@mastersthesis{repository14875, year = {2017}, school = {Universitas Muhammadiyah Prof.Dr.Hamka}, title = {Kesantunan dalam Film Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya serta Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA.}, month = {August}, url = {http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/14875/}, abstract = {Penelitian ini terkait dengan film, pada dasarnya film sebagai seni yang sangat kuat pengaruhnya dapat memperkaya pengalaman hidup seseorang dan dapat menutupi segi-segi kehidupan yang lebih dalam. Film dapat dianggap sebagai pendidikan yang baik karena memiliki nilai hiburan, artistik, dan komunikasi langsung kepada penontonnya. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesantunan dalam Film Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya serta implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Adapun metodologi dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik analisis isi. Data yang dikumpulkan mencakup data, (1) kesantunan verbal (kearifan/kebijaksanaan, penerimaan/pujian, kedermawanan, kerendahan hati, kesepakatan, simpati) menurut Leech dan (2) kesantunan nonverbal (kinesik, kontak mata, proksemik, artefak, dan kinestetik) menurut Douglas Brown. Sumber data untuk kesantunan verbal ialah tuturan/dialog yang diucapkan oleh semua tokoh dalam Film Sabtu Bersama Bapak. Sedangkan kesantunan nonverbal ialah perilaku/gerak fisik yang ditunjukkan oleh semua tokoh dalam Film Sabtu Bersama Bapak. Berdasarkan hasil analisis, tercatat yang paling dominan dalam niali kesantunan verbal yaitu kearifan/kebijaksanaan dalam Film Sabtu Bersama Bapak sebanyak 45 data kesantunan dan dominan kedua ialah kesepakatan yaitu 43 data kesantunan, untuk kesantunan penerimaan/pujian memiliki 17 data, untuk kedermawanan memiliki 10 data kesantunan, kerendahan hati terdiri atas 18 data kesantunan dan untuk simpati terdiri atas 37 data kesantunan. Dalam Film Sabtu Bersama Bapak, bentuk kesantunan dominan seperti kesantunan kearifan/penerimaan dan kesepakatan digambarkan melalui tokoh seperti Ibu Itje (Istri dari Bapak), Rissa (Istri dari Satya), dan Ayu (Kekasih Saka). Mengenai hasil analisis kesantunan nonverbal yang paling dominan dalam nilai kesantunan nonverbal adalah kinesik yang berjumlah 39 data kesantunan, selanjutnya terdapat kontak mata yang berjumlah 26 data, proksemik yang berjumlah 19 data, kinestetik yang berjumlah 18 data dan terakhir artefak yang berjumlah 5 data. Bentuk nonverbal dominan berupa gerak fisik di dalam Film Sabtu Bersama Bapak digambarkan pula melalui gerak para tokoh seperti saat Saka menatap Ayu untuk pertama kalinya dan gerak tangan dari Ibu Itje saat merangkul kedua putranya yaitu Satya dan Saka. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Film Sabtu Bersama Bapak karya Adhitya Mulya dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia di SMA, mengingat bahwa aspek kesantunan lebih besar ditemukan dibandingkan aspek ketidaksantunan.}, author = {Hidayati, Deasy Wahyu and Akhadiah, Sabarti and Ibrahim, Nini}, keywords = {kesantunan, film, pembelajaran bahasa Indonesia} }