eprintid: 15657 rev_number: 8 eprint_status: archive userid: 3859 dir: disk0/00/01/56/57 datestamp: 2022-07-02 03:59:20 lastmod: 2022-07-02 03:59:20 status_changed: 2022-07-02 03:59:20 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Yuliana, Yuliana creators_name: Sudibyo, Kusindrati creators_name: Rahayu, Leni Sri creators_id: leni_sr@uhamka.ac.id title: Hubungan Asupan Zat Gizi Makro (Karbohidrat, Protein, Lemak), Dan Status Gizi Dengan Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout Di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. Soedarso Pontianak Tahun 2016 ispublished: pub subjects: Q1 divisions: 13211 abstract: Penyakit gout atau asam urat adalah jenis kristal arthritis yang dihasilkan dari pengendapan asam urat dalam sendi ketika terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah atau hiperurisemia. Kristal asam urat menyebabkan peradangan, pembengkakkan, dan nyeri pada sendi yang terkena terutama jempol kaki. Asupan protein, lemak karbohidrat, dan IMT mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kadar asam urat. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu variabel dependen dan variabel independen diteliti pada saat bersamaan untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi makro (Karbohidrat, Protein, dan Lemak) dan status gizi terhadap kadar asam urat pada penderita gout di poliklinik penyakit dalam RSU Dr. Soedarso Pontianak. Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas berjenis kelamin laki-laki berpendidikan tinggi dengan status bekerja. Rata-rata usia 57 tahun dengan tinggi badan 162,76 cm dan berat badan 63,05 kg. Rata-rata asupan karbohidrat 278.42 gram, protein 97,32 gram dan lemak 61,32 gram . Rata-rata status gizi penderita gout 23.85 kg/m2. Analisis bivariate menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara asupan protein, lemak dan status gizi dengan kadar asam urat pada p-value 0.000, 0.019, dan 0,000 (p<0.05) date: 2016 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka department: Fakultas Ilmu Kesehatan thesis_type: bachelor thesis_name: other referencetext: Almatsier, Sunita. (2007). Penuntun diet. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Almatsier, Sunita. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Arisman. (2010). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Adieni, himma. (2008). Asupan Karbohidrat, Lemak, Protein, Makanan Sumber Purin dan Kadar Asam Urat pada Vegetarian [Jurnal]. FK UNDIP. Semarang. Anggraeny, D, dkk. (2014). Hubungan Antara Status Gizi dengan Kadar Asam Urat Darah pada Pasien Rawat Jalan Usia Dewasa di Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa [Jurnal]. Manado: FKM Sam Ratulagi. Badan Penelitian Kesehatan DepKes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia. Jakarta: CV. Kiat Nusa. Badan Penelitian Kesehatan DepKes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kalimantan Barat. Jakarta: CV. Kiat Nusa. Budiarto, Eko. (2002). Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Carter, M. A. (2006). Gout. In S. A. Price and L. M. Wilson. Pathophysiology Clinical Concepts of Disease Processes 6 edition (P 1042-74). Mosby: Elsevier Science. Choi, H. K (2015). Epidemiology of gout. In M. C. Hochberg et al,.Rheumatology 6th edition (p 1551-186). Philadelphia: Mosby. Duncan, Kristine. (2008). Medical Nutrition Therapy for Rhuematic Disease. In K. K. Mahan and S. S. Stump. Krause’s Food & Nutrition Therapy 12th edition (p 1042-40). Philadelphia: Saunder. Darmawan J, Valkenburg HA, Muiden KD, Wigley RD. (2009). The Epidemiology Of Gout And Hyperuricemia In Arural Population Of Java. J Rhematol, p1595-9. Diantari, Ervi. (2012). Pengaruh Asupan Purin dan Cairan terhadap Kadar Asam Urat pada Wanita usia 50-60 tahun di Kecamatan Gajah Mungkur Semarang [Jurnal]. Semarang: FK UNDIP. Doherty, Michael. (2009). New Insights into the epidemiology of gout. Rheumatology Oxford Journal. 48:ii2–ii8 Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. (2014). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Frary, C D, Johnson, R K. (2008). Energy. In K. K. Mahan and S. S. Stump. Krause’s Food & Nutrition Therapy 12th edition (p 37-2). Philadelphia: Saunder. Gibson, R. S. (2005). Principles of Nutritional Assessment 2th edition. New York: Oxford Univesity Press. Hidayat, Rudy. (2009). Gout dan Hiperurisemia (Vol. 22 No.2). Medicinus scientific journal of pharmaceutical development and medical application. Jakarta: FKUI, RSUPNCM Hapsari, D M, Panunggal Binar. (2015). Hubungan Konsumsi Karbohidrat Sederhana dan Cairan terhadap Kadar Asam Urat pada Remaja Laki-Laki [Jurnal]. Journal of Nutrition College. FK UNDIP. Semarang. Hendra budiman. (2005). Peran gizi pada penyakit artritis hal 129. Majalah Kedokteran Atma Jaya. Jakarta. Harahap, H, dkk. (2005). Penggunaan berbagai cut-off indeks massa tubuh sebagai indikator obesitas terkait penyakit degenaratif di Indonesia. Dalam: Pusat Penelitian Dan Pengembangan Gizi Dan Makanan, Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, Depkes [Jurnal]. Jakarta: Gizi Indon Hartono, Andry. (2006). Terapi Gizi & Diet Rumah Sakit Edisi 2. Jakarta: EGC. Lee, R D. (2011). Energy Balance and Body Weight. In M Nelms et al,. Nutrition therapy and pathophysiology 2th edition. Philadelphia: Saunders; p 241. Lingga, Lanny. (2012). Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat. Jakarta: ArgoMedia Pustaka. Misnadiarly. (2007). Rematik. Jakarta: Pustaka Obor Populer. Morgan, S L, Baggott Josepth E. (2014). Nutrition and Diet in Rheumatic and Arthritic Disease. In: A. Catherine Ross, et al,. Modern Nutrition in Health and Disease 11th edition. Philadelphia: Saunders; p. 1245-91 Muhammad, A. (2010). Waspadai Asam Urat. Jogjakarta: DIVA Press. Morris, J. C. (2011). Pedoman Gizi Pengkajian & Dokumentasi. (Albertus Agung Mahode, Penerjemah). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Notoatmodjo, Soekijo. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta. Bineka cipta. Nelms, M. Habash, D. (2011). Nutrition Assessment Foundation of The Nutrition Care Process. Nutrition therapy and pathophysiology 2th edition. Philadelphia: Saunders: p-60 Perkeni. (2011). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB. PERKENI. Prihatiningsasi, N S. (2010). Hubungan Asupan Karbohidrat, Protein, Lemak, Air, Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Asam Urat pada Laki-Laki dengan Berat Badan Berlebih. [Jurnal]. FK UNDIP: Semarang. Putra, Tjokorda Raka. (2009). Hiperurisemia. Dalam: Aru W. Sudoyo, dkk (Eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta: Internal Publishing. Putrie, I P. (2014). Hubungan Tebal Lipatan Lemak Bawah Kulit (Skinfold) dengan Kadar Asam Urat Darah pada Usia Dewasa. [Skripsi]. FK UNSOED: Purwokerto Rohmantika, Dewi (2012). Pengaruh Usia Menarche Terhadap Usia Menopause Pada Wanita Menopause Di Desa Jingkang Babakan Kacamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas [Jurnal]. AKBID YLPP. Purwokerto. Sediaoetama, A D. (2008). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid II. Jakarta: Dian Rakyat. Setyoningsih, Rini. (2009). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hiperurisemia pada Pasien Rawat Jalan RSUP Dr. Kariadi Semarang [Jurnal]. FK UNDIP: Semarang. Soeroso J, Hafid A. (2011). Asam Urat. Jakarta: PT. Penebar Plus. Suarjana, I Nyoman. (2009). Artritis Reumatoid. Dalam: Aru W. Sudoyo, dkk (Eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi V. Jakarta: Internal Publishing. Sugiyono. (2011). Metode peneltiian kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Cetakan 14. Bandung. Penerbit Albabeta. Supariasa I Dewa Nyoman, Bakri B, Fajar Ibnu. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Sustrani, Lanny, dkk. (2006). Asam Urat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. Syukri M. (2007). Asam urat dan hiperuresemia 40 (1). Majalah Kedokteran Nusantara. TA Imron, M. Munif, A. (2010). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto. William, L & Wilkins. (2008a). Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah Edisi 2. (Linda Dwijayanthi, Penerjemah). Jakarta: Buku Kedokteran EGC William, Paul T. (2008b). Effects of diet, physical activity and performance, and body weight on incident gout in ostensibly healthy, vigorously active men1–3. The American Journal of Clinical Nutrition, 87:1480-7. WHO/IOTF. (2000). The Asia Pasific Perspective: Redefining Obesity and Its Treatment. Melbourne, Health Comunication Australia. citation: Yuliana, Yuliana dan Sudibyo, Kusindrati dan Rahayu, Leni Sri (2016) Hubungan Asupan Zat Gizi Makro (Karbohidrat, Protein, Lemak), Dan Status Gizi Dengan Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout Di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. Soedarso Pontianak Tahun 2016. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/15657/1/FIKES_GIZI_1205025090_YULIANA.pdf