Telur dari Tepung Komposit Beras Ketan, Ubi Kayu, Pati Kentang dan Kedelai dengan Penambahan Hidrokoloid. J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.3 No.4, hal 471-481. Tensiska, 2008. Serat makanan. Universitas Padjadjaran. Wargahadibrata, AF. (Ed) Soegih, R. 2009. Obesitas Permasalahan Dan Terapi Praktis. CV Sugeng Seto. Jakarta. Wiardani, NK. (Ed) Hardinsyah. 2016. ILMU GIZI Teori & Aplikasi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Yulvianti, M., Ernayati, W., Tarsono dan M.Alfian, R. 2015. Pemanfaatan Ampas Kelapa Sebagai Bahan Baku Tepung Kelapa Tinggi Serat Dengan Metode Freeze Drying. Jurnal Integrasi Proses, Vol.5 No.2, Hal 101-107. citation: Rahmah, Nurunbaity (2018) Pembuatan Muffin Tepung Jantung Pisang Komposit Tepung Ampas Kelapa Sebagai Selingan Tinggi Serat Untuk Wanita Obesitas Usia 19-29 Tahun. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/16022/1/FIKES_KESMAS_1405025084_NURUNBAITY%20RAHMAH.pdf