eprintid: 15857 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 3859 dir: disk0/00/01/58/57 datestamp: 2022-07-18 07:55:47 lastmod: 2022-07-18 07:55:47 status_changed: 2022-07-18 07:55:47 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Prasetyo, Jati Achmad title: Perbedaan Mutu Minyak pada Berbagai Tukang Makanan Dilihat dari Bilangan Angka Asam di Daerah Bojonggede, Bogor ispublished: pub subjects: R subjects: RA0421 subjects: Skripsi divisions: 13211 abstract: Bilangan Asam Adalah Salah Satu Dari Metode Dan Teknik Melihat Mutu Minyak. Seperti Yang Telah Diketahui Bahwa Minyak Merupakan Senyawa Yang Terdiri Dari Asam Lemak Dan Gliserol. Bilangan Asam Dapat Menyatakan Derajat Kerusakan Minyak Atau Lemak. Semakin Tinggi Bilangan Asamnya Maka Semakin Tinggi Derajat Kerusakannya Dan Semakin Rendah Pula Kualitas Minyak Tersebut. Penentuan Bilangan Asam Dalam Sampel Penelitian Ini Menggunakan Metode Titrasi. Dalam Penelitian Ini, Metodologi Yang Digunakan Adalah Dengan Metode Eksperimental. Penentuan Sample Penelitian Menggunakan Teknik RAL (Rancang Acak Lengkap).Analisis Data Penelitian Menggunakan Uji ANOVA. Penelitian Ini Menunjukkan Bahwa Tidak Terdapat Perbedaan Rata-Rata Jika Dilihat Menggunakan Uji Statistik, Tidak Terdapatnya Perbedaan Dari Angka Asam Di Setiap Pedagang Dapat Dilihat Dari Beberapa Faktor Yaitu: Penggunaan Bahan Makanan, Suhu, Serta Frekuensi Penggunaan Minyak Dan Pengimpanannya. Minyak Pedagang Pecel Lele/Ayam 0,58, Minyak Pedagang Gorengan 0,37, Minyak Pedagang Fried Chicken 0,43, Minyak Pedagang Warteg 0,46, Dan Minyak Pedagang Molen 0,37, Minyak-Minyak Tersebut Berada Di Atas Standar SNI 3741-2013 Yaitu 0,3 Sehingga Minyak-Minyak Tersebut Merupakan Minyak Yang Sudah Rusak Mutunya. date: 2018 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka department: Fakultas Ilmu Kesehatan thesis_type: bachelor thesis_name: other referencetext: [SNI] Standar Nasional Indonesia. 2013. Minyak Goreng SNI 3741:2013. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. Abdulkarim SM, Long K, Lai OM, Muhammad SKS, Ghazali HM. 2007. Frying quality and stability of high-oleic Moringa oleifera seed oil in comparison with other vegetable oils. Food Chemistry 105:1382–1389. Aladedunye FA, Przybylski R. 2009. Degradation and Nutritional Quality Changes of Oil During Frying. J Am Oil Chem Soc (2009) 86:149–156 Aminah, S dan Isworo, Teguh. 2010. Praktek Penggorengan Dan Mutu Minyak Goreng Sisa Pada Rumah Tangga Di Rt V Rw III Kedungmundu Tembalang Semarang. Prosiding Seminar Nasional. Semarang : UNIMUS . Augustin MA, Berry SK, 1983, Efficacy of the Antioxidants BHA and BHT in Palm Olein During Heating and Frying. J. Am. Oil Chem. Soc. 60:1520–1522. BPOM. 2015. Pedoman Cara Menggoreng Pangan Yang Baik Untuk Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM. Jakarta : Direktorat Srandardisasi Produksi Pangan. Chen Y, Yang Y, Nie S, Xi Yang, Wang Y, Yang M, Li C, Xie M. 2014. The analysis of trans fatty acid profiles in deep frying palm oil and chicken fillets with an improved gas chromatography method. Food Control 44, 191e197 Fan HY, Sharifudin MS, Hasmadi M, Chew HM. 2013. Frying stability of rice bran oil and palm olein. International Food Research Journal 20(1): 403-407 Felix A, Aladedunye, Przybylski R. 2009. Degradation and Nutritional Quality Changes of Oil During Frying. J Am Oil Chem Soc 86:149–156 Fennema OR (ed). 1996. Food Chemistry 3rd ed. New York USA: Marcel Dekker, Inc Hara E, Ogawa Y, Totani Y. 2006. Evaluation of heatdeteriorated oils (Part I): TLC-FID method for determining polar compounds content. Journal of Oleo Science, 55, 167–172. Ibnu, dkk. 2015. Kualitas Minyak Goreng dan Produk Gorengan Selama Penggorengan di Rumah Tangga Indonesia. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB. Bogor. Volume 4, no 2. Martianto D, Sumedi E, Soekatri M, Herawati T. 2007. Marketing and Distribution Survey of Cooking Oil at Makassar City. Koalisi Fortifikasi Indonesia Mastuti, Rini. 2010. Pengaruh Suhu dan waktu Lama Menggoreng Terhadap Kualitas Fisik dan Kimia Daging Kambing Restrukturisasi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak. Universitas Samudra Langsa : Vol.3. No 2 Mozaffarian D, Katan MB, Ascherio A, Stampfer MJ, Willett WC. 2006. Trans fatty acids and cardiovascular disease. N Engl J Med 2006;354:1601-13 Mozaffarian D, Pischon T, Hankinson SE. 2004. Dietary intake of trans fatty acids and systemic inflammation in women. Am J Clin Nutr 79:60612. Noriko, Nita, dkk. 2012. Analisis Penggunaan dan Syarata Mutu Minyak Goreng Pada Penjaja Makanan Di Food Court UAI. Jurnal. UAI. Jakarta : Vol.1, No.3. Normand L, Eskin NAM, Przybylski R. 2001. Effect of tocopherols on the frying stability of regular and modified canola oils. Journal of the American Oil Chemists’ Society, 78, 369e373. Sartika, Ratu. 2009. Pengaruh Suhu Dan Lama Proses Menggoreng (Deep Frying) Terhadap Pembentukan Asam Lemak Trans. Jurnal Makara Sains. UI. Depok : Vol.13, No.1. Suroso, Asri . 2013. Kualitas Minyak Goreng Habis pakai Ditinjau dari Bilangan Peroksida, Bilangan Asam, dan Kadar Air. Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar kesehatan, Kemenkes RI. Suroso, Asri. 2013. Kualitas Minyak Goreng Habis Pakai Ditinjau Dari Bilangan Peroksida, Bilangan Asam dan Kadar Air. Jurnal. Kemenkes RI. Zahra, S.L, dkk. 2013. Pengaruh Penggunaan Minyak Goreng Berulang Terhadap Perubahan Nilai Gizi Dan Mutu Hedonik Pada Ayam Goreng. Animal Agriculture Journal. Undip Semarang : Vol.2 No.1. citation: Prasetyo, Jati Achmad (2018) Perbedaan Mutu Minyak pada Berbagai Tukang Makanan Dilihat dari Bilangan Angka Asam di Daerah Bojonggede, Bogor. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/15857/1/FIKES_GIZI_%201405025060_%20JATI%20ACHMAD%20PRASETYO.pdf