eprintid: 15097 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 3861 dir: disk0/00/01/50/97 datestamp: 2022-06-22 02:46:57 lastmod: 2022-06-22 02:46:57 status_changed: 2022-06-22 02:46:57 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Setiawan, Kokoh Taufan creators_name: Darma, Yoce Aliah creators_name: Yanti, Prima Gusti creators_id: prima_gustiyanti@uhamka.ac.id title: Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi Dialog Negosiasi dalam Film Rudy Habibie ispublished: pub subjects: C divisions: 88101 keywords: Tindak Tutur, Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi, Dialog abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data empiris mengenai tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi yang digunakan dalam film Rudy Habibie karya Hanung Bramantyo. Penelitian ini dimulai sejak 11 September 2017 sampai dengan 31 Juli 2018. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yang mengunakan pendekatan kualitatif dimana tidak terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya yang bertujuan untuk memperoleh data sekarang dalam kondisi yang alamiah, dengan mencocokkan data alamiah yang diperoleh dengan teori yang menghubungkan. Hasil penelitian lokusi, ilokusi, dan perlokusi mengunakan verba-verba yang ada dalam buku Geoffrey Leech “Prinsip-prinsip Pragmatik”. Keseluruhan dialog yang teridentifikasi mengandung tindak tutur yang di analisis kemudian dikelompokkan berdasarkan fungsinya. Jumlah scene dalam film Rudy Habibie karya Hanung Bramantyo berjumlah 117 scene. Kebermaknaan suatu tuturan amat tergantung pada konteks sosial, petutur, penutur, waktu dan tempat pembicaraan itu berlangsung. Terkadang suatu tuturan bias tersampaikan kepada penutur dan bisa juga tidak tergantung bagaimana petutur menyampaikan pesan yang diinginkan serta bagaimana pula penutur memahami makna dari tuturan tersebut. Begitupula dalam film, tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi bisa tersampaikan atau tidak tergantung dari tuturan atau faktor pendukung yang ada di film tersebut. Lokusi dalam film Rudy Habibie terjadi apabila pemeran dalam filmtersebut melakukan tindakan bahasa dengan mengucapkan suatu bunyi atau kosa kata tertentu yang membentuk suatu tata bahasa tertentu yang memiliki makna. Ilokusi dalam film Rudy Habibie bisa terjadi apabila tuturan yang disampaikan bisa dipahami dan dimengerti sesuai apa yang diinginkan oleh petutur, seperti: meminta, berpendapat, menyuruh, dan mendesak. Tindak tutur perlokusi bisa terjadi apabila tuturan yang disampaikan oleh petutur dapat dipahami dan penutur melakukan tindakkan sesuai apa yang dikehendaki oleh petutur, seperti: membujuk, membuat, dan melakukan sesuatu hal. Penelitian ini dapat diimplikasikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi negosiasi di SMK oleh guru dengan mengajak peserta didik menonton film Rudy Habibie. Film dapat dijadikan media yang menarik dan mudah dipahami dalam memberi contoh dan menyampaikan materi kepada peserta didik. date: 2018-08-27 date_type: completed full_text_status: public institution: Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka department: Sekolah Pascasarjana thesis_type: masters thesis_name: other referencetext: DAFTAR PUSTAKA Aminudin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. Aristo, Salman dan Arief Ash Shiddiq. 2017. Kelas Skenario. Jakarta: Esensi Erlangga Grup Brown, Gillian dan George Yule di Indonesiakan oleh I.Soetikno. 1996. Analisis Wacana. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Cahyani, Isah. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Pendidikan Islam Departemen Agama Replublik Indonesia. Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Djibran, Fand. 2008. Writing Is Amazing. Yogyakarta: Juxtapose. Effendy, Heru. 2009. Mari Membuat Film. Jakarta: Erlangga. Fannanie, Zainnudin. 2002. Telaah Sastra. Surakarta: Muhammadiyah University Press. Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1985. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Husin dan Rustamaji. 2014. Mandiri Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Ibrahim, Syukur. 1995. Kajian Tindak Turur. Surabaya: Usaha Nasional. Ibrahim, Nini. 2011. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: UHAMKA Pres. Iskandar, Eddy D. 1999. Panduan Praktis Menulis Skenario. Bandung: Rosda. Kridalaksana, Hari Murni. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia. Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia. . 2015. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia (UIPress). Mabruri, Anton. 2013. Panduan Penulisan Naskah TV. Jakarta: Grasindo. Muslimin, Nurul. 2018. Bikin Film, Yuk. Yogyakarta: Araska. Nababan, P. W. J. 1987. Ilmu Pragmatik Teori dan Penerapannya. Jakarta: Depdikbud. Nurgiantoro. 1994. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada Press. Nurgiayanto, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah University Press. Nursisto. 2000. Ikhtisar Kesustraan Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Parera, Jos Daniel. 1993. Leksikon Istilah Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Pradopo, Rachmat Djoko. 1995. Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik, dan Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rahardi, Kunjana. 2009. Sosiopragmatik. Yogyakarta: Erlangga. Rahardi, Kunjana, Yuliana Setyaningsih, dan Rishe Purnama Dewi. 2016. Pragmatik, Fenomena Ketidaksantunan Berbahasa. Yogyakarta: Erlangga Rahman, Zaniar. 1992. Pengantar dan Teori Sastra. Jakarta: IKIP. Saptaria, Rikkik El. 2006. Panduan Praktis Akting untuk Film & Teacher. Bandung: Rekayasa Seni di Indonesia. Schiffrin, Deborah. 2007. Ancangan Kajian Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sobandi. 2013. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga. . 2014. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Sugira, Wahid. 2004. Kapita Selekta Kritik Sastra. Makassar: Univesal Negari Makassar. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif & Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sayuti, Suminto A.. 1997. Apresiasi Prosa Fiksi. Jakarta: Depdikbud. Suherli. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kementrian Pendidikaan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. . 2017. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Gramedia Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya. Sumarno, Marmo. 1998. Pragmatik dan Perkembangan Mutakhirnya dalam PELLBA l. Jakarta: Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya. Sumarno, Marselli. 1996. Dasar-dasar Apresiasi Film. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Tarigan, Hendry Guntur. 1990. Pengantar Pragmatik. Bandung: Angkasa. Wicoyo, A Joko. 1997. Filsafat Bahasa dan Tokohnya. Yogyakarta: Liberty. Wijana, Dewa Putu & M. Rohmadi. 2010. Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuna Pustaka. Waluyo, Herman. J. 2002. Pengkajian Prosa Fiksi. Surakarta: UNS Press. . 2002. Pengkajian Sastra Rekaan. Salatiga: Widya Sari Press. Wijana, Dewa Putu. 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi. Yule, George. 1996. Pragmatics. Newyork University. . 1996. Pragmatic. Oxford: Oxford University Press. Yustinah. 2016. Produktif Berbahasa Indonesia untuk SMA/MAK Kelas X. Kudus: Erlangga. citation: Setiawan, Kokoh Taufan dan Darma, Yoce Aliah dan Yanti, Prima Gusti (2018) Tindak Tutur Lokusi, Ilokusi, dan Perlokusi Dialog Negosiasi dalam Film Rudy Habibie. Masters thesis, Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/15097/1/SPS_INDONESIA_1509057027_KOKOH%20TAUFAN%20SETIAWAN.pdf