eprintid: 15377 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 3859 dir: disk0/00/01/53/77 datestamp: 2022-06-28 04:24:20 lastmod: 2022-06-28 04:24:20 status_changed: 2022-06-28 04:24:20 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Zara, Asfia creators_name: Astuti, Trina creators_name: Furqon, Mohammad title: Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Pada Keluarga Yatim Di Kelurahan Sukatani Kecamatan Tapos Depok Tahun 2016 ispublished: pub subjects: Q1 divisions: 13211 abstract: Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat dari konsumsi makanan (intake) dan merupakan cerminan dari terpenuhinya kebutuhan gizi. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi status gizi seorang anak. Anak yatim sangat rentan mengalami kekurangan gizi. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada anak yatim. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – September di Kelurahan Sukatani Kecamatan Tapos Depok. Metode Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan didapatkan sampel 45 orang. Variabel dependen yaitu status gizi indeks IMT/U. Sedangkan variabel independen terdiri dari karakteristik keluarga (pendidikan ibu, pekerjaan ibu, sosial ekonomi, jumlah anggota keluarga), kesehatan lingkungan, asupan energi dan protein, penyakit infeksi, dan riwayat imunisasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel memiliki jumlah anggota keluarga kecil (51.1%), status sosial ekonomi tidak miskin (73.3%), pendidikan ibu rendah (57.8%), ibu yang bekerja (77.8%), asupan energi cukup (73.3%), asupan karbohidrat cukup (75.6%), asupan protein cukup (77.8%), asupan lemak cukup (71.1%) kesehatan lingkungan sedang (64.4%), memiliki infeksi (73.3%), dan riwayat imunisasi lengkap (71.1%). Uji statistik chi square menunjukkan ada hubungan bermakna antara jumlah anggota keluarga dengan status gizi (p-value 0.004), asupan energi dengan status gizi (p-value 0.000), asupan protein dengan status gizi (p-value 0.001), dan penyakit infeksi dengan status gizi (p-value 0.044). date: 2016 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka department: Fakultas Ilmu Kesehatan thesis_type: bachelor thesis_name: other referencetext: Amanda, A., (2014). Asupan Zat Gizi (Energi, Protein, Besi, dan Seng), Stunting dan Stimulasi Psikososial dengan Status Motorik Anak Usia 3 – 6 Tahun di PAUD Wilayah Binaan Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Tahun 2014. [Skripsi]. Jakarta : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Al-Qur’an. Bandung : Syaamil Al-Qur’an Arimurti, T., (2010). Hubungan Antara Asupan Energi, Karbohidrat, dan Protein dari Makanan Jajanan dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar Usia 9 – 12 Tahun. [Skripsi]. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Badan Pusat Statistik. 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. www.bps.go.id (diakses pada tanggal 9 Januari 2016) Departemen Kesehatan. 2010. Anak Dengan Gizi Baik Menjadi Aset Dan Investasi Bangsa Di Masa Depan. www.depkes.go.id (diakses pada tanggal 14 Desember 2015). Departemen Kesehatan. 2015. Status Gizi Pengaruhi Suatu Bangsa. www.depkes.go.id (diakses pada tanggal 14 Desember 2015). Devi, M., 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Status Gizi Balita di Pedesaan. Teknologi dan Kejuruan 33 (2) : 183 – 192 Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Pemantauan Status Gizi (PSG) dan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI). Jakarta : Departemen Kesehatan RI Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2012. www.diskes.jabarprov.go.id (diakses pada tanggal 14 Desember 2015) Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Djunaedi A. Z. 1991. Sepuluh Inti Perintah Allah SWT. Jakarta : CV Fikahati Aneska Ernawati, A., (2006). Hubungan Faktor Sosial Ekonomi, Higiene Sanitasi Lingkungan, Tingkat Konsumsi dan Infeksi dengan Status Gizi Anak Usia 2 – 5 Tahun di Kabupaten Semarang. [Tesis]. Semarang : Universitas Dipenogoro Erni, dkk. 2008. Pola Makan, Asupan Zat Gizi, Dan Status Gizi Anak Balita Suku Anak Dalam di Nyogan Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Jurnal Gizi Klinik Indonesia 5 (2) : 84 – 90 Faradevi R., (2011). Perbedaan Besar Pengeluaran Keluarga Jumlah Anak Serta Asupan Energi dan Protein Balita Antar Balita Kurus dan Normal. [Skripsi]. Semarang : Universitas Dipenogoro Fitriyani Y., dkk. 2008. Kondisi Lingkungan, Perilaku Hidup Sehat, dan Status Kesehatan Keluarga Wanita Pemetik Daun Teh. Jurnal Gizi dan Pangan 3 (2) : 86 – 93 Ghozali A., (2014). Konsep Pemberdayaan Anak Yatim Dalam Al Qur’an Dan Implikasinya Terhadap Pengasuhan Anak Yatim Di Lingkungan Pendidikan Islam. [Tesis]. Surabaya : UIN Sunan Ampel Ihsan M., dkk. 2012. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Teluk Rumbia Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil Tahun 2012. INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. 2015. Situasi Kesehatan Anak Balita di Indonesia. Jakarta : Kementrian Kesehatan Irianto K., & Waluyo K. 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung : CV Yrama Widya Istiono W., dkk. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Balita. Berita Kedokteran Masyarakat. 25 (3) : 150 – 155 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta : Kementrian Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI 2013 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Kementrian Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. (2011). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1995/MENKES/SK/XII/2010 Tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI [Kemenkes] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Jakarta: Direktorat Bina Gizi, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Khairunnisah. (2014). Hubungan tingkat pengetahuan gizi, citra tubuh (persepsi dan Kepuasan), Asupan Energi dan Zat Gizi Makro dengan Status Gizi Remaja di Madrasah Aliyah Annajah Petukangan Jakarta Selatan Tahun 2014. [Skripsi]. Jakarta : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Mawardi & Indah MF. 2014. Hubungan Kondisi Fisik Rumah Dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Tb Paru Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Dadahup Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas. An-Nadaa 1 (1) : 14- 20 Mentari, E. (2011). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pandeglang Tahun 2011. [Skripsi]. Jakarta : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Notoadmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta : Rineka Cipta. Notoadmodjo, S. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Pahlevi, AE. 2012. Determinan Status Gizi Pada Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan Masyarakat 7 (2) : 122 – 126. ISSN 1858 – 1196 Purwaningrum, S., & Wardani, Y. 2012. Hubungan Antara Asupan Makanan dan Status Kesadaran Gizi Keluarga dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon I Bantul. Kesmas 6 (3) : 144 – 211. ISSN 1978 – 0575 Putri DS & Sukandar D. 2012. Keadaan Rumah, Kebiasaan Makan, Status Gizi, Status Kesehatan balita di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Jurnal Gizi dan Pangan 7 (3) : 163-168. ISSN 1978-1059 Rahim FK. 2014. Faktor Resiko Underweight Balita Umur 7-59 Bulan. KEMAS 9 (2) : 115-121. ISSN 1858-1196 Republika. 2013. Anak Yatim Indonesia. www.republikaonline.com (diakses pada tanggal 14 Desember 2015) Rohimah E, dkk. 2015. Pola Konsumsi, Status Kesehatan, dan Hubungannya dengan Status Gizi dan Perkembangan Balita. J. Gizi Pangan 10 (2) : 93- 100. ISSN 1978-1059 Rokhana, N.A., (2005). Hubungan Antara Pendapatan Keluarga dan Pola Asuh Gizi dengan Status Gizi Anak Balita di Betokan Demak. [Skripsi]. Semarang : Universitas Negeri Semarang. Santi DY, dkk. 2012. Hubungan Antara Kondisi Sosial Ekonomi dan Higiene Sanitasi Lingkungan denga Status Gizi Anak Usia 2-5 Tahun di Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2012. NATURALIS 1 (2) : 141-146. ISSN 2302-6715 Sartika RAD. 2011. Faktor Risiko Obesitas Pada Anak 5 – 15 Tahun di Indonesia. MAKARA KESEHATAN 15 (1) : 37 – 43 Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara Supariasa. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. Syahruramadhan, M.A., (2012). Hubungan Antara Pola Makan, Kesehatan Diri, Asupan Zat Gizi Makro, dan Zat Besi Terhadap Status Gizi Anak Sekolah Dasar Negeri di Desa Cihaur Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur. [Skripsi]. Jakarta : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Syaltut S.M. 1991. Metodelogi A-Qur’an. Solo : CV Ramadhani Utami, Y.R,. (2013). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi pada Balita di Posyandu Anggrek, Mawar dan Melati di Kompleks Perumnas Suradita, Kelurahan Suradita Kecamatan Cisauk Serpong Kabupaten Tanggerang Banten Tahun 2013. [Skripsi]. Jakarta : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Wuryaningsih, F.S., (2010). Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Kognitif Balita Usia 24-59 Bulan di Posyandu Desa Gonilan Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo. [Skripsi]. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta. citation: Zara, Asfia dan Astuti, Trina dan Furqon, Mohammad (2016) Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Anak Pada Keluarga Yatim Di Kelurahan Sukatani Kecamatan Tapos Depok Tahun 2016. Bachelor thesis, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/15377/1/FIKES_GIZI_1205025011_ASFIA%20ZARA.pdf