@phdthesis{repository15791, year = {2021}, title = {Hubungan Pengkondisian Kasih Sayang Bersyarat Orang Tua Dengan Resiliensi Pada Remaja}, school = {Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA}, url = {http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/15791/}, author = {Huwaidah, Itsnaini Masyhuroh}, abstract = {Remaja akan dapat mengatasi tekanan dan kesulitan yang terjadi dalam kehidupan sehari-harinya dalam masa perkembangannya dengan baik jika anak memiliki kemampuan resiliensi atau ketahanan yang baik. Penelitian ini berfokus kepada fase anak usia remaja, di mana fase peralihan atau transisi dari masa anak-anak menuju dewasa dengan adanya interaksi antara faktor-faktor biologis, genetik, lingkungan dan sosial biasa disebut dengan fase remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan negative antara kedua variabel, yaitu pengkondisian kasih sayang bersyarat orang tua dan resiliensi pada remaja. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 263 mahasiswa aktif yang terdiri dari 193 perempuan dan 70 laki-laki. Non probabilitas sampling merupakan teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini. Skala yang digunakan untuk mengukur pengkondisian kasih sayang bersyarat orang tua adalah Parental Conditional Positive Regard Scale (PCPRS; Assor, et al. 2012). Sedangkan skala yang digunakan untuk mengukur Resiliensi adalah Adolescent Resilience Scale (ARS; Oshio, et al. 2002). Teknik analisa data menggunakan hipotesis uji korelasi pearson product moment melalui program aplikasi SPSS 26.0 for windows. Berdasarkan hasil statistik yang dilakukan antara PCPR dan Resiliensi ini memiliki nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,452; p = 0,003 (p{\ensuremath{<}}0,05). Hal ini memiliki arti bahwa PCPR dengan Resiliensi memiliki korelasi negative yang signifikan. Dengan demikian penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negative yang signifikan antara pengkondisian kasih sayang bersyarat orang tua dengan resiliensi pada remaja. Sesuai dengan implikasinya bahwa semakin tinggi anak mendapatkan PCPR maka akan semakin rendah tingkat resiliensinya.} }