eprintid: 15464 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 3859 dir: disk0/00/01/54/64 datestamp: 2022-06-29 03:48:29 lastmod: 2022-06-29 03:48:29 status_changed: 2022-06-29 03:48:29 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Pratiwi, Julinda creators_name: Sofyaningsih, Mira creators_name: Kusumaningrum, Indah creators_id: indah_kusumaningrum@uhamka.ac.id creators_orcid: 0000-0002-9233-1557 title: Penambahan Tepung Bayam Merah (Amaranthus gangeticus L.) Pada Pembuatan Brownies Kukus Sumber Zat Besi (Fe) ispublished: pub subjects: Q1 divisions: 13211 abstract: Salah satu permasalahan gizi masyarakat adalah anemia.Saat ini, banyak obat-obatan generik atau suplemen penambah besi (Fe) dengan rasa yang kurang diminati oleh masyarakat terutama ibu hamil.Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah membuat suatu produk olahan sumber zat besi (Fe) berbahan dasar tepung, untuk pemanfaatan dari bayam merah yang akan dibuat menjadi tepung. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan mengkaji pemanfaatan bayam merah sebagai sumber zat besi (Fe) pada pembuatan brownies.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu perbandingan tepung terigu dan tepung bayam merah. Terdapat 3 formulasi yaitu F1 = 40%:60%, F2 = 45%:55%, dan F3 = 50%:50%. Produk terpilih dilakukan pengulangan sebanyak dua kali berdasarkan hasil penelitian.Brownies dengan formulasi F1 menjadi produk terpilih dari hasil uji organoleptik dengan nilai rata-rata kesukaan untuk warna 3.7, tekstur 3.8, rasa 3.7, dan aroma 3.5. Hasil uji laboratorium per 100 gram browniesterpilih memiliki kadar air 27.1%, abu 2.08%, protein 6.29%, lemak 21.6%, karbohidrat 42.9%, energi 391 Kkal, dan zat besi (Fe) 7.10 mg. date: 2016 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka department: Fakultas Ilmu Kesehatan thesis_type: bachelor thesis_name: other referencetext: Aaltje, E. (2011). Prevalensi Anemia dan Tingkat Kecukupan Zat Besi Pada Anak Sekolah.http://repo.unsrat.ac.id/252/1/PREVALENSI_ANEMIA_DAN_TINGKAT_KECUKUPAN_ZAT_BESI_PADA_ANAK_SEKOLAH. Diakses pada tanggal 3 Januari 2016 Almatsier, S. (2009).Prinsip Dasar Ilmu Gizi: 208-213. PT Gramedia, Jakarta Ambarini. (2005). Brownies. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Anni, F. (2009).Patiseri. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Anonim. (2006). Pengujian Organoleptik (evaluasi sensori) dalam Industri Pangan. http://www.Ebookpangan.com Anonim.(2010). Budidaya Tanaman Sayuran Bayam.http://www.budidarma.com/2010/11/budidaya-tanaman-sayur-bayam. Diakses pada tanggal 3 Januari 2016 Anonim.(2011).Fungsi Bahan-bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Cake.http://writecooklove.blogspot.in/2011/01/fungsi-bahan-bahan-yang-digunakan-dalam.html. Diakses pada tanggal 3 Januari 2016 Anonim.(2014). Bayam Merah – Ciri-ciri Manfaat dan Khasiatnya.http://www.tanobat.com/bayam-merah-ciri-ciri-tanaman-serta-khasiat-dan-manfaatnya. Diakses pada tanggal 2 Februari 2016 Anonim.(2014). Klasifikasi Tanaman Bayam Merah.http://www.klasifikasitanaman.com/2014/09/klasifikasi-tanaman-bayam-merah. Diakses pada tanggal 2 Februari 2016 AOAC. (2005). Official Methods of Analysis of The Association of Analytical Chemist, Virginia : Inc Arlington. Astawan, M. (2009).Panduan Karbohidrat Terlengkap. Jakarta: Dian Rakyat Bandini, Y. (2005). Bayam. Jakarta: Penebar Swadaya. BPOM.(2008). Natura Kos Vol.3 No.7.Badan Pengawas Obat dan Makanan. BSN.SNI 3751-2009. Standar Mutu Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan. Diakses pada tanggal 3 Januari 2016. Danarti, N. S. (2006). Kopi Budidaya dan Penanganan Pasca Panen. Penebar Swadaya. Jakarta. Dewi, A. (2006). Hubungan Konsumsi Protein Hewani dan Zat Besi dengan Kadar Hemoglobin Pada Anak. http://www.journal.lib.unair.ac.id. Diakses pada tanggal 3 Januari 2016. Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.(2014). Angka Kecupukan Gizi yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.Jakarta: Kementrian Republik Indonesia. Faridah, A. dan Novita, S. (2014). Penambahan Bayam (Amaranthus tricolor L) dalam Pembuatan Cookies sebagai Fortifikasi Fe. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional. Fakultas Teknik Univeritas Negeri Padang, Padang. Fathullah, A. (2013). Perbedaan Brownies Tepung Ganyong dengan Brownies Tepung Terigu Ditinjau dari Kualitas Inderawi dan Kandungan Gizi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Fatimah, S. (2009). Studi Kadar Klorofil dan Zat Besi (Fe) Pada Beberapa Jenis Bayam Terhadap Jumlah Eritrosit Tikus Putih Rattus norvegicus) Anemia.Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang. Gibney, M.L., et. al. (2009). Gizi Kesehatan Masyarakat. EGC. Jakarta Ismayani, Y. 2006. Variasi Brownies Kukus dan Panggang.Jakarta : Kawan Pustaka. Kemenkes RI. (2013). Profil Kesehatan Indonesia 2012. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kristianingsih, Z. (2010). Pengaruh Substitusi Labu Kuning Terhadap KualitasBrowniesKukus.Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Kurniawan, I. (2011). Iron Deficiency Anemia in the Elderly. Medical Journal of Indonesia Vol. 20, No.1: 71-77 Kuswardhani, D., et. al. (2013). Fortifikasi Fe Organik dari Bayam (Amaranthus Tricolor L) dalam Pembuatan Cookies untuk Wanita Menstruasi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Machmud, N.F., et. al. (2012).Pengkayaan Protein dari Surimi Lele Dumbo Pada Brownies Terhadap Tingkat Kesukaan.Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012. Mahan, L. Kathleen dan Sylvia Escott-Stump.(2008). Ed. Dua Belas.Krause’s Food and Nutrition Therapy. Canada: Saunders/Elvisier. Mangunsong, R. (2011). Anemia Gizi Besi (AGB). http://www.academia.edu/9616647/ANEMIA_GIZI_BESI_AGB_ Diakses pada 26 Maret 2016. Masrizal. (2007). Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. II. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Unand. Muhammad, A., dan Osman, S. (2005).Penentuan Defisiensi Besi Anemia Penyakit Kronis Menggunakan Peran Indeks sTfR-F Vol. 12 No.1.Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory Musfiroh, I., et. al. (2008).Analisis Proksimat dan Penetapan Kadar β-Karoten dalam Selai Lembaran Terung Belanda (Cyphomandra betacea Sendtn. ) dengan Metode Spektrofotometri Sinar Tampak. Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran. Nelma. (2013). Analisis Kadar Besi (Fe) Pada Bayam Merah (Iresine herbstii hook) dan Bayam Hijau ( Amaranthus tricolor sp ) yang Dikonsumsi Masyarakat. Analis Kesehatan, Poltekes Kemenkes, Medan. Ningrum, M., R., B. (2012).Pengembangan Produk Cake dengan Subtitusi Tepung Kacang Merah.Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Noviawati, E. (2012). Hubungan Antara Zat Besi dan Kejadian Anemia Pada Mahasiswi PSPD Angkatan 2009-2011 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Nuraysih.,et. al. (2015).Efektivitas Terapi Kombinasi Jus Bayam-Jeruk Sunkis-Madu Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil dengan Anemia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Selatan.Fakultas KedokteranUniversitas Tanjungpura Pontianak. Palupi, N. S., et. al. (2007).Pengaruh Pengolahan Terhadap Nilai Gizi Pangan. Modul e-Learning ENBP, Departemen Ilmu & Teknologi Pangan-Fateta-IPB PERSAGI.(2009). Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga.PT Kompas Media Nusantara. Jakarta. Persatuan Ahli Gizi Indonesia.(2009). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Kompas Gramedia. Proverawati, A. (2011). Anemia dan Anemia Kehamilan. Nuha Medika, Yogyakarta. Regawati,Y. 2003. Aneka Cokelat. Jakarta. Puspa Swara. RISKESDAS. (2007). Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. RISKESDAS. (2010). Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. RISKESDAS. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Romi. (2009). Analisis Proksimat. http://www.scribd.com/doc/18185685/ANALISIS-PROKSIMAT. Diakses pada tanggal 10 Febuari 2016. Rukmana, R. (2006). Bayam, Bertanam dan Pengolahan Pascapanen.Yogyakarta: Kanisius. Setyaningsih, D., et. al. (2010). Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. Bogor: IPB Press. Siti Hamidah dan Sutriyati Purwati. 2009. Patiseri. Jurusan PTBB FT Universitas Negeri Yogyakarta. Suhardjito, YB. 2005. Pastry dalam Perhotelan. Yogyakarta: Andy Yogyakarta. Susiwi, S. (2009). Penilaian Organoleptik. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia. Wahidin.(2009). Analisis Zat Besi dari Susu Sapi Murni dan Minuman Susu Fermentasi Yakult, Calpico dan Vitacharm Secara Destruksi dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Winarno, F.G, 2004. Kimia Pangan dan Gizi.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Yuwono, N. W., dan Afandhie, R. (2008). Ilmu Kesehatan Tanah. Yogyakarta: Kanisius. citation: Pratiwi, Julinda dan Sofyaningsih, Mira dan Kusumaningrum, Indah (2016) Penambahan Tepung Bayam Merah (Amaranthus gangeticus L.) Pada Pembuatan Brownies Kukus Sumber Zat Besi (Fe). Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/15464/1/FIKES_GIZI_1205025033_JULINDA%20PRATIWI.pdf