eprintid: 15502 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 3859 dir: disk0/00/01/55/02 datestamp: 2022-06-29 07:33:56 lastmod: 2022-06-29 07:33:56 status_changed: 2022-06-29 07:33:56 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Mirnawati, Mirnawati creators_name: Faridi, Ahmad creators_name: Rahayu, Leni Sri creators_id: ahmad.faridi@uhamka.ac.id creators_id: leni_sr@uhamka.ac.id title: Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pedagang Jajanan dengan Penggunaan Formalin di Sekolah Dasar Negeri Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, 2016 ispublished: pub subjects: Q1 divisions: 13211 abstract: Keamanan pangan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam prakteknya masih banyak produsen pangan yang menggunakan zat kimia berbahaya bagi kesehatan yang sebenarnya tidak boleh digunakan dalam makanan. Formalin adalah larutan formaldehida dalam air dan dilarang digunakan dalam industri pangan sebagai pengawet, formaldehid biasa digunakan sebagai antiseptika, desinfaktan, deodorant, dan sebagai larutan untuk membalsem mayat. Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional, dilakukan pada bulan Maret 2016. Populasi pada penelitian ini adalah pedagang jajanan yang berjualan di Sekolah Dasar Negeri Kelurahan Kebayoran Lama Selatan yang berjumlah 54 pedagang jajanan, pengambilan sampel secara Purposive Sampling dan responden yang ada pada saat penelitian berjumlah 31 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar 61.3% tingkat pengetahuan responden rendah dan 54.8% sikap responden baik. Kemudian 12.9% makanan jajanan ditemukan positif formalin. Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistik dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan pedagang dengan penggunaan formalin di Sekolah Dasar Negeri Kelurahan Kebayoran Lama Selatan (P=0.360) dan tidak ada hubungan antara sikap pedagang jajanan dengan penggunaan formalin di Sekolah Dasar Negeri Kelurahan Kebayoran Lama Selatan (P=0.304). date: 2016 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka department: Fakultas Ilmu Kesehatan thesis_type: bachelor thesis_name: other referencetext: Abdulmunen dkk. (2012). Its Preservatives, Additivies and Applications: International Journal Of Chemical and Biohemical Sciences: Jurnal Hal 42. Afrianti Leni H. (2010). Pengawet Makanan Alami Dan Sintesis. Bandung: Alfa Beta. Afrianto, E (2008). Pengawasan Mutu atau Produk Pangan 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Departemen Pendidikan Nasional. Agristika, Aulia. (2015). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pedagang Jajanan Anak Sekolah Dasar Negeri Terhadap Perilaku Penggunaan Zat Kimia Berbahaya di Kecamatan Suka Rame Bandar Lampung Tahun 2015 Akbari, Imam. (2012). Identifikasi Jajanan Anak Seokolah Dasar Kencana Jakarta Pusat yang Mengandung Rhodamin B dan Methanil Yellow (Skripsi): Depok Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Alimul, H. (2007). Riset dan Teknik Penulisan Ilmiah.Salemba. Jakarta: Medika. Andrawulan, et al. (2009). Monitoring dan Verifikasi Profil Kemanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Nasional Tahun 2008. Bogor: Southeast Asian Food and Agricultural Science and Techbology (SEAFAST Center-IPB). Anisaa, Anantika. (2015). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Eritrosin dan Rhodamin B pada Pangan Jajanan Anak Sekolah yang di Jual Oleh Pedagang di SDN Kelurahan Pondok Benda Tahun 2015 (Skripsi): Tanggerang. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Anonim. (2006). Bahan Tambahan Pangan: Ebook. Com. http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/BAHANTAMBAHAN- PANGAN.pdf Anonim. (2007). Food Watch Sistem Keamanan Pangan Terpadu Jajanan Anak Sekolah: Badan POM RI, Jakarta. Anwar, Faisal dan Khomsan. (2009). Makanan Tepat Badan Sehat. Jakarta: PT Mizan Publika. Ardiarini dkk. (2004). Kajian Kemanan Pangan Ditinjau Dari Kandungan Pewarna Sintesik dan Pemanis dalam Minuman Jajanan (Studi pada SDN Dukuh Menanggal 111425 Gayungan Surabaya). Bulletin Penelitian Sistem Kesehatan (Vol.7,Juni), hal 65-67. Arisman. (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Astilia, Rodika N. (2011). Hubungan Pengetahuan Remaja Tentang Bahan Tambahan Pangan Dengan Kebiasaan Membaca Komposisi Informasi Zat Gizi dan Tanggal Kadalwarsa Pada Makanan Kemasan di SMA (Skripsi): Fakultas Kesehatan Masyarakat UHAMKA. Asmarani. TA. (2013). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pedagang Jajanan dengan Penggunaan Zat Kimia Berbahaya pada Jajanan Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Universitas Sumatera Utara. Ba’siyah A. (2014). Hubungan Pendidikan, Latar Belakang Daearah, dan Jenis Jajanan dengan Pemakain Bahan Tambahan Pangan (Skripsi). UHAMKA. BPOM. (2006). Bahan Berbahaya yang Dilarang untuk Pangan. Diakses pada tanggal 1 Maret 2016. http://www.pom.go.id/mobile/index.php/view/berita/139. BPOM. (2009). Food Watch Sistem Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah. Jakarta. Vol 1. Diakses http:/www. Survailen Pangan@pom.co.id. BPOM. (2011). Laporan Tahunan Badan Pengawas Obat dan Makanan. http://www.pom.go.id/ppid/rar/LAPTAH2011.pdf (diakses,18 Januari, 2015 ). BPOM. (2012). Aksi Nasional Gerakan Menuju Pangan Jajanan Anak Sekolah Yang Aman, Bermutu dan Bergizi: Laporan Kemajuan Semester 1 Tahun 2012. Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan. Deputi Bidang Pengwasan Keamanan Pangan dan Berbahaya. BPS.co.id. Cahyadi. (2008). Analisi dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.Jakarta. Cahanar, P, dkk. (2006). Makan Sehat Hidup Sehat. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Daniyati. (2009). Pemgetahuan Sikap dan Tindakan Tentang Makanan Jajan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu (Skripsi): Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Damayanti dkk. (2013). Pendidikan Gizi Informal Kepada Penjaja Pangan Untuk Peningkatan Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah Dasar. Penelitian Gizi dan Pangan (Vol. 36, No. 1, Juni), hal 20-30. Departemen Gizi Masyarakat. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor. Darmaga Bogor. Departemen Agama RI. (2006). A-Qur’an dan Terrjamah. Tanggerang:Magfirah Pustaka. Dewi, (2015). Jajanan Anak SD di Jakrata Mengandung Zat Kimia Berbahaya. Lifestyle.Bisnis.com. Estiasih, T, dkk. (2015). Komponen Minor dan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: PT Bumi Aksara. EPA (Enivronmental Protection Agency). 1991. Formaldehyde (CASRN 50-00-0). Diakses pada tanggal 1 Maret 2016 dari: http://www.epa.gov/iris/subst/0419.htm. Febri, Fatmalina. (2006). Penentuan Kombinasi Makanan Jajanan Tradisional Harapan Untuk Memenuhi Kecukupan Energi dan Protein Anak Sekolah Dasar di Kota Palembang (Tesis ): Semarang Universitas Diponegoro. Habsah. (2012). Gambar Pengetahuan Pedagang Mi Basag Terhadap Perilaku Penambahan Boraks dan Formalin Pada Mi Basah di Kantin-kantin Universitas X Depok Tahun 2012. (Skripsi). Universitas Indonesia. Handayani, S. dan Kurniawati, Y.O. (2012). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pedagang Makanan Jajanan dalam Pemakaian Pewarna Sintesis Berbahaya di Lingkungan Sekolah Dasar Kecamatan Klaten Tengah. Pdii.go.id/admin/jurnal/580475.pdf. Hartanti, Hendri. (2007). Analisis Manjemen Pengawasan dan Pengendalia Penyalah Gunaan Formalin di Dinas Kabupaten Tanggerang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol 2 No. 2 Oktober 2007. Hasanah, dkk. (2014). Identifikasi Rhodamin B Pada Produk Pangan dan Kosemetik yang Beredar di Bandung: Jurnal Vol 12 Hal 105. Hastono, dkk. (2010). Statistik Kesehatan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Heryani, dkk. (2011). Paparan Formalin Menghambat Proses Spermatogenesis Pada Mencit. Jurnal Veteriner September 2011 Vol.12 No.3: 214-220. Universitas Udayana: Fakultas Kedokteran Hewan. Hendrayanai, Koes. (2012). Formalin dan Bahaya. Diakses pada tanggal 1 Maret 2016 dari:http://www.teanege-corner.com/2012/07//formalin-danbahayanya. html. Hidayat, Dudung. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT Imperal Bhakti Utama. Indrianti, R dan Gradjito. M. (2014). Pendidikan Konsumsi Pangan Aspek Pengolahan dan Keamanan Pangan. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri. Inggrid. (2014). Ektrasi Antioksidan dan Senyawa Aktif dari Buah Kiwi: Lembaga Penelitian dan Pengabdian masyarakat Universitas Khatolik Paranghayang. Irianto. (2008). Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahraga: Yogyakarta. Andi. Judarwanto, Widodo. (2008). Perilaku Makan Anak Sekolah. Artikel. Katerina, Sherly. (2012). Pengaruh Formalin Peroral Dosis Bertingkat Selama 12 Minggu Terhadap Gambaran Histopatologis Gaster Tikus Wistar. Jurnal Media Medika Muda. Universitas Diponegoro: Fakultas Kedokteran. Kementran Kesehatan RI.(1988). Bahan Tambahan Pangan.No.722/Menkes/Per/IX/88 Kementrian Kesehatan RI. (1999). Bahan Tambahan Pangan No. 1168/Menkes/PER/X/1999. Kementrian Kesehatan RI. (1985). Bahan Tambahan Pangan .No.208/Menkes/PerIV/1985. Peraturan Menteri Kesehatan R.I. (1976). Bahan Tambahan Pangan No. 329/Menkes/PER/XII/76. Kemenkes RI. (2011). Pedoman Keamanan Pangan di Sekolah Dasar: Diktorat Bina Gizi Kementrian Kesehatan RI. (2004). Keamanan Mutu dan Gizi Pangan yang Beredar. No 28 Kementrian Kesehatan RI. (2012). Bahan Tambahan Pangan.No 033 Kementrian Kesehatan RI. (2015). Pusat Data dan Informasi. Knechtges Paul.L. (2014). keamanan Pangan Teori dan Praktik.. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Koswara. (2009). Pewarna Alami Produksi dan Penggunaannya: Ebook pangan.com. Kompas. (2006). Makan Sehat Hidup Sehat.Jakarta:Kompas Media. Kholid Ahmad. (2014). Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja Granindo Persada. Kref. Dkk. (2001). Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta:Penerbit Kanisuis. Hal 33-36. Mahran, dkk. (2006). Al-Qur’an Bertutur Tentang Makanan dan Obat-obatan. Gcet. I. Yogyakarta Mitra Pustaka. Maulana, Heri D.J. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC. Murdianti dan Amaliah. (2013). Panduan Penyiapan Pangan Sehat untuk Semua. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Muhammad. (1997). Hidangan Islam. Cet, 1 Jakarta Gema Insani Press. Nasution, Syarif A. (2014). Kandungan Zat Pewarna Sintesis pada Makanan dan Minuman Jajanan di SDN I-X Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat Kota Tanggerang Selatan (Skripsi). Ciputat: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negri Syariftullah Jakarta. Novita dan Ansriyani. (2013). Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pedagang Jajanan Tentang Pemakaian Natrium Siklamatdan Rhodamin B. Jurnal Vol 1. No. 2 Hal 192-200. Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta :Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan IlmuPerilaku.Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Teori Aplikasi Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi Jakarta: RinekaCipta. Nurhasanah, A, dkk. (2014). Identifikasi Rhodamin B pada Produk Pangan dan Kosmetik yang Beredar di Bandung. Jurnal Vol 12. No. 1. Hal 104-109. Nuraini, Heni. (2007). Memilih dan Membuat Jajanan yang Sehat. Permata. (2010). Jajanan Anak Sekolah Berbahaya, diakses 28 Januari 2016 pukul 09.57. http://insanpermata.com.(diakses pada 18 januari 2016). Pemanasari, Eilyna. (2010). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pedagang dengan Praktik Penggunaan Formalin Pada Produk Ikan Basah di Beberapa Pasar Tradisonal di Yogyakarta. (Tesis): Universitas Diponegoro. Pitojo, dkk (2009). Pewarna Nabati Makanan.Yogyakarata. Kanisus. Praja, Deny Indra. (2015). Zat Aditif Makanan Manfaat dan Bahaya.Yogyakarta: Garudhawaca. Hal 35-38 dan 46-47. Priandini, Imelda M. (2015). Kandungan Borak Pada Bakso di Makasar (Skripsi). Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin. Purwanto, dkk. (1998). Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta Egc. Ratnaningtyas, Rully Rista. (2012). Pirolisis Pembuatan Asam Cair dari Bonggol Jagung Sebagai Pengawet Alami Pengganti Formalin. Semarang: Universitas Diponegoro. Rohman, A dan Sumantri. (2007). Analisis Makanan. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Roup, R. (2015). Kimia Pangan.Yogyakarta: C,V Andi Offset. Safika. (2010). Hubungan Pola Makan dan Asupan Zinc dengan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Millitus Tipe 2 di Klinik FKUI Kayu Putih (Skripsi). Poltekkes Jakarta II. Safriana. (2012). Prilaku Memilih Jajanan pada Siswa Sekolah Dasar di SDN Garot Kecamatan Darul Imrah Kabupaten Aceh Besar (Skripsi). Depok Universitas Indonesia. Sari, Reni Wulan. (2008). Dangerous Junk Food. Yogyakarta: O2. Saprianto C, Hidayati D. (2006). Bahan Tambahan Pangan.Yogyakarta: Kanisius p. 44-45. Sartono. (2001). Racun dan Keracunan. Jakarta: Widya Medika. Sella. 2013. Analisis Pengawet Natrium Benzoat dan Pewarna Rhodamin B Pada Saus Tomat J Dari Pasar Tradisonal L Kota Blitar. Jurnal Vol 2 No2. Soekanto, S. (2005). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grasindo paersada. Suhanda, Rikky. (2012). Higiene Sanitasi Pengolahan dan Analisa Boraks Pada Bubur Ayam yang Dijual di Kecamatan Medan (Skripsi) .Medan: Universitas Sumatera Utara. Susanto. (2006). Gizi dan Kesehatan. Malang: Bayu Medika Karta Wilaraso. Syah, et al. (2005). Manfaat dan Bahaya Bahan Pangan. Bogor, Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian Bogor IPB. Syah D, dkk. (2005). Manfaat dan Bahayya Bahan Tambahan Pangan. Bogor: Himpunan Alumni Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Tarwotjo. C. Soejoeati. (1998). Dasar-dasar Kuliner: Jakarta: PT Gramedia Widrasarana. Utami. (2009). Analisis Rhodamin B Dalam Jajanan Pasar dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis. Fakultas Ilmu Farmasi. Universitas Muhamddiyah Surakarta Jurnal vol 10 No 2 Hal 148-155. Viziasari, R. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan Konsumsi Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sui Kakap Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. (Skripsi): Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Masyarakat UHAMKA. Wariyah dkk. (2013). Penggunaan Pengawet dan Pemanis Buatan Dan Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) di Wilayah Kabupaten Kulon Progo- DIY. Agritech (Vol. 33. No.2, Mei), hal 146-153. Widayat, Didik. (2011). Uji Kandungan Borak pada Bakso. (skripsi): Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. Winarno, F.G. (1984). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Winarno, F.G. (1993). Pangan Gizi Teknologi dan Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Winarno dan Titi S. R. (1994). Bahan Tambahanu Untuk Makanan dan Kontaminan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Wong, Donna L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatric, Volume 1 & 2, Edisi 6. Jakarta: EGC. Yuliarti. (2007). Awas Bahaya Dibalik Lezatnya Makanan. Yogyakarta: Andi. Yunianti dkk. 2008. Pengetahuan dan Sikap Produsen Ikan Asin tentang Formalin dan Keberadaan Formalin Pada Ikan Asin dan TPI Tambak Lorok Semarang. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Semarang. citation: Mirnawati, Mirnawati dan Faridi, Ahmad dan Rahayu, Leni Sri (2016) Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pedagang Jajanan dengan Penggunaan Formalin di Sekolah Dasar Negeri Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, 2016. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/15502/1/FIKES_GIZI_1205025045_MIRNAWATI.pdf