eprintid: 15784 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3859 dir: disk0/00/01/57/84 datestamp: 2022-07-13 07:31:03 lastmod: 2022-07-13 07:31:03 status_changed: 2022-07-13 07:31:03 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Mulyasari, Lisa title: Fakto-Faktor yang Memengaruhi Status Gizi Anak Penyandang Autis, ADHD dan Down Syndrome Usia 5-18 Tahun di Rumah Autis Jakarta ispublished: pub subjects: R subjects: Skripsi divisions: 13211 abstract: Autis adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan kadang-kadang telah dapat dideteksi sejak bayi berusia 6 bulan. ADHD adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak tidak lazim dan cenderung berlebihan, sedangkan Down Syndrome merupakan kondisi kelainan genetik yang terjadi pada masa pertumbuhan janin pada kromosom 21/trisomi 21 dengan gejala yang sangat bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang memengaruhi status gizi anak penyandang Autis, ADHD & Down Sydrome. Penelitian dengan design cross sectional ini dengan jumlah sampel 30 orang. Pengambilan data tentang berat badan anak, tinggi badan anak, asupan konsumsi energi, karbohidra, protein,dan lemak, pendapatan orang tua, pendidikan orang tua, aktivitas fisik anak dan pengetahuan orang tua tentang diet makan anak. Dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam. Analisis data dilakukan dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara pendidikan, pendapatan, aktivitas fisik, konsumsi karbohidrat, protein, lemak dan ada hubungan antara konsumsi energi dan pengetahuan ibu dengan status gizi. date: 2019 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka department: Fakultas Ilmu Kesahatan thesis_type: bachelor thesis_name: other referencetext: Aeberli, Isabelle., et al (2006). Dietary Intake of fat and Antioxidant Vitamins are predictors of Subclinical Inflamation in Overweight Swiss Children. AM J Clin Nutr: 84:748-55. AKG. (2013). Angka Kecukupan Gizi Energi, Protein Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Almatsier,S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Cetakan Keempat, PT Gramedia Pustaka Utama. Almatsier,S. (2009). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Andyca, Febby. (2012) Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Anak Autis di Tiga Rumah Autis(Bekasi, Tanjung Priuk, Depok) dan Klinik Tumbuh Kembang Kreibel Depok. Skripsi, Program Sarjana FKM UI, Depok Anggraeni, Anita Nur. (2007). Asupan Energi, Serat dan Konsumsi Lemak Serta Faktor lain Sebagai Indikator Risiko Obesitas pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Pembangunan Jaya Bintaro Tanggerang Tahun 2007. Skripsi, Program Sarjana FKM UI, Depok. Anggraeni. (2012). Asuhan Gizi Nutritional Care Process.Cetakan Pertama. Yogyakarta. Aprilia, Eva., dan Oktaria, Dwita., (2017). Kemampuan Akademik Penderita Attention Deficit – Hiperactivity Disorder (ADHD) Pada Tingkat Perguruan Tinggi. Vol.7 No.1 Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung. Atkin, Marie-Lisa and Davies, Peter SW. 2000. Diet Composition and Body Composition in Preschool Children. Am J Clin Nutr, 72:15- 21. Biederman J. (2005). Attention Deficit/ Hiperactivity Disorder. Biol Psychiatry. 57: 1215-1220. Bilqisthy SA. (2016). Hubungan Antara Tingkat kecukupan Energi, Protein, dan Zat Gizi Mikro dengan Status Gizi dan Prestasi Belajar pada Anak SD di Bogor. (Skripsi). IPB Bong chandra, buku Autism is treatable hal 13 line 1. Brown, Judith E. (2005). Nutrition Through The Life Cycle Second Edition. USA: Thomson Wadsworth. Budiman, M. (1999). Pentingnya Diagnosis Dini dan Penatalaksanaan Terpadu pada Autisme Infantil. Seminar Autisme. Jakarta Design Center 31 Juli 1999. Curtin, Carol et al., (2010). The Prevalence of Obesity in Children with Autism: a Secondary Data Analysis using Nationaly Representative data from the National Survey of Childeren’s Health. BMC Pediatrics. Curtin, Carol, et al., (2005) Prevalence of Overweight in Children and Adolescents with Attention Deficit Hyperactivity and Autism Spectrum Disoders: a ChartReview. BMC Pediatrics. Depkes, (1994). Pedoman praktis pemantauan status gizi orang dewasa, Jakarta. Hlm.4) Depkes. (2011). Pedoman praktis memantau status gizi orang dewasa. Dianah, Rosyida. 2011. Asupan energi sebgai faktor dominan terjadinya kegemukan pada baduta 6-23 bulan di Sumatera Utara tahun 2010 Data Riskesdas 2010. Tesis, FKM UI Depok. Fauziah, Syifa Nala., Ardiaria, Martha., & Wijayanti, Hartanti Sandi. (2017) Hubungan Frekuensi Konsumsi Asupan Gluten dan Kasein dengan Status Gizi Anak Autisme. JNC: Volume 6, Nomor 3, Halaman 262-267. Foley JT. (2005). Exploring the Physical Activity Levels of tudents with Mental Retardation and Students without Disabilities in Both School and After School Enviroments. Disertasi, Whasingtoon DC (US) : Universitas Oregon State. Fukuda, S., Takeshita, T., Morimoto, K. (2001). Obesity and Lifestyle. Asian Med. J; 44:97-102 . Gibson Rs. 2005. Principles of Nutrition Assesment. New York. Gibson. (1990). Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2011. Hanley AJ, et al., (2000). Overweight Among Children ad adolescents in a native Canadian community: prevalence and associated factors. The American Journal of Clinical Nutrition ; Vol.71, Issue 3, pages 693-700. Hardinsyah dan Tambunan, Victor. (2004). Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak dan Serat Makanan. Widyakarya nasional Pangan dan Gizi WNPG VII. Jakarta : Direktorat Standardisasi roduk Pangan. Hayatti, Elvi. (2015) Hubungan Antara Tingkat Kecekupan Gizi, Aktivitas Fisik dan Pola Konsumsi Pangan Bebas Gluten dan Kasein Dengan Status Gizi Anak penyandang Autis Di Kota Bogor. Skripsi, Fakultas Ekologi Manusia IPB Bogor. Hidayat, A.Aziz Alimul (2008). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Buku 2. Hidayat, Boerhan, dkk. (2006). Nutrisi dan Perilaku. (SEARCH) Ingtyas, (2005). Konsumsi Pangan, Status Gizi dan Kesehatan Anak Retardasi Mental di kota Medan. Media Gizi dan Keluarga. 29 (1) : 21-33. Jahari A. (2004). Penilaian Status Gizi Berdasarkan Antropometri. Bogor: Puslitbang Gizi dan Makanan. Jasaputra, Diana Krisanti (2003). Penatalaksanaan Holistik Auttisme : Alergi Makanan pada Anak Autis. Jakarta : Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Johnson, Cynthia R et al., (2011). Effects of Gluten and Casein Free Diet in Young Children with Autism : Pilot Study. J Dev Phys Disabil; 23:213:-225. Jones, Gwyn P. (2002). Australia and New Zealand Food and Nutrition second ed. Edited by Mark L. Wahlqvist: Carbohydrates. Australia: Alen dan Unwin Pty Ltd. Jouret, Beatrice., et al., (2007). Factor Associated with Overweight in Preschool-Age Children in Southwestern France. Am J Clin Nutr; 85:1643-9. Judarwanto, W. (2008). Deteksi Dini dan Skrining Autis. Kemenkes Ri. (2013). Riset Kesehatan Dasar, RISKESDAS. Jakarta; Balitbang Kemenkes Ri. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Lindsay Rs, Hanson RL, Roumain J, Ravussin E, Knowler WC, Tataranni PA. (2001). Body Mass Index as Measure of adiposity in children and adolescents: Relationship to adiposity by dual energy X-ray absorptiometry and to cardiovascular risk factors. JCEM. 86(9): 4061-4067. Lloyd. (2012). International BMI Comparison of Children and Youth with Intellectual Disbilities Participating in Special Olympics. Washington DC, Research in Development Disabilities. 33: 1708-1714. Majidah, Ulsla Arsil, dkk., (2017). Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Anak Autism Spectru Disorder (ASD) Kelas I – IV Di SLB Negeri Semarang Tahun 2017. E-journal volume 5, Nomor 4, oktober 2017 (ISSN: 2356-3346). Mardatillah. (2008). Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Siap Saji modern (fast food), aktivitas fisik dan faktor lainnya dengan kejadian gizi lebih pada remaja SMA Islam PB SOEDIRMAN di Jakarta Timur Tahun 2008. Skripsi, Program Sarjana FKM UI, Depok. Marthur M, Basu S, Benipal R, Bhargava R, Kaur J, Luthra N. (2007)DisabilitDietary Habits and Nutritional Status in Mentally Retartde Children and Adolescents. Moehji, S Jahmien Ilmu Gizi 1:Pengetahuan Dasar Ilmu Gizi (Jakarta: Papas Sinar Siranti, 2002). Muliyani, Arief. (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi pada Anak Autisdi Klinik Buah Hatiku Makasar. Skripsi, Fakultas Ilmu Kesehatan UIN ALAUDDIN Makasar. Munasir, Zakiudin. (2003). Penatalaksanaan Holistik Autisme: Alergi Makanan dan Autisme. Jakarta : Pusat Informasi dan Penerbitan Bagian Ilmu penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. NFSMI, National Food Service Management Institute. (2006). Hand Book For Children with Special Food and Nutrition Needs. Pratama, Muhammad Faisal. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Anak Down Syndrome Usia 8-12 Tahun Di Bogor. Skripsi. Fakultas Ekologi Manusia, IPB. Rahmawati, Erry Nur., Rahmawati, Widya., & Andarini, Sri. (2014). Binge Eating dan Status Gizi Pada Anak Penyandang ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD). Indonesia Journal of Human Nutrition. Vol. 1, Edisi 1 (ISSN : 2355-3987). Read, Richard S.d and Kouris-Blazos, Antigone. (2002). Australia and New Zealand Food and Nutrition second ed. Edited by Mark L. Wahlqvist:Food and Disease. Australia:alen dan Unwin Pty Ltd. Rizqiya, Fauza. (2009). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kegemukan anak usia prasekolah di TK Mardi Yuana Depok Tahun 2009. Skripsi, Program Sarjana FKM UI, Depok. Siregar, Sjawitri. (2003). Alergi Susu Sapi dan ASD. Makalah Lengkap Konferensi Nasional Autisme. Jakarta. Soekirman. (2000). Ilmu gizi dan aplikasinya untuk keluarga dan masyarakat. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional Jakarta Soenardi, Tuti dan Soetardjo, Susirah. (2009). Terapi Makanan Anak Dengan Gangguan Autisme Suhardjo. (2003). Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta Sunu, Christoper. (2012) Unlocking Autism. Yogjakarta: Lintang Terbit. Suryana,A. (2004). Therapy Autisme (Anak Berbakat dan Hiperaktif). Jakarta: Progress. Suwoyo (2017) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Anak Autis di Sekolah Kebutuhan Khusus Kota Kediri. Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5, No.2 , (ISSN 2579-7301). Tutik, Gusti Ayu Kadek, Rosa Delima dan Umi Probeyekti. (2009). Penerapan forward Chaining pada Program Diagnosa Anak Penderita Autisme. Jurnal Informatika, Volume 5 Nomor 2, November 2009 : 46-59. Wahyu, Ginanjar Genis. (2009). Obesitas Pada Anak. Yogyakarta : PT Bentang Pusaka . WHO. (2012) World Health Organization. WHO. (2015) World Health Organization. Widajantii, Laksmi. (2009). Survei konsumsi Gizi. Semarang : BP UNDIP. Widihastuti, Setiati. (2007) Pola Pendidikan Anak Autis. Yogyakarta Winarno, F.G dan Agustinah, Widya. Pangan dan Autism. Wong, Donna L. (2009) Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC. www.indonesian-publichealth.com diakses pada tanggal 14 feb 2018, pukul 14.18 WIB Yabanci N, Kisac I, Karakus SS. (2013). The Effect of Mother’s nutritional Knowledge on attitudes and behaviors of Children about nutrition. 116:4477-4481. Zahriasah, Aminatun. (2010).Analisa Rambut untuk Menentukan Suplemen Tepat Bagi Anak Autis. Jakarta : Financial Hal Graha Naga. Zimmermann, Michael et al.,. (2004). Detection of Overweight and Obesity in National Sampel of 6-12 years old Swiss Children: Accuracy and Validity of Reference Values for Body Mass Index from the US Centers for Disease Control and Revention and the International Obesity Task Force. Am J Clin Nutr ; 79 : 838-43. citation: Mulyasari, Lisa (2019) Fakto-Faktor yang Memengaruhi Status Gizi Anak Penyandang Autis, ADHD dan Down Syndrome Usia 5-18 Tahun di Rumah Autis Jakarta. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/15784/1/FIKES_GIZI_%201205025040_%20LISA%20MULYASARI.pdf