%D 2019 %T Strategi Implementasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Etnik Betawi Dalam Pembelajaran Ips Sebagai Penguat Karakter Bagi Peserta Didik (Studi Kasus di SMP Islam Terpadu ALMAKA, Kalideres Jakarta Barat). %K Kearifan Lokal, Etnik Betawi, Pembelajaran Ips %I UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA %A Robbiyatul Adawiyah %A Suswandari Suswandari %A Rudy Gunawan %X Indonesia merupakan Negara majemuk dengan berbagai keanekaragaman memiliki potensi dalam membangun peradaban bangsa yang di dasari pada pengetahuan wawasan kebangsaan serta nilai-nilai budaya lokal salah satunya adalah nilai kearifan lokal Etnik Betawi. Penelitian ini menitikberatkan pada strategi guru IPS dalam mengimplementasikan nilai-nilai dan makna kearifan lokal Etnis Betawi dalam pembelajaran IPS. Sehingga guru mampu memberikan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif dan kontekstual sebagai upaya untuk memberikan pembelajaran karakter kepada siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan melihat secara dekat strategi yang digunakan guru dalam mengimplementasikan nilai kearifan lokal budaya Betawi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai budaya lokal Betawi dapat dijadikan suatu bentuk pendekatan dalam pembelajaran dalam mengembangkan karakter siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna. Salah satu metode pembelajaran yang diterapkan guru IPS di SMP IT Almaka ini yakni pertama, dengan menggunakan metode Role play yakni suatu metode yang digunakan untuk meniru cara bertingkah laku seseorang dalam sebuah drama. Tingkah laku yang ditekankan dalam metode role play, kaitannya dengan hubungan keragaman budaya di Indonesia salah satunya tradisi budaya “Palang Pintu”, menampilan lagu “kicir-kicir” dan mempromosikan kuliner khas Betawi kemudian guru memberikan pesan moral dari tradisi budaya tersebut. Yang kedua, strategi implementasi nilai kearifan lokal budaya Betawi dapat diterapkan di luar pembelajaran yaitu dengan melakukan pembiasaan untuk menanamkan nilai karakter religius, kebersamaan, gotong-royong, percaya diri dan lain-lain dalam kegiatan yang dilakukan di SMP IT Almaka. Pada hakikatnya budaya lokal dapat membangun peradaban sejauh mana manusia sendiri sebagai pelaku budaya dan pembangun peradaban tersebut mampu memformulasiakan sistem nilai yang terdapat dalam tardisi budaya lokal dapat membangun peradaban bangsa ketika budaya lokal tersebut diformulasikan pada tataran ontologis budaya. %L repository14672