%0 Book Section %A Gunawan, Rudy %A Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UHAMKA, %B Prosiding Lembaga Penelitian dan Pengembangan UHAMKA %C Jakarta %D 2012 %E Syaiful Rochim, Rochim %F repository:16 %I Lemlit UHAMKA %T PENGARUH PENDIDIKAN SEJARAH TERHADAP SIKAP NASIONALISME (Penelitian pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah UHAMKA) %U http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/16/ %X Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin menurunnya sikap nasionalisme dikalangan mahasiswa. Pada saat ini nasionalisme seakan-akan tenggelam, kini nasionalisme menghadapi tantangan besar dari pusaran peradaban baru bernama globalisasi. Nasionalisme sebagai kemampuan dasar (basic drive) serta daya juang (elan vital) dari sebuah bangsa bernama Indonesia sedang diuji fleksibilitasnya dalam arti kemampuan untuk berubah sehingga selalu akurat dalam menjawab tantangan jaman. Fleksibilitas tidaklah mengurangi jiwa nasionalisme, justu sebaliknya menunjukkan begitu dalamnya nasionalisme mengakar sehingga dalam waktu bersamaan tetap hidup dan terus-menerus bermetamorfosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara nyata tentang pengaruh pendidikan sejarah terhadap sikap nasionalisme pada mahasiswa program studi pendidikan sejarah FKIP UHAMKA Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif serta dianalisis juga dengan kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pendidikan sejarah mempunyai berpengaruh terhadap sikap nasionalisme dengan hasil harga koefisien R sebesar 0.720 dengan taraf signifikansi 0.000< 0.05, sehingga memperoleh kesimpulan bahwa pengujian menolak H 0 dan menerima H 1 , yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan dan positif dari variabel independen pendidikan sejarah terhadap sikap nasionalisme mahasiswa. Hal ini berarti 72% variasi pada sikap nasionalisme dapat dijelaskan dan dipengaruhi oleh variabel pendidikan sejarah, sedangkan sisanya sebesar 18% dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dijelaskan dalam faktor ini. Hal ini menunjukkan besarnya peran pendidikan sejarah terhadap pembentukkan sikap nasionalisme di kalangan mahasiswa. Implikasi hasil penelitian mengisyaratkan bahwa sikap nasionalisme mahasiswa dapat tumbuh dan berkembang apabila pendidikan sejarah yang diberikan kepada mahasiswa dapat menarik dan tidak membosankan. Peran penting dosen sebagai pemegang kebijakan dalam menentukan pembelajaran di kelas tidak dapat diabaikan, karena itu dosen mutlak memiliki wawasan yang luas dan mengetahui berbagai metode dalam pendidikan sejarah sehingga dapat meningkatkan aktifitas dan kreatifitas mahasiswa dalam mengatasi kesulitankesulitan mahasiswa dalam pembelajaran sejarah.