eprintid: 14612 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 3861 dir: disk0/00/01/46/12 datestamp: 2022-06-16 08:47:39 lastmod: 2022-06-16 08:47:39 status_changed: 2022-06-16 08:47:39 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Evitasari, Okta creators_name: Qodariah, Lelly creators_name: Gunawan, Rudy creators_id: lelly_qodariah@uhamka.ac.id creators_id: rudy_gunawan@uhamka.ac.id title: Pemanfaatan Fungsi Museum Sebagai Sumber Belajar Sejarah Dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis (Studi Kasus Peserta Didik di SMA Negeri 5 Depok) ispublished: pub subjects: C divisions: 87120 keywords: sumber belajar, peserta didik, museum abstract: Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui relevansi koleksi Museum Kebangkitan Nasional sebagai sumber pembelajaran sejarah dengan pembelajaran di kelas. (2) mengetahui cara guru sejarah merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sejarah dengan memanfaatkan Museum Kebangkitan Nasional. (3) mengetahui kendala Museum Kebangkitan Nasional dalam mengoptimalisasi peranannya sebagai sumber belajar sejarah. (4) mengetahui upaya pengelola Museum Kebangkitan Nasional dalam meningkatkan peranannya sebagai sumber belajar sejarah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus (case study)dimana peneliti mencari dan mengumpulkan sumber berupa informasi dan data tentang Pemanfaatan Museum sebagai sumber belajar sejarah, yang nantinya akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, tulisan dari objek yang diamati oleh peneliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari narasumber, tempat (bangunan dan koleksi museum), serta dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan analisis dokumen.Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dengan mencari data melalui lebih dari satu informan terkait pemanfaatan peran museum sebagai sumber belajar sejarah. Hasil penelitian menunjukan bahwa museum dapat memotivasi peserta didik dan membuat peserta didik mudah dalam proses pembelajaran sejarah. Kunjungan ke museum tersebut merupakan suatu hal yang layak untuk diperhatikan sebagai sumber pembelajaran visual bagi peserta didik. Melalui kunjungan ke objek sejarah secara langsung, diharapkan dapat mengubah anggapan bahwa peserta didik yang mempelajari sejarah bukan sesuatu yang membosankan dan menjenuhkan tetapi merupakan sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Berdasarkan hasil temuan disimpulkan bahwaSMA Negeri 5 Depok sudah mengaplikasikan penggunaan museum sebagai sumber belajar namun memang belum optimal yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya sosialisasi ke sekolah-sekolah secara luas dan keterbatasan jangkauan museum menjadi kendala bagi Museum Kebangkitan Nasional dalam upaya menjadikan museum sebagai sarana belajar sejarah. date: 2019-08-22 date_type: completed full_text_status: public institution: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA department: Sekolah Pascasarjana thesis_type: other thesis_name: other referencetext: DAFTAR PUSTAKA BUKU Agung, Leo. Dan Wahyuni, Sri. 2013. Perencanaan Pembelajaran Sejarah. Yogyakarta: Ombak Arianti, Esther. Relevansi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Indonesia dengan Peninggalan Sejarah sebagai Sumber Belajar. Surakarta: UNS, 2003. Bahari, Yohanes. “Karl Marx: Sekelumit tentang Hidup dan Pemikirannya.” Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, 2010. Barry Kevin, Len King. Beginning Teaching A Development Text for Effective Teaching. New York: Science Press, 2004. E. Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Ensiklopedia Ictiar-Van Houve. 1980. Bandung: Van Hoeve Bandung Filsaime. Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2007. Filsaime, Dennis K. Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pusaka, 2008. Fisher. Berpikir Kritis sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga, 2008. Fristanti, Indriana. “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Pelajaran IPS Sejarah dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Siswa MTs Nahdlatul Ulama Malang.” Universitas Negeri Malang, 2011. Gordon, B. Intellegent Memory: A Prescription for Improving Your Memory. New York: Penguin Books, 2003. Gunawan, Rudy. Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta, 2013. Hasan, Hamid Hasan. 1991. Seminar Sejarah Nasional IV; Sub Tema PendidikanSejarah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Hasan, Hamid. 2012. Pendidikan Sejarah Indonesia Isu dan Ide Dalam Pembelajaran. Bandung: Rizqi Press Harsanto. Melatih Anak Berpikir Analitis, Kritis, dan Kreatif. Jakarta: PT. Gramedia , 2005. Hastiartono, Suswandari dan Toto. Inovasi Pembelajaran IPS Berbasis Karakter. Jakarta: Mitra Abadi, 2014. Herdiansyah, Haris. Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2010. Jarolimek,J. Dan Parker, W.C. 1993. Social Studies Elementary Education. 9th.Ed. New York: Mac Millian Publishing Co Johnson, Elaine B. CTL Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Mizan, 2009. Kemp, Tracy Bowell and Gary. Critical Thinking A Concise Guide. New York: Routledge, 2010. Khozin, Nur. Dkk. 2012. Buku Panduan Museum Kebangkitan Nasional. Jakarta: Museum Kebangkitan Nasional Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013. ___________. Penjelasan Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2008. Kusumo, Pratameng. Menimba Ilmu dari Musem. Jakarta: Balai Pustaka, 1993. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Pesada Press, 2008. Nurochim. Perencanaan Pembelajaran Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Rajawali Press, 2013. Parker, Brooke Noel Moore and Richard. Critical Thinking. New York: Mc.Graw Hill, 2012. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 Puspita, Dian Sri. Museum Benteng Vredeburg sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA. Salatiga: UKSW, 2012. Rachmah, Huriah. Pengembangan Profesi Pendidikan IPS. Bandung: Alfabeta, 2014. Rowse, A. L. Apa Guna Sejarah? Jakarta: Komunitas Bambu, 2014. JURNAL Agung Nugroho, Lia Mareza. 2016. Pemanfaatan Museum BRI dan Museum Jenderal Sudirman Sebagai Sumber Belajar IPS Oleh Siswa dan Guru SD di Purwokerto. Khazanah Pendidikan Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol. IX, No. 2 (Maret 2016) (Diakses pada tanggal 08 Maret 2018, Pukul 13.00) Agus Mursidi. 2010. Pemanfaatan Museum Blambangan Sebagai Sumber Belajar Sejarah di Kelas X SMA Negeri Kabupaten Banyuwangi. Paramita. Historical Studies JournalVol 20, No 2 (2010) (Diakses pada tanggal 15 Mei 2019, Pukul 09.00) Anisah Khoirotun1) Achmad Yanu Alif Fianto2) Abdullah Khoir Riqqoh. Perancangan Buku Pop-Up Museum Sangiran Sebagai Media Pembelajaran Tentang Peninggalan Sejarah. Jurnal Desain Komunikasi Visual. http://jurnal.stikom.edu/index.php/artnouveau. (Diakses pada tanggal 07 Mei 2019, Pukul 17.00) Kowiyah. 2012. Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Pendidikan Dasar Vol 3, No 6 (2012): Jurnal Pendidikan Dasar Publisher: PPs UNJ. (Diakses pada tanggal 14 April 2019, Pukul 15.00) Putu Puspa Erlita Suardi. 2016. Pemanfaatan Monumen Perjuangan Bangsal sebagai Sumber Belajar Sejarah Bagi Generasi Muda di Desa Dalung, Badung. Jurnal Candra Sangkala. https://ejournal.undiksha.ac.id (Diakses pada tanggal 26 Agustus 2017, Pukul 21.00) Ramli Abdullah. 2012. Pembelajaran Berbasis Pemanfaatan Sumber Belajar. Jurnal Ilmiah Didaktika Februari 2012 VOL. XII NO. 2, 216-231. (Diakses pada tanggal 20 Mei 2019, Pukul 07.00) Tsabit Azinar Ahmad. 2010. Strategi Pemanfaatan Museum Sebagai Media Pembelajaran Pada Materi Zaman Prasejarah. Paramita. Historical Studies Journal Vol 20, No 1 (2010) (Diakses pada tanggal 05 Mei 2019, Pukul 09.00) citation: Evitasari, Okta dan Qodariah, Lelly dan Gunawan, Rudy (2019) Pemanfaatan Fungsi Museum Sebagai Sumber Belajar Sejarah Dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis (Studi Kasus Peserta Didik di SMA Negeri 5 Depok). Other thesis, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA. document_url: http://repository.uhamka.ac.id/id/eprint/14612/1/SPS_IPS_1509077011_OKTA%20EVITA%20SARI.pdf