eprintid: 15594 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 3859 dir: disk0/00/01/55/94 datestamp: 2022-06-30 07:35:20 lastmod: 2022-06-30 07:35:20 status_changed: 2022-06-30 07:35:20 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Febrianti, Risa creators_name: Anwar, Irfanny creators_name: Marini, Ragil title: Hubungan Asupan Lemak, Natrium, Serat, dan Aktivitas Fisik terhadap Kejadian Hipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Panunggangan Kota Tangerang ispublished: pub subjects: Q1 divisions: 13211 abstract: Penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, seperti: Penyakit Jantung Koroner, Penyakit Gagal Jantung atau Payah Jantung, Hipertensi, dan Stroke. Beberapa penelitian mengatakan bahwa kejadian hipertensi berkaitan erat dengan perubahan gaya hidup, mengonsumsi makanan tinggi lemak, kolesterol, kurang konsumsi makanan sumber serat, penurunan aktivitas fisik, kenaikan kejadian stres, dan lain-lain. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan lemak, natrium, serat, dan aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas Panunggangan Kota Tangerang. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 di Puskesmas Panunggangan Kota Tangerang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data variabel independen dan variabel dependen dilakukan melalui wawancara langsung dengan menggunakan alat bantu kuesioner. Variabel dependen yaitu kejadian hipertensi, sedangkan variabel independen terdiri dari asupan lemak, natrium, serat, dan aktivitas fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 70 responden 34 orang (48,6%) mengalami hipertensi, dari responden yang hipertensi sebanyak 30 orang (55,6%) memiliki asupan lemak berlebih, sebanyak 22 orang (46,8%) yang memiliki asupan natrium cukup, sebanyak 33 orang (53,2%) yang memiliki asupan serat kurang, dan sebanyak 29 orang (47,5%) yang memiliki aktivitas fisik sedang. Berdasarkan analisis bivariat diketahui bahwa asupan lemak memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian hipertensi (p<0,05). Namun, tidak ada hubungan bermakna antara asupan natrium, asupan serat, dan aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi (p>0,05). date: 2016 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka department: Fakultas Ilmu Kesehatan thesis_type: bachelor thesis_name: other referencetext: Aisyiyah, Farida N. 2009. Faktor Risiko Hipertensi pada Empat Kabupaten/Kota dengan Prevalensi Hipertensi Tertinggi di Jawa dan Sumatera. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Andria, Kiki M. 2013. Hubungan Antara Perilaku Olahraga, Stress, dan Pola Makan dengan Tingkat Hipertensi pada Lanjut Usia di Posyandu Lansia Kelurahan Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya. Jurnal Promkes. Universitas Airlangga. Anies. 2007. Waspada Anacaman Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo. Anonim. 2009. Faktor Resiko Hipertensi yang dapat Dikontrol. Diakses pada 01 Maret 2016 dari http://www.smallcrab.com/kesehatan/25-healthy/511-faktorresiko- hipertensi-yang-dapat-dikontrol. Aripin. 2015. Pengaruh Aktivitas Fisik, Merokok, dan Riwayat Penyakit Dasar Terhadap Terjadinya Hipertensi di Puskesmas Sempu Kabupaten Banyuwangi. Tesis. Universitas Udayana. Arsyad, Dian S, dkk. 2012. Hubungan Gaya Hidup dengan Kewjadian Hipertensi pada Mahasiswa di Lingkup Kesehatan Universitas Hasanuddin. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin. A, Sundari. 2015. Semakin Tua, Semakin Rentan Terkena Hipertensi. Di akses pada 18 Februari 2016 dari http://prasetya.ub.ac.id/berita/Semakin-Tua- Semakin-Rentan-Terkena-Hipertensi-html. Black, J.M & Hawks, J.H. (2005). Medical surgical nursing: clinical management for positive outcomes.7th Edition. St. Louis: Elsevier Saunders. Brunner & Suddarth. (2002). Buku ajar keperawatan medical bedah. (Kuncara, Hartono Andry, Monica Ester & Yasmin Asih: Penerjemah). Jakarta: EGC. CK Giam. 2000. Ilmu Kedokteran Olahraga. Jakarta: Binarupa Aksara. Corwin, E. 2005. Buku Saku Patofisiologi. EGC. Jakarta. Departemen Kesehetan RI. 2006. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Jantung di Masyarakat. Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Departemen Kesehatan RI. Dwijayanthi, L. 2011. Ilmu Gizi Menjadi sangat mudah. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Fauziah, Nur Y, dkk. 2012. Hubungan Asupan Bahan Makanan Sumber Serat, Asupan Natrium, Asupan Lemak dan IMT dengan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan di Rumah Sakit Tugurejo Semarang. Jurnal. Universitas Muhammadiyah Semarang. Fitriana, R. 2015. Hubungan Antara Konsumsi Makanan dan Status Gizi dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia. Skripsi. Universitas Jember. Gibson, R. S. (2005). Principles of nutritional assessment. Oxford university press, USA. Gizi, D., & Kesehatan Masyarakat, F. K. M. UI. 2014. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Gibney, M. J., Margetts, B., Kearney, J. M., & Arab, L. (2004). Public health nutrition. Blackwell Publishing Ltd, Oxford. Gray, H. Huan, Keith D. Dawkins, John M. Morgan. 2005. Lecture Notes: Kardiologi Edisi 4. Jakarta: Erlangga. Gunawan, L. 2007. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius. Hapsari, Aulia N. 2016. Hubungan Asupan Lemak Dan Aktivitas Fisik Dengan Tekanan Darah Pada Lansia Di Kelurahan Sondakan Surakarta. Jurnal. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Harefa, K., Manurung, K., Irawati, J. 2009. Hubungan Kadar Kolesterol dengan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Ruang Penyakit Dalam RSUD Swadana Tarutung Tahun 2009. Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan. Harper, L J, dkk. 2006. Pangan Gizi dan Pertanian. Diterjemahkan Suhardjo. UI Press. UI. Jakarata. Hawari, Dadang. 2001. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Depok: Balai Penerbit FK UI. Hendrayati, & Tamrin, A. 2010. Gambaran Asupan Asam Lemak Trans dan Lemak Total dengan Kejadian Sindrom Metabolik di RS Dr. Wahidin Sudirohu Sodo Makassar. Jurnal Media Gizi Pangan. Poltekkes Kemenkes Makassar. Herwati, H., & Sartika, W. (2013). Terkontrolnya Tekanan Darah Penderita Hipertensi Berdasarkan Pola Diet dan Kebiasaan Olah Raga di Padang. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 8(1). Indrawati, L, dkk. 2009. Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi Makanan Masyarakat Miskin dengan Kejadian Hipertensi di Indonesia. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Irza, S. 2009. Analisis Faktor Hipertensi pada Masyarakat Nagari Bungo Tanjung, Sumatera Barat. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Jafar, N. (2010). B29 HIPERTENSI. Universitas Hasanuddin. Jufri, Z, dkk. 2012. Hubungan antara Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Panaikang Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Jurnal Ilmu Keperawatan. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. KemenKes R.I. 2014. infodatin- hipertensi. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. KemenKes R.I. 2014. infodatin- jantung. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Kementerian Kesehatan, R. I. (2014). Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Jakarta: Direktorat Bina Gizi, Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Kesehatan, D., & RI, K. K. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Korneliani, K, & Meida, D. 2012. Obesitas dan Stress dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri Semarang. Kowalski, R. E. (2010). Terapi hipertensi: program 8 minggu menurunkan tekanan darah tinggi dan mengurangi risiko serangan jantung dan stroke secara alami. Bandung: Qanita. Kristanti, Ch M. 2002. Kondisi Kurang Gerak dan Instrumen Pengukuran. Artikel. Volume XII. Media Litbang Kesehatan. Kurniawan, A. (2002). Gizi seimbang untuk mencegah hipertensi. In Direktorat Gizi Masyarakat, Disampaikan pada Seminar Hipertensi Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran YARSI. Jakarta. Kuswardhani, Tuty RA. (2006). Penatalaksanaan Hipertensi pada Lanjut Usia. Jurnal Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Lidiyawati. 2014. Hubungan Asupan Asam Lemak Jenuh, Asam Lemak Tidak Jenuh Dan Natrium Dengan Kejadian Hipertensi Pada Wanita Menopause Di Kelurahan Bojongsalaman. Artikel Penelitian. Universitas Diponegoro. Malonda, Nancy S H, dkk. 2012. Pola makan dan konsumsi alkohol sebagai faktor risiko hipertensi pada lansia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Volume 8. Unsrat, UGM, RSUP Dr. Sardjito. Maria, G, dkk. Hubungan Asupan Natrium dan Kalium dengan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Di Unit Rawat Jalan Di Rumah Sakit Guido Valadares Dili Timor Leste. Jurnal. Universitas Respati Yogyakarta. Mustamin. 2010. Asupan Natrium, Status Gizi Dan Tekanan Darah Usia Lanjut Di Puskesmas Bojo Baru Kabupaten Barru. Media Gizi Pangan. Vol. IX. Politeknik Kesehatan Makassar. Mutiarawati, R. 2009. Hubungan antara Riwayat Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Usia 45-54 Tahun Study di Wilayah Kelurahan Tlogosari Kulon Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Nainggolan O, dan Adimunca C. 2005. Diet sehat dengan serat. Cermin Dunia Kedokteran No. 147:43-46. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Palmer, A., 2007. Simple Guide Tekanan Darah Tinggi. Erlangga. Jakarta. Paruntu, dkk. 2015. Hubungan Aktivitas Fisik, Status Gizi Dan Hipertensi Pada Pegawai Di Wilayah Kecamatan Tomohon Utara. GIZIDO. Volume 7. Poltekkes Manado. Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4 volume 1. EGC. Jakarta PERKI. 2015. Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskuler. Jakarta: Indonesian Heart Association. Rachman, F. 2011. Berbagai Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia. Karya Tulis Ilmiah. Universitas Diponegoro. Ramadhan, A. J. (2010). Mencermati Berbagai Gangguan pada Darah dan Pembuluh Darah. Jogjakarta: DIVA Press. Rahayu, H. 2012. Faktor Risiko Hipertensi pada Masyarakat Rw 01 Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa Kota Jakarta Selatan. Skripsi. Universitas Indonesia. Rasmaliah, dkk. (2004). Gambaran Epidemiologi Penyakit Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Jurnal. Universitas Sumatera Utara. Ratnaningrum, Denny P S Y. 2015. Hubungan Asupan Serat Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Pada Wanita Menopause Di Desa Kuwiran Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali. Jurnal. Universitas Muhammmadiyah Surakarta. Ruhyanudin, F. (2007). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Malang: UMM Press. Sagala, L. M. B. (2010). Perawatan Penderita Hipertensi di Rumah oleh Keluarga Suku Batak dan Suku Jawa di Kelurahan Lau Cimba Kabanjahe. Santoso, A. 2011. Serat Pangan (Dietary Fiber) dan Manfaatnya Bagi Kesehatan. Magistra No. 75 Th. XXIII. Sariana. 2014. Faktor-faktor yang Dapat Dimodifikasi pada Kejadian Hipertensi di Desa Seri Tanjung Kecamatan Tanjung Batu. Manuskrip. Universitas Sriwijaya. Sari, Yunita D. 2013. Hubungan Asupan Serat dengan Kadar Kolesterol LDL Penduduk Usia 25-65 Tahun di Kelurahan Kebon Kalapa Bogor. Tesis. Universitas Indonesia. Sheps, Sheldon G. 2005. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT Intisari Mediatama. Siringoringo, M, dkk. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Hipertensi Pada Lansia Di Desa Sigaol Simbolon Kabupaten Samosir Tahun 2013. Jurnal. Universitas Sumatera Utara. Situmorang, P R. 2015. Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Penderita Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan Tahun 2014. Jurnal. Volume 1. STIKes Imelda Medan. Suiraoka, I. P. (2012). Penyakit degeneratif. Yogyakarta: Nuha Medika, 45-51. Sulistiyowati. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi di Kampung Botton Kelurahan Magelang Kecamatan Magelang Tengah Kota Magelang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Sutanto, 2010. Cekal (Cegah dan Tangkal) Penyakit Modern: Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol, dan Diabetes (gejala-gejala, Pencegahan dan Pengendalian). Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. Sutomo, B. (2009). Menu sehat penakluk hipertensi. DeMedia. Talumewo, Merlisa C, dkk. 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien di Wilayah Kerja Puskesmas Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara. Universitas Sam Ratulangi. Syarifudin, A. 2012. Hubungan Antara Faktor Sosiodemografik Dan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Pada Polisi Laki-Laki Di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Tahun 2012. Skripsi. Universitas Indoesia. Tjokronegoro, Arjatmo. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Jakarta: FK UI. World Health Organization. Global physical activity questionnaire (GPAQ) analysis guide. Switzerland; Available from: http:// http://www.who.int/chp/steps/GPAQ/en/ Widyaningrum, S. 2012. Hubungan antara Konsumsi Makanan dengan Kejadian Hipertensi pada Lansia. Skripsi. Universitas Jember. Yani, M. 2015. Mengendalikan Kadar Kolesterol Pada Hiperkolesterolemia. Jurnal Olahraga Prestasi. Universitas Negeri Yogyakarta. citation: Febrianti, Risa dan Anwar, Irfanny dan Marini, Ragil (2016) Hubungan Asupan Lemak, Natrium, Serat, dan Aktivitas Fisik terhadap Kejadian Hipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Panunggangan Kota Tangerang. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/15594/1/FIKES_GIZI_1205025069_RISA%20FEBRIANTI.pdf