@phdthesis{repository15021, month = {July}, school = {Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA}, year = {2021}, title = {Perancangan Prototype Mesin Extruder Filament ABS}, abstract = {Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan yang saat ini sedang di hadapi oleh negara-negara di dunia dan Indonesia adalah salah satunya. Hampir semua jenis plastik bisa didaur ulang. Menurut Purwaningrum ada beberapa jenis plastik dalam dunia industri yang dapat didaur ulang yaitu. polyethylene therephtalathe (PET), high density polyethylene (HDPE), polyvinyl chloride (PVC), low density polyethylene (LDPE), polypropylene (PP), dan polystyrene (PS) yang masing masing memiliki karakteristik pengolahan yang berbeda-beda. Sebelum didaur biasanya plastik dicacah terlebih dahulu atau dibuat menjadi bijih plastik dan biasanya proses daur ulang ini sebagian besar masih dilakukan oleh skala industri yang memiliki peralatan yang mahal. Ada cara lain yang bisa menjadi alternatif untuk mengolah plastik menjadi produk dengan murah dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi yaitu dengan dijadikan filament 3D printer. Teknologi 3D printer telah mengalami perkembangan pesat selama beberapa waktu terakhir salah satunya fused deposition modeling (FDM). Metode FDM menciptakan objek 3 dimensi dengan cara membentuk lapisan-lapisan termoplastik secara berurutan dari gulungan filament yang dilelehkan dan diekstrusikan hingga ke output mesin extruder filament ABS. Dalam penggunaannya, sering kali bahan yang dipakai untuk mencetak model terbuang ketika proses pencetakan selesai dikarenakan ketidaksesuaian antara hasil produk dengan rancangan awal yang diinginkan. Oleh karena itu diperlukan mesin extruder filament yang mampu untuk mendaur ulang, maupun memproduksi filament seperti Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS). Permintaan filament 3D printer saat ini sedang meningkat secara signifikan sementara itu, filament 3D printer komersial yang tersedia di pasaran bahannya, dan masih impor dari luar negeri. Untuk itu, proses perancangan mesin extruder filament untuk meminimalisasi kerugian-kerugian yang terjadi baik soal biaya maupun waktu terkait proses 3D printing. Penelitian ini berfokus meproduksi bijih plastik (ABS) dan mendaur ulang sisa hasil cetakan 3D printer yang terbuang atau tidak terpakai. Proses perancangan mesin extruder filament salah satunya terdiri dari motor stepper dan speed controller sebagai komponen utama. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah bijih plastik ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) warna hitam dengan kisaran temperatur titik leleh mulai dari 180oC - 240oC. Penelitian yang dilakuakan pada mesin extruder filament menggunakan variasi pengaturan temperature pemanas, yaitu 160oC - 250oC, Pada pengujian variasi dengan hasil bentuk terbaik atau sangat baik pada temperature yang dilakukan suhu (temperature) 160oC, 170oC, dan 180oC untuk kecepatan produksi dari 100g dengan 22 RPM (rotasi per menit), membutuhkan waktu 40 menit maka menghasilkan berat output filament.}, url = {http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/15021/}, author = {Sulistio, Deni Agung} }